dari pola pengasuhan seseorang di masa kecil terhadap tersedianya cinta dan perhatian dari figur lekat atau figur lekat sebagai penyedia
cinta dan perhatian.
2. Tipe Kelekatan
Bartholomew dan Horowitz Feeney Noller, 1996 membagi adult attachment menjadi empat tipe, yaitu :
a. Secure Attachment Seseorang yang memiliki tipe kelekatan ini relatif mudah
untuk menjalin relasi dekat secara emosional dengan orang lain. Dia akan merasa nyaman apabila tergantung pada orang lain
maupun bila orang lain tergantung padanya. Dia tidak akan merasa khawatir apabila harus sendiri atau ada orang lain yang
tidak menerimanya. b. Dismissing Attachment
Seseorang yang memiliki tipe kelekatan ini akan merasa nyaman bila mereka tidak menjalin relasi dekat secara
emosional dengan orang lain. Dia akan membuat dirinya bebeas dan sendiri. Dia lebih suka untuk tidak tergantung pada orang
lain atau orang lain tergantung padanya. c. Preoccupied Attachment
Seseorang yang memiliki tipe kelekatan ini ingin memiliki relasi karib secara emosional secara penuh dengan
orang lain tetapi seringkali dia merasa bahwa orang lain enggan
memiliki relasi dekat sesuai dengan yang diinginkannya. Dia merasa tidak nyaman bila tidak menjalin relasi dekat tetapi
terkadang dia khawatir bahwa orang lain tidak menilai dia sama seperti dia menilai orang lain.
d. Fearful Attachment Seseorang yang memiliki tipe kelekatan ini akan merasa
sedikit tidak nyaman ketika menjalin relasi dekat. Dia ingin menjalin relasi dekat secara emosional tetapi dia merasa sulit
untuk mempercayai orang lain secara penuh atau tergantung pada orang lain. Dia terkadang khawatir bahwa dia akan terluka
jika menuruti keinginannya untuk menjalin relasi dekat dengan orang lain.
Bagan 2.1 Tipe Kelekatan Dewasa
Model Diri Ketergantungan
Positif Negatif
Rendah Tinggi
Model Orang Lain
Menghindari
Positif Rendah
Secure
Merasa nyaman dengan keintiman dan otonomi
Preoccupied
Asyik dengan hubungan yang dijalain
Negatif Tinggi
Dismissing
Menghilangkan keintiman Ketergantungan yang
berlawanan
Fearful
Merasa takut pada keintiman
Menghindari secara
sosial
Bartholomew Horowitz, 1991. 3.
Dimensi Kelekatan
Fraley dan Waller 1998 fokus pada dua dimensi utama dari kelekatan yaitu avoidance dan anxiety daripada tipe-tipe kelekatan.
Alasan mereka menggunakan dimensi untuk memahami kelekatan adalah, pertama analisis taxonomy yang mereka lakukan
menunjukkan bahwa pola dari kelekatan bersifat dimensional, bukan kategorikal. Kedua, dimensi avoidance dan anxiety secara
konseptual memetakan dimensi yang ditemukan oleh Ainsworth dan
kawan-kawan. Seseorang akan dianggap memiliki kelekatan aman ketika mereka memiliki nilai yang rendah dari dua dimensi ini
Fraley Shaver, 1998. Dua dimensi tersebut antara lain : a.
Avoidance Avoidance
terkait dengan
variasi kecenderungan
seseorang untuk menarik diri melawan adanya keterikatan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki avoidance yang
tinggi akan merasa tidak nyaman dengan hubungan dekat dan ketergantungan di dalam hubungan yang romantis Brambaugh
Fraley, 2010. b.
Anxiety Anxiety mengacu pada variasi tingkat sensitivitas
seseorang terhadap perhatian atau penolakan dari orang lain. Seseorang yang memiliki anxiety yang tinggi akan merasa
khawatir ditinggalkan oleh pasangannya dan merasa kurang memiliki hubungan dekat dalam hubungan yang telah
dibangunnya Brambaugh Fraley, 2010.
4. Faktor Penyebab Kelekatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe kelekatan seseorang antara lain Mikulincer Shaver, 2007 :
a. Kurangnya perhatian, penolakan, atau respon marah yang ditunjukkan oleh figur kelekatan
b. Ancaman hukuman karena kedekatan yang ingin dibangun
c. Kekerasan atau perilaku kasar yang dilakukan oleh figur kelekatan
Penganiayaan dan kekerasan fisik maupun seksual ketika masa kanak-kanak akan mengakibatkan seseorang memiliki
insecure attachment pada masa dewasanya. d. Tuntutan untuk menjadi lebih mandiri dan keterbatasan
pengungkapan kebutuhan. e. Kehilangan orangtua
Kehilangan orangtua
akibat kematian
juga mempengaruhi kelekatan yang dibangun pada masa dewasa.
Seseorang yang ditinggalkan orangtuanya sebelum mereka berumur 4 tahun akan memiliki kelekatan yang lebih aman bila
dibandingkan dengan seseorang yang ditinggalkan orangtuanya ketika berumur lebih dari 4 tahun.
f. Perceraian orangtua Perceraian orangtua cenderung mengakibatkan seorang
dewasa awal lebih memiliki kelekatan dengan tipe insecure. Orangtua yang bercerai dan memilih untuk menikah kembali
membuat seorang anak tumbuh dengan kelekatan yang lebih aman ketika dewasa bila dibandingkan dengan orangtua yang
membesarkan anaknya sendiri.
g. Orangtua yang kecanduan alkohol Kecanduan alkohol membuat orangtua memiliki perilaku
kompulsive yang dapat mengarah pada kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Perilaku kompulsive ini membuat seorang
anak merasa tidak aman dan berdampak pada attachment yang digunakannya ketika dewasa nanti insecure attachment.
5. Dampak Kelekatan
a. Komitmen Seseorang dengan tipe kelekatan aman akan memiliki
level komitmen yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tipe kelekatan yang lain dalam menjalin suatu hubungan romantis.
Seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik anxiety attachment maupun avoidance attachment memiliki komitmen
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tipe kelekatan aman. Seseorang dengan tipe kelekatan
anxiety memiliki rasa tidak aman dengan komitmen dari pasangan mereka dan berharap hubungan yang lebih dekat.
Sedangkan seseorang yang memiliki tipe kelekatan avoidance memilih untuk menjauh dari pasangannya Nosko, Tieu,
Lawford, Pratt, 2011. Penelitian lain menyatakan bahwa seseorang yang memiliki anxiety attachment memiliki
komitmen yang lebih tinggi daripada seseorang dengan tipe kelekatan avoidance. Seseorang dengan avoidance attachment