Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran

F. Materi Pembelajaran

Bangun Ruang Sisi Datar : Replika Kubus dan Balok

G. Alokasi Waktu

2 jam pelajaran 2 x 40 menit.

H. Strategi Pembelajaran

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan terbimbing dan penugasan.

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan awal  Guru datang dan mengucapkan salam.  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.  Mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.  Apersepsi, memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik.  Memberikan ice breaking agar siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi  Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang dibahas sebelumnya tentang kubus dan balok.  Meminta siswa untuk menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok.  Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai apa yang mereka temukan tentang jaring-jaring.  Menjelaskan sedikit kepada siswa tentang pengertian jaring-jaring.  Untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok secara lebih jelas, guru memberikan LKS dan media replika kubus dan balok dari karton. b. Elaborasi Pada tahap ini, guru membimbing siswa untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok melalui media Lembar Kerja Siswa LKS.  Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.  Guru memberikan lembar kerja siswa LKS dan replika kubus dan balok dari karton untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok.  Siswa menggunting replika kubus dan balok yang diberikan guru.  Siswa merumuskan masalah yang diberikan guru melalui lembar kerja siswa LKS.  Dalam kelompok siswa menyusun informasi dari replika bangun yang diberikan oleh guru.  Siswa berdiskusi mengolah informasi yang telah didapat melalui replika bangun yang diberikan guru.  Siswa menyusun perkiraan hasil analisis yang dilakukan.  Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.  Bila dipandang perlu, guru memeriksa kembali perkiraan yang dibuat siswa.  Setelah siswa menyelesaikan hasil diskusinya, guru memilih 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil temuan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

Pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa pada sub bab relasi dan fungsi (penelitian eksperimen di SMP 3 Pelabuhan Ratu)

0 22 194

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA : Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Makassar.

0 0 35

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SMP DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

1 4 9