Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi masa depan. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting karena pendidikan merupakan bekal dimasa depan artinya tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang mendidik. Pendidikan juga merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Secara umum tujuan pendidikan membantu perkembangan anak untuk mencapai tingkat kedewasaan, baik kedewasaan biologis maupun pendagogis. Menurut Zahara Idris 1987, tujuan pendidikan ialah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Perkembangan tersebut meliputi potensi fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan, dan ketrampilan. Peran pendidikan sangat besar terhadap kemajuan bangsa indonesia terutama peserta didik. Untuk itu perlu adanya strategi perencanaan pembangunan pendidikan yang tepat dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, sehingga mampu sejajar dan bersaing dengan negara lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keberhasilan suatu pendidikan tidak lepas dari usaha guru sebagai pendidik. Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas maka proses belajar mengajar kurang dapat maksimal. Pada dasarnya guru harus memiliki 4 kompetensi antara lain kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi diatas sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Salah satunya kompetensi pendagogik dimana kompetensi ini meliputi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Untuk itu, guru hendaknya mampu menggunakan berbagai pendekatan belajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Menurut Mulyasa 2005:107 berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru antara lain pendekatan kompetensi, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual dan pendekatan tematik. Dari berbagai pendekatan diatas, peneliti memilih pendekatan kontekstual yaitu Contextual Teaching Learning CTL karena pendekatan CTL ini merupakan pendekatan yang paling kompleks. CTL mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tujuh pilar atau komponen yang sangat menunjang keberhasilan proses belajar menjadi lebih baik. Pendekatan CTL ini lebih menekankan pada Student Oriented sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Pendekatan CTL mempunyai tujuan yaitu mengoptimalisasi belajar understanding dan bukan memorizing. Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Selain itu guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sendiri bukan dari apa yang dikatakan oleh guru. Dengan pendekatan CTL tersebut guru negeri dan swasta tentu berbeda kemampuan dalam mengimplementasinya. Pada kenyataannya, sekolah negeri kecenderungan lebih unggul dalam berbagai hal seperti input dan output yang lebih baik, fasilitas yang memadai, guru yang kompeten karena dibina untuk mengikuti berbagai pelatihan, biaya lebih murah dan lain sebagainya. Sedangkan sekolah swasta kemungkinan sebaliknya dari sekolah negeri yaitu fasilitas masih ada yang kurang memadai, biaya lebih mahal, guru- guru kurang dibina dalam mengikuti berbagai pelatihan. Dari latar belakang dia tas, penulis akan melakukan analisis tentang “Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Pendekatan CTL Dalam Proses Belajar Mengajar”.

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA

0 0 16

Implementasi pendekatan saintifik dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA (studi kasus di SMA X Yogyakarta).

0 1 142

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Negeri bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 236

Persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar studi kasus: SMU se-Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 263