BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pemilihan Produk Jamu Pegal Linu
Pemilihan produk-produk jamu pegal linu dilakukan di toko-toko jamu yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Yogyakarta. Pengamatan ini dilakukan
untuk mengetahui produk-produk jamu pegal linu yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dasar dari pengamatan ini adalah 2 produk jamu pegal linu yang
laris atau diminati oleh masyarakat sekitar. Pengamatan dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada penjual
jamu di 12 toko-toko jamu di Kodya Yogyakarta. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepada penjual antara lain : produk jamu pegal linu apa saja
yang dijual di toko jamu tersebut dan produk jamu pegal linu mana yang laris atau diminati oleh pengunjung pembeli. Dari hasil wawancara tersebut dipilih 2
produk jamu, yaitu jamu Pegal Linu produksi PT Sido Muncul, Semarang yang selanjutnya disebut denga jamu Pegal Linu
®
Sido Muncul dan jamu Prolinu produksi PT Air Mancur, Solo yang selanjutnya disebut jamu Prolinu
®
Air Mancur. Kedua produk jamu pegal linu inilah yang akan diuji efek dan
perbandingan daya anti-inflamasinya dalam penelitian ini.
39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Orientasi Percobaan
Orientasi percobaan dilakukan bertujuan untuk menguji apakah metode yang digunakan memiliki kevalidan yang dapat diterima. Ada tiga orientasi
percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu orientasi selang waktu pemotongan kaki, orientasi dosis natrium diklofenak, dan orientasi selang waktu
pemberian natrium diklofenak.
1. Orientasi selang waktu pemotongan kaki
Orientasi waktu pemotongan kaki ini bertujuan untuk mengetahui selang waktu yang tepat saat karagenin menimbulkan udema yang paling besar pada
telapak kaki mencit. Orientasi selang waktu yang digunakan adalah 1, 2, 3, dan 4 jam setelah injeksi suspensi karagenin 1 pada telapak kaki kiri mencit secara
subplantar. Data bobot udema kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 dalam selang
waktu tertentu dapat dilihat pada lampiran 4, sedangkan rata-rata bobot udema kaki mencit pada masing-masing kelompok tersaji pada gambar 4.
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
0.07 0.08
1 2
3 4
Waktu jam R
a ta
-r a
ta B
obot U d
e m
a g
Gambar 4. Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 pada rentang waktu tertentu.
Data bobot udema yang diperoleh selanjutnya diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat kenormalan distribusi data. Hasil analisis
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p 0,05, maka analisis dapat dilanjutkan dengan uji Anava satu arah dengan taraf kepercayaan 95 . Uji
ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antar kelompok perlakuan. Uji Anava satu arah memiliki p 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan antar
kelompok. Untuk melihat apakah perbedaan tersebut bermakna atau tidak secara statistik maka dilakukan uji Scheffe.
Hasil analisis lengkap bobot udema kaki mencit pada orientasi selang waktu pemotongan kaki setelah injeksi karagenin 1 dapat dilihat pada lampiran
9 dan rangkuman rata-rata bobot udema dan uji Scheffe orientasi selang waktu pemotongan kaki mencit dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II. Rangkuman rata-rata bobot udema kaki mencit pada orientasi selang waktu pemotongan kaki dan hasil uji Scheffe
Hasil uji Scheffe terhadap kelompok Kel
X ± SE gram
n 1
2 3
4 1
0,0523 ± 0,005 3
- tb
tb b
2 0,0436 ± 0,001
3 tb
- b
b 3
0,0662 ± 0,006 3
tb b
- tb
4 0,0759 ± 0,002
3 b
b tb
-
Keterangan : 1
: pemotongan kaki 1 jam setelah injeksi karagenin 1 2
: pemotongan kaki 2 jam setelah injeksi karagenin 1 3
: pemotongan kaki 3 jam setelah injeksi karagenin 1 4
: pemotongan kaki 4 jam setelah injeksi karagenin 1 X
: rata-rata bobot udema SE :
Standart Error tb
: berbeda tidak bermakna b
: berbeda bermakna