tercermin bahwa yang berkontribusi lebih besar adalah wajar memperoleh nilai yang lebih besar pula.
5 Dispositionalgenetic components komponen genetik Kepuasan dalam hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan
kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik.Indikator yang dijadikan acuan untuk melihat kepuasan kerja
ini dihubungkn dengan lingkungan kerja baik internal maupun eksternal.
6. Motivasi Kerja
Motivasi pada dasarnya adalah “proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan”.
Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan “dorongan” driving force di sini
dimaksudkan: desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan – kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan
hidup. Motivasi kerja sendiri adalah: “Sesuatu yang menimbulkan
dorongan atau semangat kerja”. Atau dengan kata lain “pendorong semangat kerja”. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
kerja, menurut J.Ravianto dalam bukunya: “ Produktivitas dan Manusia Indonesia” adalah: atasan, rekan, sarana fisik, kebijaksanaan atau
peraturan, imbalan jasa uang dan nonuang, jenis pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja dipengaruhi oleh sistem kebutuhannya.
Oleh sebab itu, motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memberi daya, memberi arah dan memelihara
tingkah laku. Wahjosumidjo dalam bukunya Kepemimpinan dan Motivasi menyebutkan bahwa motivasi merupakan suatu proses psikologis yang
mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang Saydam 2005:325.
Pemberian motivasi dikatakan penting, karena pemimpin atau manajer itu tidak sama dengan karyawan. seorang manajer tidak dapat
melakukan pekerjaan sendirian, karena keberhasilan amat ditentukan oleh hasil kerja yang dilakukan oleh orang lain bawahan. Untuk
melaksanakan tugas sebagai manajer ia harus membagi – bagi tugas dan pekerjaan tersebut kepada seluruh bawahan yang ada di dalam unit kerja
itu. Bila semua tugas sudah dibagi – bagikan, maka manajer yang bersangkutan harus mempunyai satu sistem yang ampuh untuk
mengetahui, apakah pekerjaan tersebut benar-benar dikerjakan atau tidak oleh bawahan.
Disini letak pentingnya pemberian motivasi kepada para SDM ,agar mereka tetap dan mau melaksanakan pekerjaan tadi sesuai dengan
kecakapan yang mereka miliki. Oleh karena itu, diharapkan mereka bukan saja asal mau bekerja, tetapi juga yang terpenting pekerjaannya itu sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Saydam 2005: 326.
Sumber motivasi menurut Veithzal Rifai terdiri atas 3 buah: a. Kemungkinan untuk berkembang
Merupakan dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan tertentu yang lebih baik.Motivasi menimbulkan semangat pencapaian tersebut
yang dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi dengan metode yang lebih baik.
b. Jenis Pekerjaan Pekerjaan yang dilakukan seseorang akan membuat seseorang tersebut
memiliki motivasi yang tinggi atau sebaliknya.Jadi jenis pekerjaan seseorang dapat membuat seseorang lebih termotivasi atau sebaliknya.
c. Perasaan bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja
Menjelaskan bahwa jika karyawan merasa bangga menjadi bagian terhadap tempat kerja menunjukkan bahwa mereka akan termotivasi
untuk melakukan pekerjaannya. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:
1 Kompensasi Kompensasi merupakan hal yang penting dan mungkin juga fungsi
manajemen personalia yang paling membingungkan.Tidak hanya berupa dorongan utama seseorang menjadi karyawan, tetapi juga
kerena kompensasi yang diberikan ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja karawan itu sendiri.
2 Hubungan Dengan Atasan Hubungan atasan dengan karyawan dapat dilihat dan perhatian yang
diberikan atasan kepada bawahan yang terjalin diantara mereka.Salah satu syarat utama agar komunikasi tersebut dapat
berjalan baik, maka dalam pelaksanaan komunikasi perlu dilandasi saling mengerti antara pemberi dan penerima.
3 Saluran Komunikasi dalam Organisasi Saluran komunikasi formal ditentukan oleh struktur organisasi atau
ditunjukkan oleh berbagai sarana formal lainnnya. Ada tiga tipe saluran – saluran dasar komunikasi yaitu:
a Komunikasi vertikal b Komunikasi horizontal
c Komunikasi diagonal 4 Fasilitas yang disediakan
Pelayanan – pelayanan failitas adalah kegiatan –kegiatan yang secraa normal harus dilakukan karyawan sendiri dalam kehidupan sehari –
harinya, seperti program – program rekreasi, difasilitasi dengan seragam kerja yang sekaligus menjadi identitas perusahaan dan
sebagainya. 5 Lingkungan Kerja
Meskipun faktor lingkungan kerja penting dan besar pengaruhnya terhadap semangat kerja dan kegairahan kerja para karyawan dalam
melaksanakan tugas – tugasnya, namun banyak perusahaan yang
sampai saat ini kurang memperhatikannya.Akibatnya banyak karyawan yang tidak dapat melaksanakan tugas – tugasnya dengan
maksimal. Ada banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli manajemen,
salah satu teori motivasi yang banyak mendapat sambutan yang amat positif di bidang manajemen organisai adalah teori ‘Hierarki Kebutuhan‘
yang dikemukakan Abraham Maslow Sadili Samsudin 2005:283. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan – kebutuhan yang
tersusun secara hierarki dari tingkat yang paling mendasar sampai paling rendah telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih
tinggi. Pada tingkat yang paling bawah, dicantumkan berbagai kebutuhan dasar yang bersifat biologis. Pada tingkatan yang lebih tinggi dicantumkan
berbagai kebutuhan yang bersifat social. Pada tingkatan yang paling tinggi dicantumkan kebutuhan yang mengaktualisasikan diri.
Berikut tepri Hierarki Kebutuhan menurut Abraham Maslow: a Kebutuhan fisiologis dasar, seperti makanan, pakaian, perumahan, dan
fasilitas – fasilitas dasar lainnya yang berguna untuk kelangsungan hidup pekerja.
b Kebutuhan akan rasa aman, seperti lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan atau posisi, status kerja
yang jelas, dan keamanan alat yang dipergunakan.
c Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, seperti interaksi dengan rekan kerja, kebebasan melakukan aktivitas sosial, dan kesempatan yang
diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain. d Kebutuhan untuk dihargai, seperti pemberian penghargaan reward
dan mengakui hasil karya individu. e Kebutuhan aktualisai diri, seperti kesempatan dan kebebasan untuk
merealisasikan cita – cita atau harapan individu, kebebasan untuk mengembangkan bakat atau talenta yan dimiliki.
7. Kinerja