Kesejahteraan Pegawai KAJIAN TEORI

d Pengaturan kondisi kerja yang baik Pengaturan dan pemeliharaan kondisi kerja yang baik akan mempengaruhi semangat kerja pegawai sehingga prestasi kerja akan dapat ditingkatkan e Sistem pengupahan yang mudah dimengerti Sistem pengupahan yang mudah dimengerti oleh para pegawai akan mendorong pegawai untuk bekerja dengan lebih baik karena merasa puas dengan gaji yang diterimanya.

B. Kesejahteraan Pegawai

1 . Pengertian Kesejahteraan Pegawai Program kesejahteraan dilaksanakan tidak semata-mata demi kesejahteraan pegawai tetapi juga demi peningkatan prestasi dalam suatu instansi tersebut. Program kesejahteraan dilaksanakan agar para karyawan memperoleh ketenangan dalam bekerja sehingga memiliki semangat dan kegairahan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya. Pengertian program kesejahteraan menurut M. Manullang,1989:50 adalah : “Layanan- layanan pekerja mencakup keuntungan-keuntungan yang beraneka ragam yang diberikan pada karyawan oleh perusahaan di samping upah dan gaji.” Sedangkan kesejahteraan karyawan menurut Malayu.S.P.Hasibuan 1994:202 adalah: “Balas jasa pelengkap material dan non material yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan, bertujuan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar prestasi kerjanya meningkat.” Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian program kesejahteraan adalah : suatu balas jasa yang diberikan pada karyawan oleh instansi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan sehingga dalam bekerja akan merasa aman dan memiliki semangat dalam bekerja. 2. Tujuan Peningkatan Kesejaht eraan Pegawai Program kesejahteraan bagi pegawai tidak lain adalah untuk instansi itu sendiri. Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja pegawai, sehingga dalam bekerja dapat memperoleh hasil yang optimal. Ig.Wursanto 198:130 menyatakan ada beberapa tujuan dilaksanakan program kesejahteraan bagi pegawai yaitu : a. Memberikan ketenangan dan ketrentraman baik kepada pegawai yang bersangkutan maupun kepada keluarganya. b. Memberikan bantuan kepada pegawai dan keluarganya baik material maupun spirit ual. c. Memberikan motivasi kepada pegawai sehingga mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. d. Meningkatkan loyalitas pegawai. 3. Bentuk-Bentuk Kesejahteraan Pegawai Usaha meningkatkan kesejahteraan pegawai secara garis besar menurut Ranu Pandojo dan Suad Husnan 1990:276-280 yaitu : a. Program Kesejahteraan Ekonomi terdiri dari : 1 Pensiun Pensiun adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang bekas pegawai untuk membiayai hidup selanjutnya, agar bekas pegawai yang bersangkutan tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari penghasilan lain. Tujuan dari pemberian program pensiun yaitu : memberikan rangsangan dalam bekerja supaya pegawai dapat meningkatkan rasa kesetiaan atau loyalitas yang tinggi dalam mengabdi di instansi tersebut sehingga ketenangan kerja para pegawai maupun keluarga akan lebih diperhatikan. Sifat pensiun menurut Slamet Saksono 1988 : 138 yaitu: sebagai jaminan hari tua dan sekaligus sebagai penggabungan terhadap jasa- jasa pegawai selama bekerja atau sebagai sumber penghasilan pada waktu sudah tidak mampu lagi bekerja sebagaimana biasa karena usia lanjut, cacat jasmani atau karena hal lain. Pensiun juga bersifat sebagai daya tarik bagi setiap pencari kesempatan kerja sehingga menimbulkan minat dan keinginannya untuk bekerja pada perusahaan yang memberi pensiun. Pembiayaan pensiun menurut M. Manullang 2001:215 yaitu: dibiayai oleh pegawai dengan cara memotong sekian persen upah pegawai setiap bulan, dibiayai oleh perusahaan dengan cara menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan untuk dijadikan dana jaminan hari tua pegawai, dibayar bersama-sama oleh kedua belah pihak dengan cara memotong gaji pegawai setiap bulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penghapusan pensiun menurut Slamet Saksono 1988:146 yaitu: penerima pesiun menjadi anggota tentara atau pegawai negara lain tanpa seijin pemerintah, penerima pensiun jandaduda ternyata terlibat dalam suatu gerakan yang menentang negara Indonesia berdasarkan Pancasila, keterangan-keterangan yang diajukan sebagai bahan penetapan pemberia n pensiun ternyata tidak benar. Menurut Ig. Wursanto 1989 : 134-138 macam- macam pensiun yaitu : a Pensiun pegawai secara normal apabila seorang pegawai telah berusia kurang lebih 50 tahun dan mempunyai masa kerja kurang lebih 20 tahun. b Pensiun pegawai karena cacat jasmani atau rohani Syarat untuk mendapatkan hak pensiun ini adalah pegawai telah mempunyai masa kerja kurang lebih 4 tahun dan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apa pun serta telah dinyatakan oleh Departemen Kesehatan. c Pensiun JandaDuda Pemberian pensiun jandaduda diberikan apabila seorang pegawai pria atau wanita telah meninggal dunia. d Pensiun Anak Pensiun anak adalah pensiun jandaduda yang diturunkan kepada anak- anaknya. Syaratnya yaitu belum berusia 25 tahun, belum mempunyai penghasilan, belum pernah menikah, benar-benar menjadi tanggungan pegawai yang bersangkutan. e Pensiun Orang Tua Pemberian pensiun apabila pegawai tewas dan tidak meninggalkan istrisuami ataupun anak. 2 Asuransi a Tunjangan perawatan diberikan kepada pegawai karena menderita sakit atau karena kecelakaan saat menjalankan tugas dinas. Tujuan pemberian perawatan ini diharapkan dapat membantu meringankan biaya perawatan, memberikan motivasi dan memberikan ketentraman sehingga pegawai akan memiliki semangat kerja ya ng tinggi. Tunjangan yang diperoleh misalnya : pengobatan, perawatan, rehabilitas. b Tunjangan cacat diberikan kepada pegawai karena mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan salah satu dari anggota badan misalnya : kehilangan penglihatan, pendengaran, tangan, kaki dan lain- lain. Syarat penerimaan tunjangan cacat yaitu : kecelakaan yang diakibatkan saat menjalankan tugas dan telah mendapat surat keterangan dari pejabat yang berwajib serta dinyatakan oleh Departemen Kesehatan tidak dapat bekerja. c Tunjangan uang duka dibedakan menjadi dua macam yaitu: uang duka tewas dan uang duka wafat. Pengertian tewas adalah : meninggal dunia yang disebabkan saat menjalankan tugas dinas sedangkan pengertian wafat adalah meninggal dunia karena sakit yang tidak dis ebabkan karena menjalankan tugas dinas. d Asuransi ketidakmampuan Asuransi bertujuan untuk memberikan perlindungan penghasilan atau kompensasi bagi hapusnya gaji karena sakit atau kecelakaan. Tunjangan ketidakmampuan biasanya beranjak dari 50 hingga 75 persen dari gaji pokok pegawai, apabila pegawai yang bersangkutan cacat. 3 Pemberian Kredit Pemberian kredit pada pegawai yang membutuhkan bisa diorganisir oleh pimpinan atau bisa pegawai sendiri dengan jalan mendirikan perkumpulankoperasi simpan pinjam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Bentuk-bentuk kredit Ditinjau dari pihak pemimjam yang menikmati fasilitas kredit dikenal dua macam kredit menurut Marwan Asri, 1987:281 yaitu: 1 Publik credit adalah: salah satu usaha pemerintah dalam membiayai berbagai macam pengeluarannya. Pinjaman pemerintah berasal dari berbagai sumber yaitu: dari dana masyarakat melalui deposito dan simpanan lain di bank-bank pemerintah atau dari pinjaman luar negeri. 2 Privat credit adalah: pinjaman individu maupun perusahaan dari pihak-pihak tertentu. Usaha ini dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan perusahaan dan untuk usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ditinjau dari pihak pemberi , dikenal dua macam kredit yaitu: a Trade credit adalah: kredit yang dikeluarkan oleh badan no n- lembaga keuangan atau perusahaan kepada perusahaan lain untuk pembelian sejumlah barang atau jasa. b Consumer credit adalah: kredit yang diberikan perusahaan kepada individu untuk pembelian barang atau jasa yang ditawarkannya. b Pengelompokan kredit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengelompokan nasabah atau kredit menurut Dahlan Siamat 1993:204 dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain berdasarkan: 1 Jangka waktu kredit Jangka waktu kredit yaitu pengelompokkan kredit berdasarkan jangka waktu jatuh temponya. Jangka waktu kredit dapat dibedakan sebagai berikut: kredit jangka pendek, kredit jangka menengah, kredit jangka panjang. 2 Barang jaminan Kredit berdasarkan jaminan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: kredit dengan jaminan dan kredit dengan tanpa jaminan. 3 Segmen usaha 4 Tujuan atau kegunakan kredit 5 Tingkat bunga b. Program Hiburan terdiri dari 1 Kegiatan olah raga Kegiatan ini bisa dianggap sekedar untuk memelihara kesehatan atau untuk meningkatkan prestasi kerja. 2 Kegiatan sosial Acara darmawisata untuk saling mengakrabkan anggota pegawai, kegiatan donor darah, kegiatan untuk menyambut hari besar keagamaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Program tambahan fasilitas terdiri dari : 1 Kantinkafetaria Tujuan untuk membantu karyawan dalam penyediaan makanan bergizi. 2 Fasilitas perumahan Instansi dapat menyediakan tunjangan untuk penyediaan perumahan. 3 Fasilitas pembelian instansi dapat mendirikan koperasi yang menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok yang harganya lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran. 4 Fasilitas kesehatan instansi dapat menyediakan ruang kesehatan beserta dokter atau sekedar tunjangan kesehatan dan bekerja sama dengan rumah sakit terdekat. 5 Penasehat keuangan Pemberian fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak menghadapi kesulitan di dalam mengatur keuangan. 6 Fasilitas pendidikan instansi dapat memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperdalam pengetahuan dan ketrampilan pegawai atau menyekolahkan para pegawai. 7 Fasilitas trasportasi Instansi dapat menyediakan kendaraan bagi pegawai terutama bagi yang rumahnya jauh dari kantornya. 4 Manfaat Diselenggarakan Program Kesejahteraan Penyelenggaraan suatu program kesejahteraan haruslah diimbangi dengan suatu manfaat dan tentunya setiap instansi selalu menginginkan agar setiap program yang dibuatnya bisa mendatangkan keuntungan. Adapun manfaat diselenggarakannya program kesejahteraan yaitu : a Memperbaiki semangat dan kegairahan kerja pegawai b Menurunkan tingkat absensi c Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif d Memperbaiki hubungan masyarakat e Meningkatkan kesejahteraan pegawai

C. Semangat Kerja