Uji Eritema Metode Uji Anti-Inflamasi

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode evaluasi aktivitas anti- inflamasi yang telah dilakukan oleh Langford, Holmes, dan Emele pada tahun1972. Penelitian tersebut menggunakan mencit betina dan zat peradang berupa yeast ragi yang diinjeksikan pada telapak kaki kanan belakang. Persentase respon anti-inflamasi dinyatakan dengan: Persen respon anti-inflamasi = × − U D U 100 Dimana U : harga rata-rata berat kaki kelompok yeast dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan D : harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan Metode Langford dkk, yang telah dimodifikasi yaitu metode inflamasi pada telapak kaki belakang dengan menggunakan bahan peradang karagenin 1 dan menggunakan hewan uji mencit galur Swiss. Aktivitas anti-inflamasi dapat dievaluasi dengan penurunan bobot kaki pada hewan uji dan dinyatakan sebagai persentase daya anti-inflamasi, yang dirumuskan sebagai berikut : Persen daya anti-inflamasi = 100 x U D U − Dimana U : harga rata-rata berat kaki kelompok karagenin dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan D : harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan

G. Landasan Teori

Inflamasi adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut, dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis Price dan Wilson, 1992. Reaksi inflamasi yang disebabkan oleh induksi karagenin memiliki 2 fase, yaitu fase awal dan akhir. Fase awal berlangsung selama 60 menit dan berhubungan dengan pelepasan histamin, serotonin dan bradikinin. Fase akhir terjadi 60 menit setelah injeksi hingga 3 jam. Fase ini berhubungan dengan pelepasan prostaglandin dan neutrofil yang menghasilkan radikal bebas, seperti hidrogen peroksida, superoksida, dan radikal hidroksil Suleyman dkk, 2004. Jamu pegal linu adalah salah satu jamu yang cukup dikenal dan sering digunakan dimasyarakat. Biasanya berkhasiat menghilangkan pegal linu, nyeri otot dan tulang, memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh, dan menghilangkan sakit seluruh badan. Komponen bahan penyusun dalam produk jamu Pegal Linu ® Sido Muncul dan jamu Prolinu ® Air Mancur yang berperan sebagai anti-inflamasi Zingeberis aromaticae Rhizoma, Languatis Rhizoma, Cyperi Rhizoma, dan Zingeberis Rhizoma. Senyawa yang terkandung dalam bahan-bahan tersebut antara lain minyak atsiri dan flavonoid. Menurut Duweijua dan Zetlin 1993, senyawa-senyawa yang dapat berkhasiat sebagai obat anti-inflamasi antara lain : senyawa golongan flavonoid, senyawa golongan alkaloid, senyawa golongan minyak atsiri, senyawa golongan asam fenol, dan tanin. Mekanisme flavonoid sebagai anti-inflamasi yaitu menghambat aktivitas siklooksigenase dan lipoksigenase, enzim utama yang memproduksi eicosanoid prostaglandin, leukotrien, dan tromboksan dan penangkapan radikal bebas. Schulman 2002. Zingeberis Rhizoma mempunyai aktivitas sebagai anti- inflamasi. Penelitian secara in-vivo menunjukkan bahwa ekstrak Zingeberis Rhizoma secara oral menurunkan edema pada tangan tikus. Senyawa 6-shagaol pada Zingeberis Rhizoma menghambat induksi karagenan penyebab edema pada tangan tikus dengan menghambat aktivitas siklooksigenase Anonim, 2000.

H. Hipotesis

Produk jamu Pegal Linu ® Sido Muncul dan jamu Prolinu ® Air Mancur mempunyai efek anti-inflamasi.