13
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Kekerasan Emosi dalam Berpacaran
Faktor – faktor yang dapat mendorong timbulnya kekerasan adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman kekerasan dimasa kecil yang dilakukan oleh anggota keluarga, teman maupun pola atau kebiasaan keluarga
yang menggunakan kekerasan sebagai daya penyelesaian masalah yang dinilai efektif Social learning theory. Teori ini
mengatakan bahwa penggunaan kekerasan merupakan respon yang telah dipelajari dari keluarga sendiri Berkowitz, 1995.
b. Ketidakmampuan remaja untuk berkata dan bertindak secara asertif yaitu menolak diperlakukan keras dan kasar karena
adanya ketakutan akan ditinggal oleh pasangan Goeritno. H, dkk, 2006.
c. Kecenderungan remaja untuk menilai rendah kemampuan diri sehingga kepercayaan dan kebanggaan diri pun menjadi rendah
menyebabkan ketergantungan yang berlebihan terhadap pasangannya Goeritno. H, dkk, 2006. Ketergantungan ini
yang membuat posisi perempuan menjadi lemah dan akhirnya mudah jatuh sebagai korban kekerasan Mendatau. A, 2008
d. Superioritas kaum laki-laki menjadikan kaum wanita selalu dalam posisi lemah dan tidak berdaya yang dapat memicu
14
munculnya berbagai perasaan negatif seperti inferior, tergantung, pasrah, tidak kreatif, kurang inisiatif dan perasaan
takut. e. Mitos-mitos seputar remaja berpacaran yang mengatakan
bahwa kekerasan adalah bentuk cinta dan kekerasan dianggap sebagai hal yang normal Gryl, Stith Bird, 1991 dalam
Dinastuti 2008
4. Dampak Kekerasan Emosi dalam Berpacaran
Kekerasan emosi yang diterima dapat memberikan dampak negatif terhadap pasangan itu sendiri maupun orang lain. Dampak utama dari
tindak kekerasan emosi terhadap korbannya dapat berupa : a Depresi yang akan menimbulkan perasaan sedih dan
berdampak pada patahnya semangat sehingga aktifitas menurun dan pesimisme untuk menghadapi masa yang akan
datang Cosmopolitan, 2005. b Berkurangnya motivasi, mengalami kebingungan, kesulitan
dalam konsentrasi atau pengambilan keputusan, juga
menyalahkan dan menghancurkan diri sendiri. Korbanpun bisa diliputi oleh rasa takut, marah pada diri sendiri, rasa bersalah
dan malu Nettisari, 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI