55 kepala mengarah kepadanya. Kata-kata doa diucapkan orang-orang tua si anak
pada saat itu adalah: “on ma ale ompung upaupa ni anak nami on, ale ompung parsinangotan;
ba sai horas ma ibana gonggomonnami horas hani manggomgom” artinya:
“inilah upaupa anak kami wahai Tuhan kiranya dia sehat selamat dalam asuhan kami dan kami selamat
mengasuhnya”.
Suatu upacara besar diadakan bila seoarang ayah hendak memilih nama salah seorang nenek moyangnya bagi bayinya. Upacara ini dinamakan membuat
goar niompu atau mampe gaor. Pelaksanaannya harus mendapat persetujuan dari seluruh keturunan nenek moyang yang namanya dipilih tadi dan pesta besar-
besaran yang diadakan setelah upacara menyaratkan memotong kerbau, menari manortor dan kehadiran semua unsur sosial dalihan na tolu boru, hula-hula,
dongan sabutuha. Alasan untuk mengambil kembali nama nenek moyang adalah karena kebesaran, ketenaran, kepahlawanan, kebijakan, kekayaan, serta banyak
keturunan hagabeon, sehingga anak yang akan memakai nama itu, diharapkan bernasib sama dengan nenek moyang tersebut Simanjuntak dalam
Koentjaraningrat, 1985: 65.
3.1.4 Mangebang
Setelah si bayi berumur 21 hari, ibunya serta kaum kerabatnya membawa si bayi ke pasar onan, si bayi dipakaikan dengan mengenakan pakaian yang
cantik. Upacara ini disebut dengan mangebang. Kata mangebang berasal dari kata ebang yang artinya berjalan-jalan atau berkeliling-keliling di pasar ramai. Si ibu
menggendong bayi dan berjalan didepan bersama ibu mertua serta ibu-ibu lain, keluarga dekat. Iringan tersebut selalu disapa orang yang ketemu dijalan dengan
Universitas Sumatera Utara
56 pertanyaan hendak kemana bayi dibawa. Dengan ramah pertanyaan itu harus
dijawab bahwa si bayi akan dibawa ke pasar untuk berbelanja. Di pasar mereka membeli makanan misalnya pisang gaol, lepat sagu-
sagu dan nira tuak. Makanan dan minuman tersebut dibagi-bagikan kepada para kerabat, hula-hula, para raja dan para kenalan. Sambil memberikan makanan dan
minuman, si ibu atau si nenek akan memberitahukan bahwa makanan dan minuman tersebut adalah pemberian si bayi. Para penerima secara spontan akan
mengucapkan kata-kata pujian dan doa restu kepada bayi. Kemudian apabila ketemu kerabat atau kenalan diperjalanan pulang, mereka juga diberi makanan
dan minuman, tuak dengan pemberitahuan yang sama. Maksud dari upacara mangebang tersebut adalah sebagai pengumuman
atas nama si bayi, dan pemberitahuan kepada semua pihak para kerabat semarga, para kenalan, maupun para raja tentang kelahiran tersebut. Makanan dan minuman
itu merupakan lambang sahnya si bayi diterima sebagai warga masyarakat kecil kerabatnya maupun masyarakat luas yaitu kampungnya atau negerinya
Simanjuntak dalam Koentjaraningrat , 1985: 62.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 3.1 Tata Cara Pembarian Nama Orang Sewaktu Memeluk Agama Lokal
No Tahap-tahap Pelaksanaan
Rincian Keterangan
1. Mangharoan Pada saat seorang anak
lahir, orang tua si bayi mengundang kerabat
juga satu kampung untuk makan bersama.
Keluarga yang dikaruniai anak
memotong ayam, dan mencampurnya dengan
bangun-bangun. Kemudian ayam yang
dicampur dengan bangun-bangun dibagi-
bagikan. Bagian paha ayam yang sebelah
diberikan kepada si baso, bagian ekor
diberikan kepada ibu yang melahirkan,
Saat kelahiran si bayi, si bayi
berumur satu hari.
2. Martutuaek Bayi dibawa ke pancuran, atau
danau untuk dipermandikan. Untuk memperkenalkan bayi
dengan air untuk membersihkan dan
menyucikan si bayi dan Usia bayi 7 hari.
Universitas Sumatera Utara
58 menjauhkannya dari kuasa-
kuasa jahat dan tidak dapat mengganggu si bayi.
3. Mampe goar Nama si bayi diberikan setelah
kembali dari tempat permandian dimana si bayi di
bersihkan dan disucikan sebelum menerima nama.
Pemberian nama dipimpin oleh datu dukun. Orang tua
mengajukan nama-nama anak mereka kepada dukun.
Kemudian dukun yang menentukan apakah nama yang
diberikan orang tua, kerabat itu cocok. Sesuai dengan almanak
si datu. Pemberian nama
dilaksanakan setelah si bayi kembali dari
tempat permandian
4. Mangebang Si bayi dibawa ke pasar oleh
orang tuanya, di sana mereka membeli buah-buahan yang
manis dan makanan. Kemudian oleh-oleh dari pasar
dibagi-bagikan kepada setiap orang yang dijumpai mereka.
Maksud dari upacara ini adalah untuk memberitahukan
ataupun pengumuman kepada orang-orang tentang kelahiran
si bayi dan atas pengesahan nama si bayi, dan lambang
Usia bayi 21 hari.
Universitas Sumatera Utara
59 sahnya si bayi diterima
dimasyarakat sekililingnya.
Universitas Sumatera Utara
60
3.2 Tata Cara Pemberian Nama Setelah Memeluk Agama Baru Kristen 3.2.1