Definisi Belajar Gaya belajar siswa-siswi kelas VII dan VIII serta gaya mengajar guru di kelas tersebut dalam pembelajaran IPA di SMP Charitas 02 Mojosari Kabupaten OKU Timur.

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia yang relatif menetap dalam menambah ilmu pengetahuan dengan mengingat dan memahaminya, sehingga cara berpikir menjadi lebih logis dan dapat menafsirkan ilmu pengetahuan itu dalam proses menuju ke pemahaman yang lebih baik untuk kemudian mempraktekkannya sampai sempurna.

B. Gaya Belajar

Untuk memahami apa itu gaya belajar, maka pada bagian ini penulis akan mengulas tentang pengertian gaya belajar, klasifikasi gaya belajar, ciri-ciri dari masing-masing tipe gaya belajar dan manfaat pemahaman gaya belajar bagi guru dan siswa.

1. Pengertian Gaya Belajar

Semua orang dalam segala usia dapat benar-benar mempelajari apapun apabila dibiarkan melakukannya dengan gaya unik yang sesuai dengan kekuatan pribadi mereka sendiri Barbara, 2007: 29. Gaya unik yang sesuai dengan kekuatan pribadi mereka adalah gaya belajar yang mereka terapkan, yang akan membuat mereka merasa terbantu dalam menyerap dan mengolah infomasi sehingga belajar dan berkomunikasi akan lebih mudah. Menurut Winkel 2004: 90, gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa. Menurut Nasution 1984: 93 gaya belajar merupakan cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar. Menurut DePorter dan Mike Hernacki 2006: 110-112, gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat diketahui bahwa gaya belajar adalah cara belajar yang sering digunakan oleh siswa untuk bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.

2. Klasifikasi Gaya Belajar

Sejak awal tahun 1997, telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengenali dan mengkategorikan cara manusia belajar, cara memasukkan informasi ke dalam otak. Secara garis besar, ada tujuh pendekatan yang umum dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda dan dikembangkan juga oleh ahli yang berbeda dengan variasinya masing- masing. Adi W. Gunawan adalah seorang pakar mind technology dan transformasi diri yang dalam bukunya “Genius Learning Strategy” merangkum ketujuh cara belajar tersebut, yaitu: a. Pendekatan berdasarkan pada pemrosesan informasi; menentukan cara yang berbeda dalam memandang dan memproses informasi yang baru. Pendekatan ini dikembangkan oleh Kagan, Kolb, Honey dan Umford Gregorc, Butler, dan McCharty. b. Pendekatan berdasarkan pada kepribadian; menentukan tipe karakter yang berbeda-beda. Pendekatan ini dikembangkan oleh Myer-Briggs, Lawrence, Keirsey Bates, Simon Byram, Singer-Loomis, Grey- Wheelright, Holland dan Geering. c. Pendekatan berdasarkan pada modalitas sensori; menentukan tingkat ketergantungan terhadap indera tertentu. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bandler Grinder dan Messick. d. Pendekatan berdasarkan pada lingkungan; menentukan respon yang berbeda terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial, dan instruksional. Pendekatan ini dikembangkan oleh Witkin, Eison, Canfield. e. Pendekatan berdasarkan pada interaksi sosial; menentukan cara yang berbeda dalam berhubungan dengan orang lain. Pendekatan ini dikembangkan oleh Grasha-Reichman, Perry, Mann, Furmann-Jacobs, dan Merill. f. Pendekatan berdasarkan pada kecerdasan; menentukan bakat yang berbeda. Pendekatan ini dikembangkan oleh Gardner dan Handy. g. Pendekatan berdasarkan wilayah otak; menentukan dominasi relatif dari berbagai bagian otak, misalnya otak kiri dan otak kanan. Pendekatan ini dikembangkan oleh Sperry, Bogen, Edwards, dan Hermann Adi W. Gunawan, 2007: 140. Banyaknya pendekatan dalam mengklasifikasikan atau membedakan gaya belajar disebabkan karena setiap pendekatan yang digunakan mengakses aspek yang berbeda secara kognitif. Menurut Adi W. Gunawan 2007: 142 ada tiga pendekatan gaya belajar yang populer, yaitu pendekatan berdasarkan preferensi sensori, preferensi kognitif, dan profil kecerdasan. Pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi sensori ketergantungan terhadap indera tertentu terdiri dari tiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual belajar dengan cara melihat, gaya belajar auditorial belajar dengan cara mendengar, dan gaya belajar kinestetik belajar dengan cara bergerak, bekerja dan melakukan aktivitas fisik. Pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi kognitif kemampuan berpikir dikembangkan oleh Anthony Gregorc. Gregorc membagi gaya belajar menurut kemampuan mental menjadi 4 kategori, yaitu: 1. Gaya belajar konkret-sekuensial. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi terorganisir, dapat diandalkan, pekerja keras. Mereka mengikuti petunjuk guru dan mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi. Pekerjaan mereka biasanya akurat, faktual, dan konsisten. Mereka lebih memilih kegiatan pembelajaran konvensional. 2. Gaya belajar abstrak-sekuensial. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi berpikir logis dan disengaja. Mereka belajar terbaik dalam lingkungan yang terstruktur. Mereka memiliki pengetahuan, pemikir analitik dengan pengertian yang jelas tentang objektivitas. Mereka lebih memilih proses yang sistematis dan menyeluruh dalam pekerjaan mereka. 3. Gaya belajar konkret acak. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi kreatif, petualang, dan tentu ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka. Mereka adalah pemikir inovatif. Mereka menggunakan naluri dan intuisi mereka ketika membuat keputusan. 4. Gaya belajar abstrak acak. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi imajinatif dan idealis. Mereka sensitif dan merupakan siswa yang cenderung sentimental. Mereka lebih suka fleksibilitas dan cenderung spontan. Mereka adalah siswa yang sangat perseptif. Pendekatan gaya belajar berdasarkan profil kecerdasan dikembangkan oleh Howard Gardner. Gardner dikutip oleh Adi W. Gunawan awalnya mengusulkan tujuh jenis kecerdasan yaitu: 1. Linguistik. Merupakan kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. 2. Logika-matematika. Merupakan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah.