setelah penyuntikan karagenin. Setelah dikurbankan, kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural dan ditimbang. Waktu pemotongan kaki
ditentukan pada saat kaki mengalami peningkatan udema yang berarti. e. Penetapan dosis natrium diklofenak
Sembilan hewan uji dibagi dalam tiga kelompok. Tiap kelompok diberi natrium diklofenak secara peroral dengan dosis tertentu 9,75 mgkg BB;
10,795 mgkg BB; dan 11,95 mgkg BB 15 menit sebelum disuntik dengan karagenin 1 . T jam setelah disuntik karagenin, hewan uji dikurbankan dan
kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural dan ditimbang. Dosis natrium diklofenak ditentukan pada saat kaki mengalami penurunan udema
yang berarti. T jam adalah waktu pemotongan kaki hasil orientasi. f. Penetapan selang waktu pemberian natrium diklofenak
Dua belas hewan uji dibagi dalam empat kelompok. Tiap kelompok diberi natrium diklofenak secara peroral dengan dosis hasil orientasi pada
selang waktu tertentu 15, 30, 45, dan 60 menit sebelum disuntik dengan karagenin 1 . T jam setelah penyuntikan karagenin, hewan uji dikurbankan
dan kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural dan ditimbang. Waktu pemberian natrium diklofenak ditentukan pada saat kaki mengalami
penurunan udema yang berarti.
3. Perlakuan pada Hewan Uji
Sejumlah mencit dibagi menjadi 8 kelompok secara acak, tiap kelompok terdiri dari 6 hewan uji.
Kelompok I : kontrol -, diberi aquadest 25 mgkg BB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelompok II : kontrol +, diberi natrium diklofenak dengan dosis sesuai hasil penetapan
Kelompok III : diberi jamu Pegal Linu
®
Sido Muncul dengan dosis
637 mgkg BB. Kelompok IV : diberi jamu Pegal Linu
®
Sido Muncul dengan dosis
1274 mgkg BB. Kelompok V : diberi jamu Pegal Linu
®
Sido Muncul dengan dosis
2548 mgkg BB. Kelompok VI : diberi jamu Prolinu
®
Air Mancur dengan dosis 637 mgkg BB.
Kelompok VII : diberi jamu Prolinu
®
Air Mancur dengan dosis 1274 mgkg BB.
Kelompok VIII: diberi jamu Prolinu
®
Air Mancur dengan dosis 2548 mgkg BB.
Mencit dalam setiap kelompok uji akan diberi sediaan jamu dengan dosis yang telah ditetapkan secara p.o. Setelah t menit, masing-masing
kelompok akan diberi praperlakuan berupa penyuntikan telapak kaki kiri belakang dengan 0,05 ml karagenin 1 dan telapak kaki kanan belakang
disuntik dengan spuit tanpa suspensi. Tunggu sampai T waktu setelah itu mencit dikurbankan dan kakinya dipotong pada sendi torsocrural kemudian
ditimbang dan dicari selisih bobot kakinya. T adalah waktu hasil orientsi selang waktu pemotongan kaki dan t adalah waktu hasil orientasi selang waktu
pemberian natrium diklofenak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Perhitungan Respon Daya Anti-Inflamasi
Aktivitas anti-inflamasi pada metode Langford dkk yang telah dimodifikasi 1972, dievaluasi dengan perubahan bobot kaki mencit yang
dinyatakan sebagai persen daya anti-inflamasi yang dirumuskan sebagai berikut :
Persen respon anti-inflamasi =
100 x
U D
U −
Dimana U : harga rata-rata berat kaki kelompok karagenin dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan
D : harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan
5. Perhitungan Potensi Relatif Daya Anti-Inflamasi
Potensi Relatif = 100
x Diklofenak
Natrium Inflamasi
- Anti
Daya i
Sediaan Uj Inflamasi
- Anti
Daya
H. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi data. Jika data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan
analisis varian Anava 1 arah taraf kepercayaan 95 . Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada kelompok perlakuan. Analisis
dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak bermakna.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pemilihan Produk Jamu Pegal Linu
Pemilihan produk-produk jamu pegal linu dilakukan di toko-toko jamu yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Yogyakarta. Pengamatan ini dilakukan
untuk mengetahui produk-produk jamu pegal linu yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dasar dari pengamatan ini adalah 2 produk jamu pegal linu yang
laris atau diminati oleh masyarakat sekitar. Pengamatan dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada penjual
jamu di 12 toko-toko jamu di Kodya Yogyakarta. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepada penjual antara lain : produk jamu pegal linu apa saja
yang dijual di toko jamu tersebut dan produk jamu pegal linu mana yang laris atau diminati oleh pengunjung pembeli. Dari hasil wawancara tersebut dipilih 2
produk jamu, yaitu jamu Pegal Linu produksi PT Sido Muncul, Semarang yang selanjutnya disebut denga jamu Pegal Linu
®
Sido Muncul dan jamu Prolinu produksi PT Air Mancur, Solo yang selanjutnya disebut jamu Prolinu
®
Air Mancur. Kedua produk jamu pegal linu inilah yang akan diuji efek dan
perbandingan daya anti-inflamasinya dalam penelitian ini.
39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI