Teori Determinisme Teknologi Landasan Teori 1. Self-disclosure

1 kegunaan interpersonal 2 mengisi waktu luang 3 pencarian informasi 4 kemudahankenyamanan 5 hiburan Nabi dan Oliver, 2009:153

2.1.4. Teori Determinisme Teknologi

Teori determinisme teknologi dicetuskan pertama kali oleh Marshall Mc Luhan dengan pernyatannya berupa “the medium is message” artinya bahwa dampak yang paling penting dari media komunikasi ialah bahwa media komunikasi mempengaruhi kebiasaan persepsi dan berpikir kita Severin dan Tankard, 2005:536. Mc Luhan menggolongkan sejarah kehidupan manusia ke dalam empat periode: a. The tribal age era suku atau purba Pada era purba atau era suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi, telinga adalah “raja” ketika itu, “hearing is believing”, dan kemampuan visual manusia belum banyak diandalkan dalam komunikasi. Era primitif ini kemudian tergusur dengan ditemukannya alfabet atau huruf. b. The literate age era literalhuruf Semenjak ditemukannya alfabet atau huruf, maka cara manusia berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan. c. The print age era cetak Sejak ditemukannya mesin cetak menjadikan alfabet semakin menyebarluas ke penjuru dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin merajalela. Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan manusia lebih bebas lagi untuk berkomunikasi. d. The electronic age era elektronik. Era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi komunikasi. Telegram, telpon, radio, film, televisi, VCR, fax, komputer, dan internet. Manusia kemudian menjadi hidup di dalam apa yang disebut sebagai “global village”. Media massa pada era ini mampu membawa manusia mampu untuk bersentuhan dengan manusia yang lainnya, kapan saja, di mana saja, seketika itu juga. Mc Luhan berpendapat, transisi antar periode tadi tidaklah bersifat gradual atau evolusif, akan tetapi lebih disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi. Teori determinisme teknologi menjelaskan bahwa teknologi media membentuk individu bagaimana cara berpikir dan berperilaku dalam masyarakat. Teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi lain. Nurudin, 2003 : 174. Bahkan Mc Luhan Lister et al, 2003:75 menyatakan media telah menjadi “the extension of man” atau perpanjangan atas mata, telinga, dan sentuhan manusia yang menembus batasan waktu dan tempat. Dalam teori ini Mc Luhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk melalui bagaimana cara kita berkomunikasi adapun tahapan-tahapannya adalah berikut ini: 1. Penemuan dalam bidang teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya. 2. Perubahan dalam jenis komunikasi akhirnya akan membentuk cara interaksi manusia yang baru. 3. Manusia membentuk peralatan untuk berkomunikasi dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu membentuk dan juga mempengaruhi kehidupan kita. Nurudin, 2003:174 Menurut Mc Luhan, penemuan dalam teknologi komunikasi membuat dunia yang tadinya terdiri dari negara-negara dan bangsa-bangsa yang terpisah akan berpindah menjadi sebuah “desa dunia” atau biasa yang disebut “global village”. Severin dan Tankard, 2005:536

2.1.5. Computer Mediated Communication CMC

Dokumen yang terkait

SELF DISCLOSURE PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK

3 26 19

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

0 1 17

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

1 3 16

PENGGUNAAN BAHASA ALAY REMAJA DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Bahasa Alay di Kalangan Remaja Kota Surabaya Pada Pertemanan di Media Sosial Facebook).

0 3 120

Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online).

13 66 104

MOTIF REMAJA DALAM BELANJA ONLINE MELALUI FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Remaja Dalam Belanja Online Melalui Facebook).

5 6 78

PERAN MEDIA SOSIAL ONLINE (FACEBOOK) SEBAGAI SALURAN SELF DISCLOSURE REMAJA PUTRI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Media Sosial Online (Facebook) sebagai Saluran Self Disclosure Remaja Putri di Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk Memen

0 0 30

Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online)

0 0 14

MOTIF REMAJA DALAM BELANJA ONLINE MELALUI FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Remaja Dalam Belanja Online Melalui Facebook)

0 0 20

PENGGUNAAN BAHASA ALAY REMAJA DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Bahasa Alay di Kalangan Remaja Kota Surabaya Pada Pertemanan di Media Sosial Facebook)

0 0 25