4 Manfaat Diselenggarakan Program Kesejahteraan Penyelenggaraan suatu program kesejahteraan haruslah diimbangi dengan suatu
manfaat dan tentunya setiap instansi selalu menginginkan agar setiap program yang dibuatnya bisa mendatangkan keuntungan.
Adapun manfaat diselenggarakannya program kesejahteraan yaitu : a
Memperbaiki semangat dan kegairahan kerja pegawai b
Menurunkan tingkat absensi c
Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif d
Memperbaiki hubungan masyarakat e
Meningkatkan kesejahteraan pegawai
C. Semangat Kerja
1. Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja merupakan sikap mental dan perasaan yang dapat
menimbulkan kesetiaan pada kelompok untuk bersatu dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian semangat kerja menurut Stan Kossen
1986:dalam Josephins,1999 adalah “Suasana yang ditimbulkan oleh sikap anggota dalam suatu organisasi”.
Alex.S. Nitisemito 1982:16 berpendapat bahwa semangat kerja adalah: “melakukan pekerjaan dengan lebih giat sehingga pekerjaan diharapkan lebih
cepat dan lebih baik”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jadi kesimpulan menurut kedua para ahli tersebut bahwa semangat dan kegairahan kerja adalah suatu kondisi yang menyenangkan yang ditimbulkan
oleh sikap para anggota yang bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Indikasi Turunya Semangat Kerja Setiap pimpinan perlu mengetahui indikasi- indikasi turunnya semangat
kerja sehingga sebab-sebab turunnya semangat kerja dapat diketahui. Adapun tanda-tanda turunnya semangat kerja pegawai menurut Alex Nitisemito,
1982:161 adalah sebagai berikut: a Turun atau rendahnya prestasi kerja
Seorang pegawai yang semangat kerjanya turun akan cenderung bermalas- malasan dalam melaksanakan pekerjaan. Pekerjaan yang seharusnya sudah
selesai akan tertunda, sehingga menyebabkan prestasi seorang pegawai menjadi turun. Turunnya prestasi kerja dapat dibandingkan dengan prestasi
kerja. Waktu-waktu sebelum ia menjadi malas dalam bekerja. b Tingkat absens i yang tinggi
Tingkat absensi yang tinggi dapat terjadi apabila pegawai yang tidak masuk kerja tidak mendapatkan potongan gaji. Apabila ada kesempatan untuk
mangkir maka pegawai yang tidak masuk kerja hanya karena tidak ada sangsi jika mereka mangkir, maka dapat dikatakan pegawai tersebut kurang
bersemangat dalam bekerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Labour turnover yang tinggi Tingkat keluar masuknya pegawai yang tinggi dibandingkan waktu-waktu
sebelumnya dapat mencerminkan bahwa pegawai tidak senang terhadap pekerjaan yang ia geluti dalam instansi tersebut, sehingga mereka berusaha
mencari pekerjaan yang lain yangn dirasa lebih sesuai. Bila hal ini terjadi dalam suatu instansi, maka hal ini dapat dijadikan indikasi turunnya
semangat kerja pegawai. d Tingkat kerusakan yang tinggi
Kerusakan yang sering terjadi adalah karena kecerobohan dan ketidak seriusan pegawai dalam bekerja. Meskipun kerusakan suatu barang belum
tentu disebabkan pegawai tidak bersemangat dalam bekerja, akan tetapi kerusakan barang dapat menjadi indikasi yang kuat yang menunjukan
rendahnya semangat kerja. e Kegelisahan dimana-mana
Kegelisahan yang muncul dalam diri pegawai dapat disebabkan karena pegawai tidak bersemangat dalam bekerja. Kegelisahan ini dapat dilihat
pada pegawai yang banyak mengeluh sehubungan dengan pekerjaannya f Tuntutan yang sering terjadi
Banyak pegawai yang sering melontarkan tuntutan. Tuntutan ini sebenarnya mencerminkan ketidakpuasan seorang pegawai terhadap pimpinan. Apabila
pegawai merasa tidak puas terhadap kebijaksanaan yang diterapkan oleh pimpinan kepada para pegawai tentu akan dapat menurunkan semangat kerja
seorang pegawai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g Pemogokan Pemogokan yang terjadi merupakan gejala yang paling kuat bahwa
semangat kerja pegawai turun. Hal ini dapat terjadi karena ketidak puasan pegawai, kegelisahaan dan lain- lain. Kegelisahaan dan ketidak
puasan pegawai dapat menimbulkan tuntutan dan apabila tuntutan tidak dipenuhi oleh pimpinan, maka akan bermuara pada pemogokan.
