Permasalahan Manfaat Penelitian PENGANTAR
dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis; yaitu kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka Akan tetapi untuk melaju sampai ke
produk fitofarmaka, tentu melalui beberapa tahap uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik hingga bisa menjawab dan mengatasi berbagai kelemahan tersebut
Katno dan Pramono, 2007. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia nomor: HK.00.05.4-2411 Tahun 2004 tentang ketentuan pokok pengelompokan dan penandaan obat bahan alam Indonesia, obat bahan
alam Indonesia dikelompokkan berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, secara berjenjang menjadi: jamu;
obat herbal terstandar; dan fitofarmaka. Dimana pengertian jamu adalah obat tradisional Indonesia; obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi dan fitofarmaka adalah sediaan obat bahan
alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi
Anonim, 2005. Jamu adalah obat tradisional yang biasanya dibuat dalam bentuk sediaan
serbuk seduhan, pil, kapsul dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan menurut pengalaman. Pada
umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5-10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin
ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu Handayani dan Suharmiati, 2002
Senyawa-senyawa yang dapat berkhasiat sebagai obat anti-inflamasi antara lain : senyawa golongan flavonoid, senyawa golongan alkaloid, senyawa golongan
minyak atsiri, senyawa golongan asam fenol, dan tanin Duweijua dan Zetlin, 1993.
Jamu pegal linu adalah salah satu jamu yang cukup dikenal dan sering digunakan dimasyarakat akhir-akhir ini. Biasanya berkhasiat menghilangkan
pegal linu, nyeri otot dan tulang, memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh, dan menghilangkan sakit seluruh badan Winarno dan Sundari,
1996.