Dari tabel 4.13 terlihat bahwa nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,005, dan df = 66, dengan T
tabel
1,997 dan T
hitung
8,392. Melihat perbedaan harga T
hitung
dengan T
tabel
menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok yaitu harga T
hitung
berada jauh lebih dari T
tabel
, maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak karena dilihat dari kriteria jika
T
hitung
T
tabel
, maka H
1
diterima dan H
o
ditolak, dan hipotesis dari signifikansinya 0,05 maka hipotesis no H
ditolak dan hipotesis satu H
1
diterima, disitu terlihat bahwa 0,000 0,05.jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil posttest kelompok eksperimen
dan kontrol.
C. Pembahasan Hasil Pengujian
1. Proses Pembelajaran Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik
Information Search
Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search menjadikan peserta didik aktif selama
berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dikarenakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search merupakan salah satu strategi belajar
dimana peserta didik diarahkan untuk lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran, yang bertujuan agar peserta didik aktif dalam belajar,
memahami konsep IPS secara mudah, melatih peserta didik berani mempresentasikan hasil kerjaannya di depan kelas, melatih peserta didik
untuk berani bertanya apabila kurang mengerti, dan melatih peserta didik untuk mempunyai sikap yang objektif dan jujur dalam menyelesaikan
tugasnya dalam kelompok. Peranan guru dalam strategi ini hanya sebatas suporter, motivator dan
fasilitator yang membantu kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam proses belajar. Pada pelaksanannya peserta didik diberikan handout yang berupa
ringkasan materi dan diberikan framecard yang terdapat pertanyaan yang telah dibuat oleh guru. Kemudian peserta didik mengolah dan
mengaplikasikannya sehingga peserta didik dapat memahami konsep yang
dipelajarinya. Dengan menggunakan strategi ini peserta didik akan mengalami kepuasan, keaktifan dan motivasi tersendiri dalam memahami
pembelajaran. Pada awal pertemuan peserta didik masih kaku dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif dengan teknik information search, sehingga pada awal pembelajaran guru masih aktif
selama proses pembelajaran gunanya untuk membimbing peserta didik selama proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif dengan
teknik information seacrh. Hal ini terjadi karena peserta didik terbiasa menerima informasi dari guru. Akan tetapi peserta didik menjadi aktif
setelah guru menjelaskan bagaimana proses pembelajarannya dan guru juga menyampaikan setiap harinya akan berbeda-beda dalam pencarian
informasinya. Sehingga pada pertemuan awal aktivitas kelas belum semaksimal mungkin dilakukan dengan baik. Keaktifan peserta didik hanya
terlihat pada peserta didik tertentu saja. Pada pertemuan ini keaktifan peserta didik didominasi oleh beberapa sebagian peserta didik yang pandai saja.
Peserta didik yang kurang pandai masih merasa bingung selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada pertemuan berikutnya aktivitas kelas sudah dapat dikondisikan dengan baik. Peserta didik mulai menanyakan bagaimana proses
pembelajaran hari ini. Ada peserta didik yang tidak sabar dimulainya pembelajaran. Pada saat pencarian informasi atau jawaban peserta didik
antusias dalam mencarinya karena guru membuat suasana belajar seperti kompetisi, jadi setiap kelompok bersaing dalam melakukan pencarian
informasi. Pertemuan selanjutnya sampai pertemuan terakhir peserta didik sudah
mulai terbiasa dengan pencarian informasi. Peserta didik terlihat lebih antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari pertemuan-
pertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan menunjukkan peningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik. Hal ini
terbukti dengan adanya hasil yang baik pada saat peserta didik