42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah pertama swasta di daerah OKU Timur yaitu di SMP Charitas 02 Mojosari. Sekolah ini merupakan
sekolah heterogen yang jumlah seluruh siswanya adalah 137 siswa. Tetapi dalam penelitian ini, sampel yang diambil oleh peneliti berjumlah 90 siswa
yang terdiri dari siswa kelas VII dan VIII.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan 4 tahap penelitian. Tahap pertama adalah melakukan pengamatan di dalam kelas ketika proses
pembelajaran IPA berlangsung. Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan pengamatan di tiga kelas yaitu di kelas VIIA, VIIB dan VIIIA dimana guru
yang melakukan proses pembelajaran adalah satu orang guru yang sama. Tahap pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data
tentang gaya mengajar guru. Tahap kedua adalah membagikan angket kepada siswa kelas VII dan VIII. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh data tentang gaya belajar siswa. Tahap ketiga adalah melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA. Pada tahap ini, data yang
diperoleh digunakan untuk mengkonfirmasi apakah gaya mengajar guru dari hasil pengamatan sama dengan gaya mengajar guru dari hasil wawancara.
Tahap yang keempat adalah melakukan wawancara dengan 3 orang siswa dari
kelas VII. Pada tahap ini, data yang diperoleh digunakan untuk mengkonfirmasi apakah gaya belajar siswa dari hasil angket sama dengan
gaya belajar siswa dari hasil wawancara.
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 4, 10, dan 11 April 2013. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mempunyai kesempatan untuk
mengamati proses pembelajaran IPA sebanyak 6 kali pertemuan. Sebenarnya peneliti masuk ke kelas untuk proses pengamatan lebih dari 6 kali pertemuan,
tetapi karena banyak kendala yang dihadapi yang menyebabkan banyak data menjadi tidak lengkap, maka peneliti hanya mengambil data selama 6 kali
pertemuan saja. Karena data selama 6 kali pertemuan tersebut merupakan
data yang paling lengkap daripada data lainnya.
Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan penelitian sendirian sehingga peneliti merasa agak kesulitan dalam memvideo
dan mengamati proses pembelajaran. Untuk mengatasinya, dalam proses pengamatan peneliti membuat data dalam dua bentuk yaitu field note dan
video. Jadi saat melakukan pengamatan, dalam satu kelas peneliti hanya membuat field note dan dalam satu kelas yang lain peneliti hanya memvideo
saja. Kendala lain yang dihadapi oleh peneliti adalah padatnya jadwal pelajaran IPA dalam satu hari. Dalam satu hari terdapat minimal 4-5 jam
pelajaran IPA untuk kelas VII dan VIII. Hal ini dikarenakan guru yang mengajar IPA, dalam 1 minggu hanya mengajar selama 3 hari dan guru
tersebut mengajar di kelas VII sampai dengan kelas IX. Selain itu karena peneliti hanya mempunyai satu kamera, maka terkadang di saat proses
pembelajaran berlangsung kamera yang digunakan mati karena habis baterai. Sehingga peneliti melanjutkan pengamatan dengan membuat field note. Dari
6 kali pertemuan, peneliti memiliki 3 field note dan 3 video pengamatan. Setelah mempunyai data dalam bentuk field note dan video, kemudian
peneliti mentranskip kedua data tersebut. Field note ditulis ulang dan video diputar berulang-ulang untuk dideskripsikan dan dibuat transkipnya. Berikut
ini adalah jadwal untuk memperoleh data hasil pengamatan proses
pembelajaran IPA dari enam kali pertemuan. Tabel 2. Jadwal Penelitian untuk Proses Pengamatan
No Tanggal
JP Materi
Hasil Pengamatan
1. 4 April 2013
2 Pemuaian
Field note 2.
4 April 2013 2
Pemuaian Field note
3. 4 April 2013
1 Pemuaian
Field note 4.
10 April 2013 2
Ekosistem Video
5. 10 April 2013
2 Organisasi kehidupan
Video + Field note 6.
11 April 2013 2
Pemuaian Video
Setelah memperoleh hasil pengamatan, peneliti melakukan wawancara dengan guru. Wawancara guru dilakukan pada tanggal 11 April 2013. Selain
melakukan wawancara dengan guru, peneliti juga menyebar angket ke kelas VII dan VIII untuk mengetahui gaya belajar siswa. Penyebaran angket
dilakukan pada tanggal 10-11 April 2013 di jam mata pelajaran lain selain IPA. Setelah memperoleh data dari angket, kemudian peneliti memilih 3
orang siswa untuk diwawancarai tentang gaya belajarnya. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang masuk dalam kelompok gaya belajar yang
signifikan. Sehingga sebelum melakukan wawancara dengan siswa, peneliti harus menganalisis hasil angket terlebih dahulu untuk mengetahui siswa-siswi
yang masuk dalam kelompok gaya belajar yang signifikan. Wawancara dengan siswa ini dilakukan pada tanggal 11 April 2013.
B. DATA DAN ANALISIS DATA
1. DATA
a. Data hasil kuesionerangket: lampiran 4 dan lampiran 5
Data mentah hasil kuesioner kami buat pada tabel 10 dan tabel 11 halaman 96 dan halaman 99
b. Data hasil wawancara: lampiran 6 dan lampiran 7
Data hasil wawancara siswa dan guru kami buat dalam bentuk transkip halaman 102 dan halaman 110
c. Data hasil pengamatan di kelas: lampiran 8
Data hasil pengamatan kami buat dalam bentuk transkip halaman 113
2. ANALISIS DATA
a. Gaya Belajar Siswa
Gaya belajar siswa diketahui melalui hasil pengisian angket check- list dan angket pilihan ganda serta wawancara. Maka dari itu, hasil
analisis akan dibahas masing-masing seperti berikut ini:
1 Analisis data angket gaya belajar
Dari hasil angket gaya belajar didapatkan hasil sebaran responden yaitu sebanyak 90 siswa, yang berasal dari empat
kelas yang berbeda. Kemudian, data tentang gaya belajar siswa
dari kedua angket tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu signifikan dan tidak signifikan. Dalam
penelitian ini, kelompok data signifikan adalah kelompok data yang dapat dilihat perbedaannya secara signifikan, sedangkan
kelompok data yang tidak signifikan TS adalah kelompok data
yang tidak dapat dibedakan secara signifikan. Angket gaya belajar dalam bentuk check-list
Setelah dilakukan penskoran pada hasil angket yang telah diisi oleh siswa, kemudian dilakukan penjumlahan
skor untuk setiap aspeknya. Hasil penjumlahan skor ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Jumlah Skor Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Check-list SMP Charitas 02 Mojosari
No Kelas
Jumlah Skor Visual
Auditorial Kinestetik
1
VIIA
12 13
12 2
12 12
16 3
14 12
12 4
15 13
14 5
11 12
12 6
16 15
14 7
13 12
14 8
14 11
19 9
11 14
12 10
14 12
14 11
15 11
17 12
12 15
13 13
14 13
13 14
13 12
12
15 14
14 15
16 12
17 11
17 13
15 19
18 14
13 13
19 10
12 11
20 12
9 14
21 14
13 15
22 13
15 13
23 11
13 11
24 15
16 17
25
VIIB
15 14
18 26
13 12
15 27
15 13
14 28
12 13
16 29
10 15
14 30
13 15
14 31
14 17
15 32
13 17
16 33
13 15
15 34
13 14
14 35
14 16
15 36
17 17
15 37
13 15
12 38
12 12
14 39
13 14
13 40
13 14
16 41
11 18
13 42
17 17
16 43
12 13
19 44
16 14
13 45
13 13
19 46
13 17
13 47
14 14
12 48
14 14
17 49
VIIIA
10 15
13 50
14 16
17
51 14
18 14
52 15
14 10
53 13
16 12
54 14
14 13
55 12
13 11
56 14
15 11
57 14
16 14
58 14
15 12
59 12
14 13
60 11
16 12
61 17
13 7
62 12
15 13
63 15
14 12
64 12
15 11
65 15
15 15
66 12
14 12
67 14
13 13
68 12
13 13
69 9
15 17
70 12
18 11
71
VIIIB
10 14
13 72
11 15
11 73
13 12
16 74
13 14
13 75
15 12
9 76
11 17
11 77
10 14
11 78
12 14
13 79
12 18
13 80
14 16
14 81
14 14
11 82
14 14
15 83
16 15
11 84
11 18
11 85
14 16
14 86
13 15
12
87 13
17 13
88 15
12 10
89 14
16 15
90 13
12 15
Dari tabel diatas, kemudian dilakukan uji F dependent untuk mengetahui signifikansi dari aspek gaya belajar
visual, auditorial dan kinestetik. Berikut ini adalah hasil analisis data angket gaya belajar dalam bentuk check-list
melalui uji F dependent.
Tabel 4. Descriptives Statistics Angket Check-List Melalui Uji F Dependent
Tabel 5. Hasil Signifikansi Analisis Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Check-list
Descriptive Statistics
N Mean
Std. Deviation
Minimum Maximum Visual
90 13.13
1.664 9
17 Auditorial
90 14.32
1.853 9
18 Kinestetik
90 13.53
2.299 7
19
Test Statistics
a
N 90
Chi-square 16.994
Df 2
Asymp. Sig. .000
Monte Carlo Sig. Sig.
.000 95 Confidence Interval
Lower Bound .000 Upper Bound .033
a. Friedman Test