Sejarah Singkat Desa Pollung Lokasi dan lingkungan Alam Desa Pollung

24

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Sejarah Singkat Desa Pollung

Desa Pollung merupakan desa yang telah lama berdiri yaitu pada tahun 1942 yang didirikan oleh marga Banjar Nahor. Nama Pollung dalam bahasa Batak Toba berarti berkumpul. Nama Pollung diambil dari seringnya desa ini digunakan untuk musyawarah dan berdiskusi masyarakat dari berbagai desa dan berbagai marga. Desa ini terbentuk karena pada masa lalu tempat ini sering digunakan sebagai tempat diskusi dan pertemuan. Pada masa penjajahan para penatuatua-tua adat atau orang-orang yang dituakan, yang merupakan orang tua di kampung sering mengadakan pertemuan. Misalnya, berdiskusi dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi di desa ini., menyelesaikan sengketa dan perselisihan bila ada penghuni desa yang bersalah kepada orang lain di luar wilayahnya. Agar Desa Pollung menjadi aman sehingga terwujud ketertiban. Desa Pollung banyak mengalami perubahan setelah diadakannya pemekaran wilayah pada tanggal 28 juli 2003. Perubahan tersebut dilihat dari Ibukota kecamatan Pollung yang dipindah ke Desa Hutapaung., pemindahan lokasi pasar pekan, Desa ini juga dulunya ada pasar yang dilaksanakan setiap minggunya yang biasa disebut masyarakat sekitar dengan pekan, tetapi sekarang lokasi pasar tersebut telah pindah ke Kota Dolok Sanggul. Universitas Sumatera Utara 25 Perubahan dalam administrasi desa, desa ini menjadi mandiri dan dapat mengatur sendiri kegiatan serta sistem administrasinya. Desa Pollung dulunya memiliki 4 dusun, namun atas keputusan bersama dengan kepala desa, desa ini menjadi 3 dusun, dengan pusat pemerintahan di Dusun I Lumban Siantar. Masa demi masa wilayah Pollung mengalami perubahan, adanya perubahan lingkungan yang dilihat dari kondisi lingkungan jalan menuju Desa Pollung yang dulunya kondisi jalan yang sangat buruk berdebu karena tidak beraspal. Sehingga pada siang hari panas dan becek serta belumpur jika hari hujuan. Tetapi jika dilihat kondisi jalan menuju Desa Pollung sudah beraspal.

2.2 Lokasi dan lingkungan Alam Desa Pollung

Desa pollung ini merupakan daerah yang berada di wilayah Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara. Perjalanan dari Kota Medan menuju Desa pollung melewati kota Medan, Brastagi, Kabanjahe dan Sumbul. Desa Pollung memiliki jarak 2 Km dari pusat pemerintahan Kecamatan, sedangkan dari ibukota Kabupaten berjarak 12 Km, dan dari Ibukota Propinsi berjarak 330 Km. Perjalanan dari kota Medan berjarak  330. Lama tempuh dari kota Medan ke Desa Pollung  6 jam. Bentuk atau kondisi jalan menuju Desa Pollung jalannya beraspal. Alat tranportasi kuhusus untuk memasuki Desa Pollung tidak tersedia, yang ada hanya Bus Sampri, Sanggul Mas, BTN dan lain-lain . Tetapi bus tersebut hanya sampai di kota Dolok Sanggul. Adapun biaya yang akan kita keluarkan apabila kita menaiki bus tersebut adalah sekitar Rp 35.000,- meskipun demikian Universitas Sumatera Utara 26 ada ”angkutan umum”yang akan mengantarkan kita ke Desa Pollung tersebut, tetapi harus mengeluarkan uang sekitar Rp 5000,-. Wilayah Desa Pollung ini memiliki batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ria-ria - Sebelah Selatan berbatasan dengasn Desa Sipituhuta - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Hutapaung - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parsingguran I Kondisi jalan menuju Desa Pollung sudah beraspal, Desa Pollung ini banyak mengalami perubahan. Adanya perubahan kondisi jalan yang dulunya buruk dan belumberaspal. Kondisi jalan yang sangat buruk sangat berdebu jika hari panas, dan becek serta berlumpur jika hari hujan. Secara administratif Desa Pollung dibagi atas 3 Dusun. Dusun I: Limban Siantar, Sosor Panambohan, Lumban Tonga, Huta Baringin, Sososr Nagugun, Pangkirapam, Tapian Nauli, Lumban Sinaga, Sitabo-tabo. Dusun II : Huta Godang, Huta Bolon, Sosor Namambohan, Sosor Dolok-dolok, Toga Dalan Nauli. Dusun III : Tornauli, Lumban Dolok, Sosor Sahala, Sosor Mangulahi. Setiap Dusun dikepalai oleh seorang kepala Dusun. Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 2.1 Pemanfaatan Areal Tanah Desa Pollung No Pemanfaatan Tanah Luas Ha Persentase  1 Sawah 125 35,6 2 Perkebunan Rakyat 75 21,3 3 Perkuburan 1 0,3 4 Tanah Wakaf 3 0,8 5 Ladang 75 21,4 6 Tegalan 10 2,9 7 Rawa 5 1,5 8 Jalan 1,5 0,5 9 Bangunan 5 1,5 10 Pemukiman 48 13,6 11 Lain-lain 2 0,6 Jumlah 350.5 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Pollung, 2007 Berdasarkan tabel 2.1 menunjukkan bahwa wilayah Desa Pollung ini sebagian besar adalah terdiri dari persawahan 125 Ha 35,6 . Pertanian merupakan sumber mata pencaharian yang utama di Desa Pollung. Desa Pollung merupakan desa yang dominan sebagai daerah pertanian. Masyarakat Desa Pollung pada umumnya hidup dari hasil pertanian yaitu pada tanaman kopi dan palawija. Luas perkebunan 75 Ha 21,3  pertanahan lebih banyak digunakan untuk areal persawahan dan perkebunan rakyat. Desa Pollung merupakan daerah dataran rendah, karena juga memiliki daratan dan rawa. Sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat bercocok tanam, seperti padi, kopi, dan sebagainya. Potensi sumber daya alam berdasarkan iklim adalah iklim tropis, sama halnya dengan daerah-daerah lain di Universitas Sumatera Utara 28 Indonesia. Wilayah Desa Pollung memiliki curah hujan rata-rata 2500 Mm sehingga jumlah bulan hujannya terjadi 4 Bulan dalam setahun, dengan suhu rata- rata harian  18C. desa Pollung ini terletak di atas tanah yang memiliki letinggian  1450 m dari permukaan laut.

2.3 KeadaanPenduduk Desa Pollung