Kualitas Pelayanan Keperawatan PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan tentang kualitas pelayanan keperawatan terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap terpadu Rindu RSUP H. Adam Malik Medan. Berdasarkan hasil interpretasi secara statistik, maka kajian lebih mendalam dapat disajikan dalam pembahasan berikut:

5.1 Kualitas Pelayanan Keperawatan

Kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat inap terpadu Rindu A dan B RSUP H. Adam Malik Medan diperoleh hasil nilai rata-rata 0,75, menurut Hill 2006 termasuk dalam kategori baik dengan interval nilai 0,51 – 0,75 yang terlihat pada gambar 4.5. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan pada setiap dimensi kualitas pelayanan, yaitu dimensi tangible 0,76, reliability 0,75, responsiveness 0,75, assurance 0,77, empathy 0,73 yang didukung oleh hasil jawaban pasien yang terdapat pada tabel 4.4. yaitu indikator tangible yang menjawab baik pada pernyataan perawat ruangan berpenampilan rapi 60,1, indikator reliability yang menjawab baik pada pernyataan perawat memberitahu pasien setiap memberi layanan 62,3, indikator responsiveness yang menjawab baik pada pernyataan perawat selalu bersedia membantu pasien 54,5, indikator assurance menjawab baik pada pernyataan perawat bersikap sopan 62,7 dan indikator empathy yang menjawab baik pada pernyataan perawat memperhatikan keluhan pasien 53,0, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wisniewski dan Wisniewski 2005 tentang Measuring service quality in a hospital coloscopy clinic di Glasgow, didapatkan data bahwa rata-rata kualitas pelayanan M Universitas Sumatera Utara =6,386 dan SD=0,5834 berada pada kategori baik dengan ketentuan rentang skor 1 – 7. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Parvez 2009 tentang Impact of service quality, trust, and customer satisfaction on customers loyalty di Dhaka, diperoleh data sebagai berikut skor rata-rata kepercayaan adalah M=4.41 SD=0,53, yang menunjukkan bahwa pelanggan menemukan penyedia layanan yang berada pada kategori baik dengan rentang skor 4,28 – 4,45. Juga diperkuat dengan hasil penelitian oleh Rad, Som, dan Zainuddin 2010 tentang Service quality and patients’ satisfaction in medical clinic di Pahang, didapat data skor rata-rata mean 3, 53 dan SD=0,65 berada pada kategori baik dengan rentang skor 1 – 5. Berdasarkan aspek-aspek atau dimensi dari kualitas pelayanan menurut Parasuraman 1988 yang dikenal sebagai SERQUAL meliputi 5 dimensi, yaitu: dimensi pertama tangible, atau bukti fisik yang dapat diartikan sebagai penampilan fisik, peralatan personil dan komunikasi. Hail ini terdapat pada sebagian besar pasien menyatakan peralatan yang dimiliki ruang rawat inap baik 50,4, fasilitas dan alat medis di ruang lengkap pasien menyatakan baik 47,8, prosedur pelayanan di ruangan jelas dan mudah dipahami baik 49,6, begitu juga penampilan perawat ruang rawat berpenampilan rapih baik 60,1, selanjutnya pada dimensi kedua reliability, atau keandalan yang dapat diartikan sebagai kemampuan rumah sakit untuk memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat tepat waktu, dan dapat dipercaya. Hal ini dapat ditunjukkan sebagian besar pasien menyatakan perawat bersikap simpatik dan meyakinkan dalam Universitas Sumatera Utara menghadapi masalah pasien baik 59,7, ruangan menyediakan pelayanan yang lengkap 42,9, perawat memberitahu pasien setiap memberikan pelayanan 62,3, ruang rawat inap memiliki catatan yang akurat 50,4, perawat bersedia menyelesaikan masalah pasien 51,1. Untuk dimensi ketiga responsiveness, atau tanggap yang dapat diartikan sebagai kemauan rumah sakit untuk membantu pelanggan dengan memberikan layanan yang baik dan tepat, hal ini terdapat sebagian besar pasien menyatakan perawat meberikan pelayanan yang cepat dengan baik 47,8, perawat selalu bersedia untuk membantu pasien dengan baik 54,5 dan perawat dapat meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien dengan baik 53,7, pada dimensi keempat assurance, atau jaminan dan kepastian yang dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keramahtamhan petugas dan kemampuan petugas untuk dapat dipercaya dan diyakini, hal ini terdapat pada perawat dapat meyakinkan pasien dengan baik 56,7, perawat bersikap sopan pada pasien dengan baik 62,7 dan perawat mampu menjawab pertanyaan pasien dengan baik 53,0 selanjutnya dimensi kelima yaitu empathy yaitu member perhatian yang tulus, dapat diartikan sebagai usaha rumah sakit untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan pasien secara personil, hal ini dapat ditunjukkan pada sebagian besar pasien menyatakan ruang rawat inap menyediakan waktu yang cukup untuk semua pasien dengan baik 42,9, perawat memberi perhatian khusus pada setiap pasien 45,9, perawat memperhatikan keluhan pasien dengan baik 53,0, perawat memahami kebutuhan setiap pasien dengan baik 53,0, walaupun beberapa respondenpasien masih ada penilaian mereka pada setiap dimensivariabel Universitas Sumatera Utara menilaimemberikan jawaban dengan sangat tidak baik, namun nilainya kurang signifikan seperti pada dimensi tangible 1 orang pada pernyataan tentang fasilitas dan alat medis di ruangan 0,4, pada dimensi reliability ada 5 orang yang terdiri dari 2 orang 0,7 pada pernyataan perawat bersikap simpatik dan meyakinkan dalam menghadapi masalah pasien, 1 orang 0,4 pada pernyataan ruangan menyediakan pelayanan yang lengkap, 1 orang 0,4 pada pernyataan perawat memberitahu pasien setiap memberikan layanan dan 1 orang 0,4 pada pernyataan perawat bersedia menyelesaikan masalah pasien. Selanjutnya pada dimensi responsiveness ada 6 orang yang terdiri dari 4 orang 1,5 pada pernyataan perawat memberikan pelayanan yang cepat, 1 orang 0,4 pada pernyataan perawat selalu bersedia untuk membantu pasien, dan 1 orang 0,4 pada pernyataan perawat dapat meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan. Untuk dimensi assurance ada 4 orang terdiri dari 2 orang 0,7 pada pernyataan perawat dapat meyakinkan pasien, 1 orang 0,4 pada pernyataan perawat bersikap sopan pada pasien dan 1 orang 0,4 pada pernyataan perawat mampu menjawab pertanyaan pasien. Sedangkan dimensi empathy ada 11 orang yang terdiri dari 2 orang 0,7 pada pernyataan ruang rawat inap menyediakan waktu yang cukup untuk semua pasien, 3 orang 1,3 pada pernyataan perawat memberi perhatian khusus pada setiap pasien, 3 orang 1,3 pada pernyataan perawat memperhatikan keluhan pasien, 3 orang 1,3 pada pernyataan perawat memahami kebutuhan setiap pasien. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa secara umum dapat digambarkan bahwa kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat inap terpadu Rindu Universitas Sumatera Utara RSUP. H. Adam Malik Medan berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa perawat sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien khususnya pelayanan keperawatan kepada pasien rawat inap dan peneliti berasumsi bahwa semua perawat di ruang rawat inap mampu dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kode etik dan standar profesi dan pelayanan yang telah ditetapkan, sehingga akan tercapai pelayanan keperawatan yang baik dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan pengertian kualitas pelayanan keperawatan menurut Heather dalam Budiastuti 2002 dan Gillies 1989 bahwa kualitas pelayanan keperawatan adalah kualitas yang berkaitan dengan pemberian perawatan yang harus tersedia, dapat diterima, menyeluruh, berkelanjutan dan didokumentasikan. Keperawatan sebagai pelayanan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang membentuk sikap dan kemampuan intelektual serta keterampilan teknik dari individu untuk menolong manusia, baik sakit maupun sehat agar mampu mengatasi kebutuhan kesehatannya Abdella, 1960 dalam Kusnanto, 2004

5.2 Kepuasan Pasien Rawat Inap