3. Beberapa cara untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja. Setiap instansi selalu berusaha untuk dapat meningkatkan semangat dan
kegairahan kerja semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuan instansi tersebut menurut Alex S. Nitisemito, 1982:170-180 faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi semangat kerja adalah: a Gaji yang cukup
Cukup berarti: jumlah yang mampu dibayarkan tanpa menimbulkan kerugian instansi tersebut. Gaji yang diberikan dapat mempengaruhi
semangat dan kegairahan kerja setiap pegawai. Gaji yang besar akan dapat mencukupi kebutuhan para pegawai dan keamanan dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankannya. b Memperhatikan kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani antara lain adalah menyediakan tempat untuk menjalankan ibadah, rekreasi, partisipasi, kebutuhan untuk dihargai,
kebutuhan keikutsertaan, kebutuhan tentang ketentraman jiwa dan sebagainya.
c Sekali-kali perlu menciptakan suasana santai Suasana kerja yang rutin seringkali menimbulkan kebosanan dan
ketegangan kerja bagi para karyawan. Untuk menghindari hal- hal tersebut maka instansi kadang-kadang perlu menciptakan suasana santai. Suasana
santai misalnya dengan mengadakan rekreasi bersama-sama mengadakan pertandingan olah raga antar karyawan dan sebagainya.
d Harga diri perlu mendapatkan perhatian Dalam setiap perusahaaninstansi perlu sekali memperhatikan harga diri
para karyawan karena dapat meningkatkan semangat dan kegairahan kerjanya. Harga diri di sini antara lain yaitu: memberikan pujian kepada
karyawan yang berprestasi, memarahi karyawan tidak di depan umum, sering kali karyawan diajak berunding dalam memecahkan suatu masalah
dan sebagainya e Tempatkan para karyawanpegawai pada posisi yang tepat.
Faktor yang sangat penting dalam usaha meningkatkan semangat dan kegairahan kerja adalah penempatan para karyawan atau bakat kemampua n
yang dimiliki setiap karyawan f Berikan kesempatan untuk maju
Setiap instansi hendaknya memberikan kesempatan para karyawan untuk maju dalam mengembangkan bakat serta kemampuannya sehingga setiap
karyawan merasa dihargai. Jika instansi tidak memberikan harapan untuk maju maka banyak karyawan yang akan pindah ke instansi lain sehingga
dengan sendirinya semangat dan kegairahan kerja akan menurun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan. Semangat dan kegairahan kerja akan terpupuk seandainya karyawan
memiliki perasaan aman dimasa depan. Untuk menciptakan rasa aman menghadapi masa depan, usaha yang dilakukan instansi adalah menjalankan
program kesejahteraan pegawai yang meliputi: pensiun, asuransi, pelayanan terhadap karyawan dan lain- lain.
h Usahakan agar para karyawan mempunyai loyalitas Usaha yang harus dilakukan oleh instansi dalam meningkatkan rasa
tanggung jawab karyawan terhadap jabatannya, maka pihak pimpinan harus mengusahakan agar para karyawan merasa senasib dengan instansi
tersebut.Perasaan senasib seperti ini akan dirasakan oleh para karyawan sehingga kemajuan maupun kemunduran dalam instansi merupakan
kemunduran dalam instansi merupakan tanggung jawab bersama. Tanggung jawab dapat menciptakan gairah dan semangat kerja karyawan.
i Sekali-kali para karyawanpegawai perlu juga diajak berunding. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berunding maka perasaan
bertanggung jawab akan timbul sehingga karyawan dalam melaksanakan kebijakan baru tersebut akan lebih baik. Karyawan yang diikut sertakan
dalam perundingan adalah karyawan yang mempunyai sangkut paut dengan masalah yang akan dilaksanakan.
j Pemberian Insentif yang terarah Sistem insentif adalah sistem yang paling efektif sebagai pendorong
semangat kerja. instansi akan memberikan tambahan penghasilan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langsung kepada para karyawan yang menunjukan kelebihan prestasi kerjanya. Pemberian insentif itu sangat efektif untuk mendorong semangat
kerja para karyawan. k Fasilitas yang menyenangkan
Pemberian fasilitas dapat menambah kesenangan pada para karyawan sehingga dapat meningkatkan semangat dan kegairahan kerja para
karyawan. Pemberian fasilitas di sini misalnya tempat rekreasi cafetaria, tempat olah raga, balai pengobatan tempat ibadah, kamar kecil yang bersih,
pendidikan untuk anak dan sebagainya. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tinggi atau rendahnya semangat kerja.Faktor-faktor itu antara lain: organisasi itu sendiri, kegiatan mereka sendiri
ketika bekerja maupun selesai bekerja, sifat pekerjaan, teman sejawat maupun perhatian instansi terhadap kesejahteraan para pegawai.
Ada empat indikator untuk melihat apakah semangat kerja itu tinggi atau rendah Moh As’ad, 1998:27 keempat indikator itu adalah:
a Kedisplinan kerja
b Ketelitian kerja
c Kegairahan kerja
d Kerapian kerja
Ada berbagai pendangan dalam melihat semangat kerja, akan tetapi kembali pada definisi di atas bahwa semangat kerja merupakan sikap mental dan
emosional yang timbul dari dalam diri pegawai untuk melakukan pekerjaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara giat sehingga pekerjaan akan selesai lebih cepat dan lebih baik maka dalam mengukur semangat kerja adalah berdasarkan pendapat Moh As’ad yaitu:
kedisplinan kerja, ketelitian kerja, kegairahan kerja dan kerajinan kerja.
D. Prestasi Kerja