21
a. Mengucilkan pasangannya sebagai contoh pasangan menunjukkan tingkah laku seperti menghindar atau berperilaku diam ketika
berada didekat pasangan namun berbeda jika berada didekat teman-temannya akan menunjukkan sikap ceria.
b. Pasangan menuntut untuk selalu bersikap tunduk, patuh dan mengikuti kehendaknya.
c. Munculnya perilaku
menyerang secara
verbal dengan
menggunakan kata-kata
yang menyakitkan,
mengkritik, mempermalukan, mengejek, mengancam, menyalahkan terus-
menerus, menggunakan kata-kata kasar untuk mengekspresikan kebencian.
d. Berusaha untuk merendahkan harga diri pasangannya dengan membesar-besarkan kesalahan dan mempermalukan pasangan
didepan orang lain. e. Pasangan menyembunyikan perasaan dan tidak lagi berterus terang
terhadap apa yang dirasakan dengan meragukan persepsi pasangan. Kelima bentuk perilaku kekerasan emosi tersebut yang menjadi dasar
dalam pembuatan alat ukur. Kekerasan emosi akan diukur dengan menggunakan skala tingkat kekerasan emosi dimana skor yang semakin tinggi
menunjukkan bahwa subyek cenderung mengalami tingkat kekerasan emosi dalam berpacaran yang tinggi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh
22
menunjukkan semakin rendah tingkat pengalaman mengalami tindak kekerasan emosi dalam berpacaran.
D. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi diwilayah yogyakarta Adapun ciri-ciri subyek dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Subyek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada remaja putri akhir
yang berusia 18 hingga 22 tahun. Pada usia 18 hingga 22 tahun merupakan masa yang terkait dengan perubahan sosial dan
digunakan remaja untuk menjalin sebuah relasi dengan lawan jenisnya Santrock, 1995
2. Memiliki latar belakang pendidikan SMU dan atau sederajat serta dan Mahasiswa dan atau sederajat dengan pertimbangan ketika
subyek memiliki latar belakang pendidikan tersebut, diharapkan subyek mampu memahami isi dan petunjuk angket.
3. Karakteristik subyek penelitian adalah mereka yang telah memiliki pasangan, dengan kata lain sedang dalam menjalani suatu
hubungan berpacaran. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, jumlah subyek yang diambil sampelnya
adalah sebesar 75 orang dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling dimana peneliti langsung memberikan angket
23
kepada setiap remaja putri yang ditemui dan telah memenuhi syarat sebagai subyek penelitian.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data untuk melihat seberapa besar tingkat kekerasan yang dialami oleh remaja putri adalah menggunakan metode angket.
Angket atau skala adalah kumpulan pernyataan-pernyataan sikap yang ditulis, disusun dan dianalisis sehingga respon individu terhadap pernyataan tersebut
dapat diberi skor dan kemudian diinterpretasikan Azwar, 2003 Angket yang digunakan adalah angket langsung, yaitu angket yang
langsung diberikan kepada subyek untuk dimintai keterangannya. Angket tersebut disusun berdasarkan modifikasi dari skala Tolman,
1989. Psychological Maltreatment of Woman Inventory PMWI, yang merupakan
alat untuk mengukur tingkat kekerasan pada pasangannya. Psychological Maltreatment of Woman Inventory atau PMWI terdiri
dari lima aspek yaitu aspek mengucilkan, pasangan menuntut untuk tunduk dan patuh, pasangan melakukan serangan verbal, merendahkan dan pasangan
menyembunyikan perasaan. Berikut sebaran item skala tingkat kekerasan emosi dalam berpacaran: