menunjukkan bahwa subjek dengan anxiety attachment cenderung lebih tidak aman. Pada skala avoidance attachment mean empiris
45.75 lebih kecil daripada mean teoritik dengan nilai p sebesar 0.000 yang berarti signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa subjek
dengan avoidance attachment cenderung lebih aman. Pada skala attachment mean empiris 66.80 lebih kecil daripada mean teoritik
96 dengan nilai p sebesar 0.000 yang berarti signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa subjek cenderung lebih aman. Sedangkan pada
skala komitmen nilai mean empiris 37.46 lebih besar daripada mean teoritik 24 dengan nilai p sebesar 0.000 yang berarti
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen subjek dalam penelitian ini cenderung rendah.
Tabel 4.9 Mean Anxiety dan Mean Avoidance
Tipe Kelekatan Nilai Mean
Perbedaan Mean Anxiety Attachment
73.40 27.65
Avoidance Attachment 45.75
Tabel 4.10 Mean Teoritik dan Mean Empirik
Mean Teoritis Mean Empiris
Anxiety Attachment 36
73.40 tinggi Avoidance Attachment
60 45.75 rendah
Attachment 96
66.80 rendah Komitmen
24 37.46 tinggi
E. Pembahasan
Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu terdapat hubungan negatif antara kelekatan tidak aman dengan komitmen, diterima. Hal ini berarti
semakin tinggi kelekatan tidak aman yang dimiliki seseorang, maka komitmen yang dimiliki seseorang semakin rendah. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat kelekatan tidak aman yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi komitmen yang dimilikinya. Selain itu, didapatkan pula
hubungan negatif antara avoidance attachment dan anxiety attachment dengan komitmen. Kelekatan avoidance memiliki koefisien korelasi yang
lebih besar dibandingkan kelekatan anxiety. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa hasil penelitian
sebelumnya. Nosko, Tieu, Lawford, Pratt 2011 menyatakan bahwa seseorang dengan kelekatan tidak aman, baik anxiety maupun avoidance
attachment akan memiliki komitmen yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan seseorang dengan kelekatan aman. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman memiliki
komitmen, kepuasan, dan rasa percaya yang berkurang dari waktu ke waktu sehingga mereka mengakhiri hubungan dalam waktu yang sangat
singkat Adam Jones, 1999. Tran dan Jeffry 2009 juga menyatakan bahwa komitmen yang rendah merupakan efek dari kelekatan tidak aman,
baik anxiety attachment maupun avoidance attachment. Salah satu faktor penyebab munculnya komitmen adalah adanya
kepuasan dalam menjalin relasi Rusbult, 1980. Pasangan yang bahagia dalam hubungannya akan memiliki nilai komitmen yang tinggi bila
dibandingkan dengan pasangan yang tidak bahagia Rusbult dan Buunk, 1993. Seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik anxiety maupun
avoidance memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah terhadap hubungan yang telah dibangun Mikulincer dan Goodman, 2006. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian ini, yaitu semakin tinggi kelekatan tidak aman seseorang, maka semakin rendah komitmennya.
Selain itu, rendahnya komitmen dalam relasi seseorang juga dapat disebabkan oleh adanya nilai hubungan yang negatif atau nilai kerugian
dalam hubungan. Nilai kerugian dalam hubungan ini terkait dengan tingkat kepercayaan individu terhadap pasangannya Rusbult, 1980. Seseorang
dengan tipe kelekatan tidak aman memiliki kepercayaan yang tidak baik terhadap pasangannya. Seseorang dengan kelekatan anxiety akan memiliki
kepercayaan yang berlebih pada pasangan sebagai sarana untuk
mendapatkan cinta dan dukungan dari pasangan. Sedangkan seseorang dengan tipe kelekatan avoidance akan cenderung memiliki kepercayaan
yang rendah dengan pasangan Mikulincer dalam Mikulincer dan Shaver, 2007. Seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik anxiety maupun
avoidance memiliki nilai kerugian atau nilai hubungan yang negatif sehingga menimbulkan komitmen yang rendah pula. Berkaitan dengan
penelitian ini, terlihat kesesuaian bahwa semakin tinggi kelekatan tidak aman pada diri seseorang dapat membuatnya memiliki komitmen yang
rendah. Ukuran investasi dalam suatu hubungan juga dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya komitmen seseorang. Semakin tinggi investasi yang diberikan seseorang dalam hubungannya maka semakin tinggi tingkat
komitmen seseorang Rusbult, 1980. Seseorang dengan tipe kelekatan avoidance akan mengharapkan dan membutuhkan sedikit investasi dari
pasangan mereka. Seseorang dengan tipe kelekatan anxiety berharap dan menuntut investasi yang sangat besar serta berlebihan dari pasangan
mereka Gangestad dan Simpson dalam Cassidy dan Shaver, 2008. Kondisi tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu anxiety
attachment akan memiliki koefisien korelasi lebih kecil dibandingkan dengan avoidance attachment.