BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis asosiasi dengan pendekatan pengamatan sewaktu cross-sectional.
Penelitian ini menggunakan jenis asosiasi karena penelitian ini terdiri dari dua variabel yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Dengan jenis penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala
Sugiyono, 2006.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap terpadu Rindu RSUP H. Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no.17 Tuntungan Medan.
Pemilihan tersebut di dasarkan atas atas pertimbangan bahwa rumah sakit tersebut adalah rumah sakit pemerintah dan sebagai rumah sakit rujukan terbesar
di Sumatera Utara, selain itu pertimbangan lain adalah biaya terjangkau bagi masyarakat yang memerlukan jasa pelayanan kesehatan, baik pelayanan umum
maupun pelayanan JamkesmasJamkesda dan Askes, sehingga banyak pasien menggunakan rumah sakit tersebut. Begitu juga dengan lokasi penelitian cukup
dekat dengan tempat kerja peneliti sehingga dapat mudah terjangkau oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
Pages from 107032027
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dengan pengumpulan data dan analisa data yang akan dilaksanakan pada bulan 27 Mei sampai dengan 27 Juni 2013.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani rawat inap terpadu Rindu RSUP.H. Adam Malik Medan pada saat dilakukan
penelitian. Jumlah pasien rawat inap dari bulan Januari – Nopember 2012 sebanyak 35.300 pasien, Profil RSUP H.Adam Malik Medan
3.3.2 Sampel
Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat inap terpadu Rindu RSUP H. Adam Malik Medan dan dalam
keadaan yang memungkinkan sadar untuk memberikan pendapatnya secara pibadi.
Metode pengambilan sampel yang dipergunakan adalah Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan cara Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Adapun kriteria sampelnya adalah semua pasien rawat inap dengan minimal perawatan 3 hari. Pasien dapat berkomunikasi dengan baik,
pasien berumur lebih dari 17 tahun, bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
Dari jumlah populasi 35.300 pasien, maka besarnya responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah berdasarkan tabel perhitungan jumlah
Universitas Sumatera Utara
sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan Isaac dan Michael, dalam Sugiyono 2006 dengan tingkat kesalahan 10, didapat jumlah sampel 268
orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3 set kuesioner. Adapun kuesioner terdiri dari:
1. Kuesioner pertama berguna untuk mengukur data demografi pasien yang berisi tentang umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan.
Kuesioner ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. 2. Kuesioner yang kedua berguna untuk mengukur kualitas pelayanan
keperawatan. Kuesioner ini disebut dengan Servqual, merupakan instrument yang terdiri dari 19 pernyataan Wisnewski Wisnewski, 2005.
3. Kuesioner yang ketiga untuk mengukur kepuasan pasien. Kuesioner ini disebut dengan Patient Satisfaction Questionnare PSQ dengan 26 item
pernyataan Biering, Becker,Calvin Grobe, 2006 Kuesioner kedua dan ketiga berasal dari journal berbahasa Inggris, yang
selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia melalui tahapan yang sesuai dengan panduan proses pengadopsian instrument penelitian lintas budaya dari
Beaton, Bombardier, Guillemin dan Ferraz 2000 yaitu: a Initial translation, pada tahap pertama ini peneliti menerjemahkan kuisioner dari journal berhasa
Inggris ke dalam bahasa Indonesia melalui 2 orang yang terdiri dari satu orang guru bahasa Inggris SMK Pencawan Medan dan satu orang dosen Jurusan
Keperawatan Poltekkes Medan yang pandai dan menguasai bahasa Inggris baik
Universitas Sumatera Utara
tulisan grammer maupun lisan conversation, b Synthesis of the translation, pada tahap kedua, peneliti mengumpulkan kedua penerjemah untuk
mensitesis hasil terjemahannya sampai menghasilkan satu terjemahan versi bersama, kemudian dijadikan kuisioner untuk penelitian.
Untuk tahap selanjutnya adalah tahap back translation, expert committee, test of the prefinal version dan submission of documentation to the developer or
coordinating committee for appraisal of the adaptation process, pada tahap-tahap ini peneliti tidak melakukannya karena peneliti mengalami kesulitan untuk
mendapatkan 2 orang asing dengan bahasa ibunya bahasa Inggris yang fasih dan menguasai tatabahasa Indonesia, peneliti juga mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan para profesional, baik profesional metodologi penelitian, profesional kesehatan, profesional bahasa, penerjemah dan pencipta kuisioner,
disamping itu peneliti terkendala dengan belum adanya lembaga pengembang instrument untuk proses verifikasi, peneliti juga terkendala dengan proses dan
waktu yang lama serta biaya yang cukup besar.
3.4.1.1. Validitas dan Realibilitas
Uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dilakukan sebelum pengumpulan data, dengan tujuan kuesioner yang dipersiapkan layak digunakan
dalam penelitian untuk mengetahui atau mengukur sejauhmana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variable terikat dan variable bebas
dalam suatu penelitian.
3.4.1.1. Uji Validitas
Uji validitas yaitu dengan mengukur korelasi antar item variabel yang
Universitas Sumatera Utara
menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coeficient r, dengan ketentuan nilai koefisien korelasi 0,3 yang berarti valid
Supranto,2011. Pada uji validitas ini peneliti tidak melakukannya, hal ini dikarenakan item variabelnya merupakan kusisioner dari journal berbahasa
Inggris yang sudah dipublikasikan, dan belum adanya pakar keperawatan yang mampu menganalisis tatabahasa dari masing-masing item variabelnya.
3.4.1.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan
koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach 0,6, maka alat ukur tersebut reliable Supranto,2011.
Hasil uji coba kuesioner untuk mengetahui reliabilitas pernyataan telah dilakukan kepada 30 orang pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan
dengan hasil seluruh item pertanyaan tentang kualitas pelayanan nilai alpha cronbach 0,940. Dengan demikian seluruh item pertanyaan untuk mengukur
variabel penelitian dinyatakan valid dan reliabel sehingga layak digunkan untuk penelitian.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
Universitas Sumatera Utara
3.5.1.1 Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan X adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang
pengaruhnya negatif Ferdinand, 2006. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan keperawatan yang meliputi: tangibles , reliability ,
responsiveness , assurance , dan emphaty.
3.5.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai
variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti Ferdinand, 2006.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah: kepuasan pasien, yang meliputi praktik professional, hubungan saling percaya dan hubungan
pendidikan.
3.5.2 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati Azwar, 1996. Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi kualitas pelayanan keperawatan X merupakan kualitas yang berkaitan dengan pemberian
perawatan yang harus tersedia, dapat diterima, menyeluruh, berkelanjutan dan di
dokumentasikan di ruang rawat inap terpadu yang meliputi:
1. Dimensi Bukti Fisik Tangibles Tangibles adalah suatu wujud nyatabukti fisik di ruang rawat inap
Universitas Sumatera Utara
terpadu yang berupa penampilan dan keadaan sarana dan prasarana fisik dan lingkungan sekitarnya yang dapat menunjang dan diandalkan dalam
melayani setiap pasien. 2. Dimensi kehandalan Reliability
Kehandalan merupakan kemampuan perawat untuk memberikan jasa pelayanan yang tepat, akurat, berkaitan dengan kesiapan petugas setiap saat
diperlukan serta dapat diandalkan di ruang rawat inap terpadu. 3. Dimensi daya tanggap Responsiveness
Daya tanggap Responsiveness adalah suatu kebijakan dari perawat untuk membantu dan memberikan pelayanan dan respon yang cepat kepada
pasien, tidak membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas.
4. Dimensi jaminan Assurance Assurance adalah sebuah jaminan atau kepastian mencakup pemberian
informasi yang jelas, keramahan, kesopanan, keamanan dan dapat dipercaya yang dimiliki para perawat sehingga menimbulkan kepercayaan
dan keyakinan pasien. 5. Dimensi empati Empathy
Empati empathy adalah sikap yang ditunjukkan petugas kesehatan kepada pasien dengan cara memberikan kemudahan dalam melakukan
interaksi, komunikasi yang baik, memberikan rasa keadilan pada setiap pasien dan memahami kebutuhan pasien. Variabel kepuasan pasien Y.
Kepuasan pasien dalam penelitian ini adalah perasaan senang atau kecewa
Universitas Sumatera Utara
yang dirasakan oleh pasien terhadap pelayanan yang diterima dari pihak ruang rawat inap. Selanjutnya praktik profesional technical-professional
yaitu perilaku perawat yang mampu melakukan tindakan mencapai tujuan sesuai dengan standar dan perannya. Hubungan saling percaya trusting
relationship yaitu kemampuan perawat untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan baik, sehingga terjalin hubungan
saling percaya antara perawat dengan pasien. Hubungan pendidikan educational relationship yaitu pertukaran informasi antara pasien dan
perawat ketika interaksi berlangsung selama pasien dirawat.
