Pengertian Remaja Putri Pengertian Remaja Putri Berpacaran 1. Pengertian Berpacaran

9 keluarga Santrock, 1995. Pengaruh kelompok dan teman sebaya serta tuntutan konformitas berperan sebagai fungí perkembangan yang dapat meningkatkan kemandirian dan identitas pada remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang terjadi pada usia 18 hingga 22 tahun yang merupakan masa remaja akhir ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara fisik maupun psikologis. Remaja putri mengalami suatu bentuk perubahan fisik yang jelas terlihat adalah pertumbuhan tubuh badan semakin panjang dan tinggi, pertumbuhan payudara, tumbuhnya bulu pada daerah kemaluan dan bulu ketiak selanjutnya mulai berfungsinya alat-alat reproduksi dan hormon-hormon yang berpengaruh pada seksualitas seperti hormon pertumbuhan, hormon estrogen dan progesteron yang memproduksi sel-sel telur pada wanita ditandai dengan haid. Dengan adanya perubahan fisik pada remaja putri tersebut, secara psikologis remaja putri akan mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka seperti tampil lebih feminin, remaja putri mulai memperhatikan dandanan untuk tampil lebih menarik dan mengembangkan sisi emosionalnya Sarwono, 2008.

3. Remaja Putri Berpacaran

Perubahan fisik yang diiringi oleh perubahan psikis mendukung munculnya peran remaja putri sebagai individu maupun sosial. Remaja 10 putri akan sangat termotivasi untuk berhasil melalui perkembangan identitas pribadi dan keintiman dengan manusia lain. Yuliandini. R, 2009 Remaja putri cenderung lebih tertarik dalam pejajakan keintiman dan kepribadian daripada laki-laki. Pada skenario berkencan dating scripts pada laki-laki lebih bersifat proaktif dan perempuan bersifat reaktif. Skenario perempuan lebih berfokus pada bidang pribadi seperti memperhatikan penampilan dan menikmati masa berpacaran. Sedangkan pada laki-laki lebih kepada meminta dan merencanakan, mengendalikan bidang umum, memprakarsai interaksi seksual seperti melakukan kontak fisik, merayu dan mencium Rose Frieze dalam Santrock, 1995. Perbedaan-perbedaan gender tersebut memberi kaum perempuan lingkup yang lebih sempit dan dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut dan pasif yang membuka kesempatan untuk timbulnya kekerasan dalam berpacaran Fauzi. A, Lucianawaty. M, Hanifah. L, Bernadette. N, 2008

B. Kekerasan Emosi dalam Berpacaran 1. Pengertian Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

Kekerasan emosi sendiri diterjemahkan sebagai sikap yang bertujuan untuk mengontrol, mengintimidasi, menaklukkan, merendahkan, menghukum, atau mengucilkan orang lain. Walaupun kekerasan emosi merupakan salah satu bentuk tindak kekerasan yang paling sering ditemui,