Faktor Penyebab Komitmen Komitmen

masa depan, baik dalam menjalin pertemanan maupun relasi romantis Nosko, Tieu, Lawford, Pratt, 2011. Sejalan dengan Bowlby, Ainsworth 1978 melakukan penelitian untuk mengetahui tipe kelekatan yang didasarkan pada reaksi bayi ketika berpisah dari pengasuh utamanya dan ketika bertemu kembali dengan pengasuh utamanya Feeney Noller, 1996. Ainsworth menyatakan bahwa untuk melihat perbedaan individu dalam kualitas kelekatan hubungan yang telah mereka jalin, dibagi menjadi dua kategori dasar yaitu kelekatan aman dan kelekatan tidak aman. Kategori kelekatan tersebut tidak hanya menggambarkan perilaku dari seorang bayi kepada pengasuhnya, melainkan persepsi seorang bayi kepada tersedianya pengasuh atau tanggapan bayi terhadap pengasuh Cassidy Shaver, 2008. Bowlby dan Ainsworth membuat pernyataan yang menyatakan bahwa kelekatan sangat penting dalam kehidupan dewasa Crowell Treboux dalam Clulow, 2001. Sejalan dengan hal tersebut, Cassidy Shaver 2008 menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tipe kelekatan tidak aman dengan pengasuh utama mereka ketika kecil, akan menemui berbagai kesulitan ketika mereka membangun keintiman di masa depan Cassidy Shaver, 2008. Bowlby berpendapat bahwa kelekatan memiliki peran penting dari seseorang itu dilahirkan hingga orang tersebut meninggal nantinya. Ainsworth juga menyatakan bahwa seseorang akan mencari rasa aman dalam menjalin hubungan dengan orang lain Crowell Treboux dalam Clulow, 2001. Ainsworth 1989 menyatakan bahwa kelekatan dewasa merupakan ikatan afeksi, tekanan untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain mencari rasa aman dan nyaman yang sangat unik dan individual serta tidak dapat ditukarkan antara satu dengan yang lain Feeney Noller, 1996. Hazan and Shaver 1987 memiliki argumen dasar bahwa cinta yang romantis dapat dikonseptualisasikan sebagai sebuah proses kelekatan. Mereka menyatakan bahwa cinta yang romantis terdiri dari empat hal utama, yaitu cinta sebagai sebuah emosi, hubungan antara cinta dan kelekatan, konsep cinta sebagai integrasi dari sistem perilaku, dan perbandingan dari kelekatan dengan konsep cinta. Mereka menemukan bahwa seseorang yang memiliki kelekatan aman akan mudah untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan merasa nyaman bergantung pada orang lain. Sedangkan seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik avoidant attachment maupun anxiousambivalent attachment akan merasa tidak nyaman dengan hubungan yang mereka jalin. Seseorang dengan tipe avoidant attachment akan merasa tidak nyaman bergantung dengan orang lain, sulit percaya pada orang lain, dan sulit menerima pasangan. Selanjutnya, orang dengan tipe anxiousambivalent attachment akan memiliki obsesi dan kecemburuan yang lebih pada pasangan dan merasa takut ketika pasangan meninggalkannya Feeney Noller, 1996. Bartholomew Horowitz mengembangkan kelekatan menjadi empat tipe serupa dengan tiga tipe kelekatan yang diungkapkan oleh Hazan Shaver Feeney Noller, 1996. Adult attachment is positive and negative working models of self and relationship partners. Adult attachment in which two underlying dimensions, the persons perspective internal model of the self positive or negative and the persons perspective internal model of others positive or negative, were used to define four attachment patterns. 1991, p. 240 Menurut Bartholomew Horowitz 1991 kelekatan dewasa memiliki dua dimensi yang mendasar, yaitu perspektif seseorang terhadap diri sendiri baik positif maupun negatif dan perspektif seseorang terhadap orang lain baik positif maupun negatif. Bartholomew juga menyatakan bahwa kelekatan tidak aman merupakan model kerja negatif dari diri seseorang layak mendapat cinta dan perhatian dari orang lain anxiety attachment atau orang lain sebagai orang yang menyediakan cinta dan perhatian avoidance attachment yang dikembangkan dari pola pengasuhan yang pernah didapatkan Mikulincer Goodman, 2006. Model kerja negatif terkait dengan kekurangan seseorang terhadap dukungan dan perhatian dari pasangan. Mereka enggan berkomunikasi dengan pasangan dalam pemenuhan kebutuhannya karena kurangnya kepercayaan, kurangnya keterbukaan, serta sensitif terhadap penolakan Bartholomew dalam Mikulincer Goodman, 2006. Feeney and Noller 1991 menyatakan bahwa kelekatan dewasa menjadi prediktor yang kuat untuk melihat kualitas dari suatu hubungan. Feeney dan Noller melakukan pengukuran dengan dua pertanyaan mendasar. Pertanyaan pertama terkait dengan isu-isu yang berkaitan dengan kelekatan, antara lain keterbukaan, kedekatan, ketergantungan, komitmen, dan kasih sayang. Pertanyaan kedua terkait dengan tipe-tipe kelekatan dewasa sesuai dengan yang telah dilakukan oleh Hazan dan Shaver Feeney Noller, 1996. Kelekatan dewasa merupakan perbedaan individu dalam cara mereka untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungan dekat yang mereka bangun dan dipengaruhi oleh hubungan yang telah mereka bangun sebelumnya Fraley, Niendenthal, Marks, Brumbaugh, Vicary, 2006. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelekatan dewasa merupakan referensi atas diri sendiri dan orang lain atas ikatan afeksi dalam menjalin relasi untuk mencari rasa aman dan nyaman yang bersifat unik dan individual dalam cara berpikir, merasakan, dan berperilaku berdasarkan hubungan kelekatan yang dibangun antara anak dan orangtua dan hubungan-hubungan dekat sebelumnya. Sedangkan kelekatan tidak aman merupakan persepsi dan model kerja negatif yang berkembang