3.6 Metode Pengukuran
Pengukuran kualitas pelayanan menggunakan instrument. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner penelitian terdiri dari
tiga kuesioner yaitu: 1. Kuisioner data demografi
Kuisioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi pasien rawat inap yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan.dan
pekerjaan. 2. Kuesioner Kualitas Pelayanan Keperawatan
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument
Service Quality SERVQUAL dari Parasuraman, et al.,1988 yang
dikembangkan oleh Wisnewski dan Wisnewski 2005. Kuisioner kua litas pelayanan keperawatan terdiri dari 19 butir pernyataan yang didasari oleh
lima dimensi kualitas pelayanan terdiri dari empat pernyataan untuk
Universitas Sumatera Utara
tangibles yaitu pada nomor 1, 2, 3 4, lima pernyataan untuk reliability yaitu pada nomor 5, 6, 7, 8, 9, tiga pernyataan untuk responsiveness yaitu
pada nomor 10, 11, 12, tiga pernyataan untuk assurance yaitu pada nomor 13, 14, 15, dan empat pernyataan untuk empathy yaitu pada nomor 16, 17,
18 dan 19. Pada penelitian ini menggunakan skala likert yang menggunakan lima
alternatif jawaban pada kuisioner kualitas pelayanan keperawatan, yaitu sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat baik,. Nilai
terendah yang dicapai adalah 19 dan nilai tertinggi adalah 95. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentang dimana p
merupakan panjang kelas nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu sebesar 76. Selanjutnya banyak kelas dibagi menjadi lima katagori kelas
untuk kualitas pelayanan, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 15, nilai terendah 19 sebagai batas bawah kelas pertama, maka kualitas
pelayanan keperawatan yang diterima di rumah sakit dikatagorikan menjadi sangat tidak baik = 19 – 33, tidak baik = 34 – 48, Cukup baik =
49 – 63, baik = 64 – 78, dan sangat baik = 79 – 95. Untuk menentukan kriteria pengukuran digunakan juga kriteria pengukuran menurut Hill
2006. 3. Kuisioner Kepuasan Pasien
Kuisioner kepuasan pasien digunakan untuk mengidentifikasi kepuasan pasien rawat inap. Penelitian ini menggunakan instrumen Patient
Satisfaction Questionnaire PSQ yang dikembangkan oleh Biering,
Universitas Sumatera Utara
Becker, Calvin, dan Grobe 2006. Kuisioner kepuasan pasien terdiri dari 26 butir pernyataan yang didasari oleh 3 subskala Risser, 1975 yaitu
Technical-professional yang terdapat dalam instrument penelitian ini pada nomor, 12, 14, 15, 18, 22, 23, 25, Trusting relationship yang terdapat
dalam instrument penelitian ini pada nomor, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 13, 17, 20, 21, Educational relationship yang terdapat dalam instrument penelitian
ini pada nomor, 1, 2, 7, 8, 16, 19, 24, dan 26. Pada penelitian ini menggunakan skala likert yang menggunakan lima
alternatif jawaban pada kueisioner kepuasan pasien yaitu sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, puas dan sangat puas. Nilai terendah yang
dicapai adalah 26 dan nilai tertinggi adalah 130. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentang dimana p merupakan panjang
kelas nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu sebesar 104, selanjutnya banyak kelas dibagi menjadi lima katagori kelas untuk
kepuasan pasien, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 21. Nilai terendah 26 sebagai batas bawah kelas pertama, maka kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan yang diterima di rumah sakit dikategorikan menjadi sangat tidak puas = 26 – 46 , tidak puas = 47 – 67, cukup puas=
68 – 88, puas = 89 – 109, dan sangat puas = 110 – 130, untuk menilai kriteria kepuasan ini digunakan juga kriteria pengukuran menurut Hill
2006. Pengukuran dari masing-masing variabel penelitian tersebut diuraikan
dalam tabel 3.1 dan 3.2 berikut di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Bebas Kualitas Pelayanan Keperawatan
Variabel Pertanyaan
Alternatif Jawaban Bobot
Nilai Skala
Ukur
Kualitas Pelayanan
Keperawatan yang meliputi:
1. Tangibles 2. Reliability
3. Responsivenes
4. Assurance 5. Empathy
4
5
3
3
4 a. Sangat baik
b. Baik c. Cukup baik
d. Tidak baik e. Sangat tidak baik
a. Sangat baik b. Baik
c. Cukup baik d. Tidak baik
e. Sangat tidak baik a. Sangat baik
b. Baik c. Cukup baik
d. Tidak baik e. Sangat tidak baik
a. Sangat baik b. Baik
c. Cukup Baik d. Tidak baik
e. Sangat tidak baik a. Sangat baik
b. Baik c. Cukup baik
d. Tidak baik e. Sangat tidak baik
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1 Interval
Interval Interval
Interval Interval
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Pengukuran Variabel Terikat Kepuasan
Variabel Pertanyaan
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Skala Ukur
Kepuasan Technical
professional Trust
relationship Educational
relationship 7
11
8 a. Sangat puas
b. Puas c. Cukup puas
d. Tidak puas e. Sangat tidak puas
a. Sangat puas b. Puas
c. Cukup puas d. Tidak puas
e. Sangat tidak puas a. Sangat puas
b. Puas c. Cukup puas
d. Tidak puas e. Sangat tidak puas
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1 Interval
Interval
Interval
3.7 Metode Analisa Data