Penelitian Sebelumnya LANDASAN TEORI

d. Hasil Penelitian Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang bepengaruh adalah variabel negative emotion dengan koefisien regresi sebesar 0,297, lalu variabel wom content dengan koefisiensi sebesar 0,197. Sedangkan variabel yang berpengaruh rendah adalah wom valance positif dengan koefisiensi sebesar - 0,287 dan variabel emotion positive dengan koefisien regresi sebesar -0,181. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu aktivitas negative word of mouth.

G. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian Kepuasan konsumen Klinik Larissa Skin Care pada kualitas jasa : Tangibles Realibility Responsiveness Assurance Empathy Perilaku Word Of Mouth

H. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data. Berdasarkan konsep tangga loyalitas Murray Raphel 1995 dalam Tjiptono,2011, pelanggan yang puas dan loyal terhadap produkjasa perusahaan, sangat berharga dan bisa menjadi semacam “duta besar” perusahaan yang berpotensi menyebarluaskan pengalaman dan word of mouth positifnya kepada orang lain. Hal ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Kartika Saku 2012 yang menyebutkan kepuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku word of mouth dan Khairiyansyah 2005 yang menyebutkan bahwa penyebab baik buruknya WOM Communication yang dilakukan pelanggan adalah persepsi mereka terhadap pelayanan yang terdiri atas dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty, Berikut ini adalah hipotesis untuk rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. 1. Kepuasan konsumen dalam dimensi tangible pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth. Dimensi tangible meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Dengan fasilitas fisik, perlengkapan, penampilan karyawan, serta komunikasi yang memadai, dapat mewujudkan dampak positif terhadap kepuasan konsumen yang mendorong terciptanya perilaku word of mouth communication. H 1 : Kepuasan konsumen dalam dimensi tangible pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth 2. Kepuasan konsumen dalam dimensi realibility pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth. Kemampuan memberikan jasa yang dijanjikan secara akurat dan andal dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi konsumen, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen dan akan menjadi pengaruh positif dan mendorong terciptanya perilaku word of mouth. H 2 : Kepuasan konsumen dalam dimensi Realibility pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth 3. Kepuasan konsumen dalam dimensi responsiveness pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth. Kesediaan perusahaan untuk membantu para pelanggan dan menyampaikan jasa secara cepat yang membuat konsumen merasakan apa yang dibutuhkan dalam proses jasa dapat dengan mudah diakses serta tidak lama menunggu akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan mendorong terciptanya perilaku word of mouth. H 3 : Kepuasan konsumen dalam dimensi Responsiveness pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth 4. Kepuasan konsumen dalam dimensi assurance pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth Dimensi assurance mencakup tentang pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh karyawan klinik dalam proses jasa, sehingga menimbulkan perasaan bebas dari bahaya, resiko, dan keragu-raguan dari konsumen. Dengan demikian dimensi assurance dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dan mendorong perilaku word of mouth communication. H 4 : Kepuasan konsumen dalam dimensi assurance pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth 5. Kepuasan konsumen dalam dimensi emphaty pada kualitas jasa berpengaruh positif terhadap perilaku word of mouth. Dimensi emphaty mencakup mengenai kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual pelanggan. Konsumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Kursus Bahasa Inggris

11 157 56

PENGARUH MARKETING STIMULI DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN EFEKNYA PADA WORD OF MOUTH (Studi Pada Konsumen Rumah Makan Baru di Yogyakarta).

0 4 15

PENGARUH MARKETING STIMULI DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN EFEKNYA PENGARUH MARKETING STIMULI DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN EFEKNYA PADA WORD OF MOUTH (Studi Pada Konsumen Rumah Makan Baru di Yogyakarta).

1 5 15

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PRODUK LARISSA SOLO Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Pada Produk Larissa Solo.

0 1 13

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PRODUK LARISSA SOLO Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Pada Produk Larissa Solo.

0 1 15

Pengaruh kepuasan konsumen pada service quality terhadap perilaku Word Of Mouth studi pada konsumen Larissa Aesthetic Center Yogyakarta

15 52 200

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN HONDA UTAMA MOTOR YOGYAKARTA.

0 3 165

Kata kunci: Functional Quality, Technical Quality, Kepuasan Konsumen, Word of Mouth Communication. Pendahuluan - PENGARUH FUNTIONAL QUALITY, TECHNICAL QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN WORD OF MOUTH COMMUNICATION KONSUMEN LAUNDRYNESIA

0 0 9

ANALISIS PENGARUH MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK LARISSA AESTHETIC CENTER YOGYAKARTA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Larissa Aesthetic Center Galleria Mall) - STIE Widya Wiwaha Repository

2 1 67

Larissa Aesthetic Center karena variasi

0 0 20