35 needs. Social needs baru bisa dipenuhi apabila physiological needs dan safety
needs sudah terpenuhi. Begitu pula seterusnya sampai pada tingkat yang paling akhir, yaitu self actualization needs.
b. Teori Motivasi Aldefer
Aldefer mengungkapkan bahwa ada 3 kelompok dari kebutuhan inti, yaitu existence, relatedness, and growth yang dinamakan dengan ERG theory. The
existence group berhubungan dengan penyediaan kebutuhan keberadaan materi dasar kita. Kebutuhan-kebutuhan itu termasuk hal-hal yang dianggap oleh Maslow
sebagai kebutuhan keamanan dan kebutuhan psikologi Robbins, 2003: 214. Kelompok kedua dari kebutuhan tersebut adalah relatedness. Adanya
keinginan yang kita miliki untuk mempertahankan hubungan interpersonal yang penting. Keinginan status dan sosial membutuhkan interaksi dengan yang lainnya
jika mereka ingin mendapatkan kepuasan dan itu sesuai dengan Maslow’s social need dan external component of Maslow’s esteem category and the characteristic
termasuk under self-actualization Robbins, 2003: 214. Kelompok ketiga dari kebutuhan inti menurut Aldefer adalah growth.
Growth merupakan gabungan antara kebutuhan akan pengakuan orang lain atas harga diri seseorang dengan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Teori Aldefer berbeda dengan teori Maslow. Secara kontras dengan hirarki teori kebutuhan, teori ERG menunjukkan bahwa :
1 Lebih dari sebuah kebutuhan dapat dioperasikan pada saat yang bersamaan.
2 Jika gratifikasi dari sebuah kebutuhan level yang lebih tinggi meningkat,
kebutuhan untuk memuaskan sebuah kebutuhan level yang lebih rendah meningkat.
Universitas Sumatera Utara
36 Heirarki kebutuhan Maslow mengikuti perkembangan yang bertingkat-
tingkat dan kaku. Teori ERG tidak mengandaikan suatu hierarki yang kaku dimana kebutuhan yang lebih rendah harus lebih dipuaskan sebelum orang dapat
maju terus. Misalnya, seseorang dapat mengusahakan pertumbuhan meskipun kebutuhan eksistensi dan hubungan belum dipuaskan; atau ketiga kategori
kebutuhan dapat beroperasi sekaligus Robbins, 2003: 214. Teori ERG juga mengandung suatu dimensi frustasi-regresi. Maslow
berargumen bahwa seorang individu akan tetap pada suatu tingkat kebutuhan tertentu sampai kebutuhan tersebut dipenuhi. Teori ERG menyangkalnya dengan
mengatakan bahwa suatu tingkat kebutuhan dari dari urutan-lebih-tinggi terhalang, akan terjadi hasrat individu itu untuk meningkatkan kebutuhan tingkat
lebih-rendah. Ketidakmampuan memuaskan suatu kebutuhan akan interaksi sosial, misalnya, mungkin meningkatkan hasrat memiliki lebih banyak uang atau kondisi
kerja yang lebih baik. Jadi frustasi halangan dapat mendorong pada suatu kemunduran ke kebutuhan yang lebih rendah Robbins, 2003: 214.
Ringkasnya, teori ERG berargumen, seperti Maslow, bahwa kebutuhan tingkat lebih-rendah yang terpuaskan menghantar ke hasrat untuk memenuhi
kebutuhan tingkat lebih-tinggi; tetapi kebutuhan ganda dapat beroperasi sebagai motivator sekaligus, dan halangan dalam mencoba memuaskan kebutuhan tingkat
lebih-tinggi dapat menghasilkan regresi ke suatu kebutuhan tingkat lebih-rendah Robbins, 2003: 214.
Teori ERG lebih konsisten dengan pengetahuan kita mengenai perbedaan individual di antara orang-orang. Variabel seperti pendidikan, latar belakang
keluarga, dan lingkungan budaya dapat mengubah pentingnya atau kekuatan
Universitas Sumatera Utara
37 pendorong yang dipegang sekelompok kebutuhan untuk seorang individu tertentu.
Beberapa studi telah mendukung teori ERG, tetapi ada juga bukti bahwa teori ERG tidak berhasil dalam beberapa organisasi. Bagaimanapun, secara
keseluruhan teori ERG menyatakan suatu versi yang lebih sahih valid dari hierarki kebutuhan Robbins, 2003 : 214.
Universitas Sumatera Utara
- 38
B A B III GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN
A. Sekilas Tentang Program Studi Manajemen