Remaja Putri Landasan Teori 1. Self-disclosure

computer mediated communication CMC is the first many-to- many medium. For example the telephone can only be used by two percent of time one-to-one and newspaper send information from one source to many one-to-many. Last computer mediated communication CMC can be used both synchronies for example for a telephone call the participants have to use the telephone at the same time as a syncrhronous for example a letter, that is written before hand and is read latter. Tetapi menggabungkan telekomunikasi dan komputer CMC mungkin memiliki konsekuensi yang besar dibandingkan dengan telepon dan televisi. Karena CMC memiliki karakteristik yang unik. Pertama: meringankan, menghasilkan, dan mendistribusikan data sebagai contoh: mekanisme pencarian data yang lebih mudah. Kedua: CMC tidak hanya terbatas pada teks, tetapi juga dapat mengirimkan gambar, suara, dan video. Ketiga: CMC adalah media pertama yang dapat mengirimkan pesan dari banyak orang kepada beberapa orang, sebagai contoh telepon hanya mengirimkan pesan dari satu orang ke satu orang yang lain , dan surat kabar mengirimkan informasi dari satu sumber kepada banyak orang. Terakhir: CMC dapat digunakan mensinkronisasi sebagai contoh, pada panggilan telepon yang menelepon menggunakan telepon tersebut pada waktu yang sama sebagai sebuah sinkronisasi contohnya, surat ditulis dan dibaca nanti.

