dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan
kejayaan dunia dan akhirat, yang dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif dan efektif.
8
Ibnu Khaldun merumuskan tujuan pendidikan agama Islam sesuai dengan firman Allah Surat Al-Qashash ayat 77:
9
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
” Dari ayat diatas Ibnu Khaldun merumuskan bahwa tujuan
pendidikan agama Islam terbagi atas dua macam, yaitu: a.
Tujuan yang berorientasi ukhrawi, yaitu mendorong seorang hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah.
b. Tujuan yang berorientasi duniawi, yaitu membentuk manusia yang
mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain
4. Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Agama
Secara global, faktor – faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat dikelompokkan menjadi: a.
Faktor Internal Siswa
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa sendiri yang meliputi dua aspek, yaitu:
10
8
Zakiah Daradjad. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara,
1995, hal. 172
9
Abdul Mujib dan Muhaimin. Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosopis dan
Kerangka Dasar Operasionalusasi. Bandung; Tri Genda Karya, 1993, hal. 161.
10
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2008, cet
ke-14, hal. 132-133
1 Aspek fisiologis jasmaniah
Kondisi umum jasmani dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang
lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajari kurang atau tidak berbekas. Kondisi organ
– organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan
penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan
di kelas.
2 Aspek psikologis
Aspek psikologis dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Aspek ini dibagi pula atas:
11
a Inteligensi siswa
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Inteligensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ
– organ tubuh lainnya.
b Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
response tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif berupa antusias dan semangat
merupakan pertanda awal yang baik dalam proses belajar siswa. Untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya sikap
negatif siswa,
guru dituntut
untuk terlebih
dahulu menunjukkan sikap positif terhadap diri sendiri dan mata
pelajaran yang akan diajarkannya.
11
Ibid., hal. 133 - 136.