Faktor – faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

14 munculnya berbagai perasaan negatif seperti inferior, tergantung, pasrah, tidak kreatif, kurang inisiatif dan perasaan takut. e. Mitos-mitos seputar remaja berpacaran yang mengatakan bahwa kekerasan adalah bentuk cinta dan kekerasan dianggap sebagai hal yang normal Gryl, Stith Bird, 1991 dalam Dinastuti 2008

4. Dampak Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

Kekerasan emosi yang diterima dapat memberikan dampak negatif terhadap pasangan itu sendiri maupun orang lain. Dampak utama dari tindak kekerasan emosi terhadap korbannya dapat berupa : a Depresi yang akan menimbulkan perasaan sedih dan berdampak pada patahnya semangat sehingga aktifitas menurun dan pesimisme untuk menghadapi masa yang akan datang Cosmopolitan, 2005. b Berkurangnya motivasi, mengalami kebingungan, kesulitan dalam konsentrasi atau pengambilan keputusan, juga menyalahkan dan menghancurkan diri sendiri. Korbanpun bisa diliputi oleh rasa takut, marah pada diri sendiri, rasa bersalah dan malu Nettisari, 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 c Mereka juga seringkali merasa bahwa merekalah yang bersalah, sehingga tidak sampai berpikir bahwa mereka adalah korban dari suatu tindak kekerasan emosi. Namun tanpa disadari kekerasan dalam berpacaran seperti sebuah pola yang akan terus berulang karena telah menjadi sebuah kebiasaan dan bagian dari kepribadian pasangan dan merupakan cara pasangan untuk menghadapi konflik atau masalah Ridwan, 2006 Remaja putri yang menjadi korban kekerasan selama berpacaran akan mengalami luka hati yang lebih dalam dan butuh waktu lama dalam penyembuhan dibandingkan dengan luka fisik. Luka hati tersebut akan membawa dampak psikologis bagi kehidupannya dimasa mendatang Watson dalam Sarwono,1995. Peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut apabila sering dialami oleh remaja putri dan terjadi berulang-ulang maka remaja akan mengalami proses rehersal atau repetition yaitu pengulangan informasi didalam pikiran atau ingatan dan selanjutnya peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut akan direkam secara permanent dalam memori jangka panjang individu Suharman,2005 yang menimbulkan traumatis berkepanjangan.