2.1.6. Remaja Putri

Remaja bahsa aslinya adolescence, berasal dari bahasa latin yang artinya “tumbuh untuk mencapai keuntungan”. Anak dianggap sudah dewasa bila sudah mampu mengadakan reproduksi. Perkembangan lebih lanjut istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih kurang dari usia puberstas. Menurut Desmita dalam bukunya psikologi perkembangan remaja menyatakan bahwa batasan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 12 sampai dengan 21 tahun dan belum menikah. Desmita, 2005:190 Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah termasuk golongan anak-anak, tapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk golongan orang dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri”. Atau fase “topan dalam badai”. Pada fase ini, remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun perlu ditekan disini adalah fase perkembangan tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik. Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya, karena pada periode itu, seseorang meninggalkan tahap anak-anak menuju ke tahap selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Soekanto, 2003:372 Dalam tulisan Psikologi Perkembangan Ahmadi Abu dan Munawar, 2005, menjelaskan pemahaman remaja sebagai berikut : “Remaja sebagai periode transisi antara anak-anak ke masa dewasa. Remaja juga merupakan restrukturisasi kesadaran atau masa penyempurnaan dari perkembangan dan puncak perkembangan ditandai dengan perubahan kondisi “entropy” ke kondisi “negative entropy”. Entropy adalah keadaan kesadaran manusia belum tertata rapi walaupun isinya sudah banyak pengetahuan, perasaan. Istilah “entropy” ini sebetulnya dipinjam dari ilmu alam fisika dan ilmu komunikasi khususnya teori komunikasi. Dalam ilmu alam “entropy” berarti keadaan tidak ada sistem yang tertentu dari suatu sumber energi sehingga sumber tersebut menjadi kehilangan energinya. Dalam ilmu komunikasi “entropy” berarti keadaan tidak ada pola tertentu dari rangsang-rangsang stimulus yang diterima seseorang, sehingga rangsang-rangsang tersebut menjadi kehilangan artinya. Entropy secara psikologik berarti isi kesadaran masih bertentangan, saling tidak berhuhungan sehingga saling mengurangi kapasitas kerjanya dan menimbulkan pengalaman yang kurang menyenangkan bagi orang yang bersangkutan.” Pernyataan di atas mencerminkan karakter remaja dengan ketidakjelasan batas-batas emosi yang tidak menentu dan terus menerus merasakan pertentangan sebagai bentuk kelabilan. Pada episentrum.com menyatakan potensi kelabilan remaja : “remaja cenderung labil dan berlaku sesuai keinginan hatinya walaupun dapat merugikan orang lain. Ketidakstabilan emosi yang ada di diri remaja pada masa- masa ini membuat diri remaja merasa untuk mengenal, mengerti, memahami diri maupun orang lain. Konflik ini muncul dalam bentuk ketegangan emosi yang terus meningkat dalam diri anak muda, bercampur dengan hal- hal yang berada di luar dirinya dan menjadi suatu keutuhan. Perasaan-perasaan yang dominan adalah ingin main-main, loncat-loncat, dan selalu membuat tingkah nakal.” Meski demikian,dalam dunia remaja antara remaja putra dan putri memiliki perbedaan bahwa remaja putri mempunyai kepercayaan diri yang lebih rendah dibanding remaja putra. Jika merasa bahwa apa yang ada pada diri mereka tidak cukup menarik untuk diperhatikan, maka hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka dalam suatu lingkungan. Sehingga remaja putri menyadari bahwa untuk diterima oleh lingkungan sosial pergaulannya, ia ingin dianggap anak gaul, stylish, modern, dan keren. Hal tersebut dapat terjadi karena pada masa remaja, menyesuaikan diri dengan standar kelompok jauh lebih penting bagi anak yang lebih besar daripada individualitas sehingga penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap perilaku kelompok.Hurlock, 1992:220. Ketertarikan remaja dalam hal asmara juga kuat. Kecenderungan kuat intensitas asmara cinta bagi remaja juga diperkuat dalam Psikologi Perkembangan Ahmadi Abu Munawar, 2005 : “Pada masa ini pubertas seorang remaja tidak lagi hanya bersifat reaktif, tetapi juga anak mulai aktif mencapai kegiatan dalam mencari dirinya, mencari pedoman hidup, mencoba segala sesuatu dengan semangat yang menyala – nyala. Tetapi ia sendiri belum memahami akan Hakikat dari sesuatu yang dicari atau ditemukannya itu. Masa ini disebut dengan masa strumund drang badai dan dorongan .Pada kegiatan strumund drang anak puber mulai mengenal segala macam corak kehidupan masyarakat tetapi anak belum sempurna pengetahuannya untuk membedakan ataupun menyeleksinya. Dan hal ini banyak terjadi dalam percintaan remaja. Cinta menjadi salah satu persoalan remaja yang penting dan penuh misteri, karena di masa ini remaja mulai tertarik dengan lawan jenis. Tidak sedikit remaja yang kesulitan dalam menjalani tugas perkembangan ini. Kegagalan bercinta pada masa remaja sering mempengaruhi perkembangan kepribandiannya dan juga hari depannya jika remaja itu tidak bisa mengontrol emosinya.”

2.1.7. Pengertian Konsep Diri

Dokumen yang terkait

SELF DISCLOSURE PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK

3 26 19

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

0 1 17

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

1 3 16

PENGGUNAAN BAHASA ALAY REMAJA DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Bahasa Alay di Kalangan Remaja Kota Surabaya Pada Pertemanan di Media Sosial Facebook).

0 3 120

Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online).

13 66 104

MOTIF REMAJA DALAM BELANJA ONLINE MELALUI FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Remaja Dalam Belanja Online Melalui Facebook).

5 6 78

PERAN MEDIA SOSIAL ONLINE (FACEBOOK) SEBAGAI SALURAN SELF DISCLOSURE REMAJA PUTRI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Media Sosial Online (Facebook) sebagai Saluran Self Disclosure Remaja Putri di Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk Memen

0 0 30

Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online)

0 0 14

MOTIF REMAJA DALAM BELANJA ONLINE MELALUI FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Remaja Dalam Belanja Online Melalui Facebook)

0 0 20

PENGGUNAAN BAHASA ALAY REMAJA DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Bahasa Alay di Kalangan Remaja Kota Surabaya Pada Pertemanan di Media Sosial Facebook)

0 0 25