Melalui internet, jarak, ruang, serta waktu bukan lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi sesuai pernyataan Harold Adam Raharjo
2002 : 97: Introduction of new medium of communication sets in motion deep-
routed changed in important societal institutions by influencing orientations about time and space. Writing more than a decade
before “The medium is the message” became a part of popular culture.
Memperkenalkan media baru komunikasi, yang merubah tatanan penting interaksi sosial dengan mempengaruhi orientasi mengenai
ruang dan waktu. Tertulis beberapa dekade sebelumnya “media adalah pesan” menjadi bagian dari budaya yang populer.
2.1.9. Cyberspace
Cyberspace sebagai bentuk jaringan komunikasi dan interaksi berbasis komputer menawarkan realitas komunikasi virtual dengan
komunitas tersendiri, yaitu komunitas virtual. Sesuai pernyataan Howard Rheingold Raharjo, 2007:107:
Virtual community is social aggregation that emerge from the net when enough people carry on those public discussion long enough,
with sufficient human feeling, to form webs of personal relationships in cyberspace.
Komunitas virtual adalah kesatuan sosial yang muncul dari internet saat seseorang membawa diskusi publik cukup dengan
perasaan manusia, untuk membentuk hubungan pribadi dari jaringan di dunia maya.
Dalam banyak hal, dunia online yang disebut William Gibson
dengan cyberspace, mempunyai harapan, moral, dan budaya sendiri yang membedakannya dengan media lain. Karakteristik cyberspace tersebut
ialah Rogers, 1986:5: 1.
Interactivity
Kemampuan sistem komunikasi baru untuk merespon kembali kepada pengguna.
2. Demassified
Media sosial online cyberspace bersifat massa dengan control sistem komunikasi pada produser pesan.
3. Asynchronous
Dalam pengertian mempunyai kemampuan untuk mengirim atau menerima pesan pada waktu yang diinginkan oleh individu.
Pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi turut memberikan kontribusi besar dalam perkembangan komunikasi melalui cyberspace.
Internet yang senantiasa memberikan inovasi dalam memberikan informasi maupun berkomunikasi sebagai fasilitas yang unggul,
menyebabkan kenyamanan suatu pihak dalam membangun relasi secara online dengan pihak lain.
Devito 2004:248 menyatakan bahwa dalam MUDs sebuah permainan online, 93,6 penggunanya bertujuan untuk mencari teman
dan membangun hubungan yang romantis. Beberapa diantara mereka menggunakan internet sebagai sarana transaksi dan membangun relasi.
Berdasarkan Devito 2004:249 ada kesimpulan tentang keuntungan-keuntungan dalam membangun relasi secara online melalui
cyberspace :
1. Relasi online aman dari serangan secara fisik
2. Kepribadian seseorang muncul terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan
komunikasi tatap muka, yakni penampilan fisik seseorang yang terlihat lebih dahulu dan cukup mempengaruhi dalam memulai suatu
hubungan. 3.
Kemampuan membangun self disclosure yang baik menjadi lebih penting dibandingkan daya tarik fisik dalam membangun intimasi.
4. Relasi online juga berdasarkan prinsip kepercayaan, kejujuran, dan
komitmen seperti layaknya dalam komunikasi tatap muka. 5.
Hubungan pertemanan dan romantis dalam relasi online menjadi lebih mudah bagi seseorang yang sangat pemalu.
6. Relasi online sangat menguntungkan bagi seseorang yang mempunyai
kekurangan secara fisik dan terdapat pilihan untuk mengungkapkan kekurangannya tersebut atau tidak.
Menjalin relasi dengan cyberspace juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1. Ketidakmampuan melihat lawan bicara.
2. Ketidakmampuan mendengar suara lawan bicara.
3. Dalam relasi online sangat mudah memberikan informasi palsu.
2.1.10. Media Sosial Online