Biaya Kualitas KAJIAN PUSTAKA

25 penyerahan produk itu kepada langganan. Pengujian ini meliputi pengujian hidup, pengujian lingkungan dan pengujian keandalan. c. Biaya bahan dan jasa yang terpakai Biaya bahan dan jasa yang terpakai meliputi biaya bahan dan produk yang dipakai dalam pengujian atau berubah karena uji keandalan. d. Biaya pemeliharaan ketepatan alat penguji Biaya pemeliharaan ketepatan alat penguji ini meliputi biaya kerja suatu sistem yang menjaga perlengkapan dan peralatan pengukuran dalam kalibrasi. 3. Biaya kegagalan dari dalam Biaya kegagalan internal diadakan apabila produk, komponen, bahan dan jasa gagal memenuhi persyaratan kualitas, dan kegagalan ini ditemukan sebelum pengiriman produk kepada konsumen. Biaya kegagalan internal tersebut merupakan biaya yang akan hilang apabila tidak terdapat kerusakan dalam produk. Bagian-bagian penting dari biaya kegagalan dari dalam meliputi: a. Buangan Kerugian bersih dari tenaga kerja, bahan, dan biaya kerja yang diakibatkan dari produk yang rusak yang tidak dapat diperbaiki atau digunakan secara ekonomis. b. Biaya pengolahan kembali Biaya pengolahan kembali merupakan biaya memperbaiki unit-unit yang tidak sesuai sedemikian hingga unit-unit tersebut memenuhi spesifikasi. Biaya pebolhan kembali ini terdiri dari operasi atau 26 langkah-langkah tambahan dalam proses pembuatan yang dibuat untuk mengatasi kerusakan yang terus menerus atau kerusakan yang jarang- jarang. c. Biaya pengujian kembali Biaya pengujian kembali dan pemeriksaan kembali produk yang telah menjalani pengolahan kembali atau modifikasi yang lain. d. Biaya analisis kegagalan Biaya analisis kegagalan diadakan untuk menentukan sebab-sebab kegagalan produk. e. Biaya berhenti Biaya berhenti merupakan biaya fasilitas produksi yang tidak berjalan sebagai akibat dari tidak sesuainya dengan persyaratan yang direncanakan, yang disebabkan oleh karena tidak sesuainya bahan baku yang disampaikan oleh penjual, yang tidak diketahui dalam pemeriksaan penerimaan. f. Biaya kerugian hasil Biaya kerugian hasil merupakan biaya hasil proses yang lebih rendah dari yang mungkin dapat dicapai dengan pengendalian yang lebih baik. g. Penurunan Masalah dengan penurunan adalah produk dijual tidak menutup kembali batas kontribusi yang penuh pada keuntungan dan biaya kerja sebagaimana produk yang memenuhi spesifikasi yang biasa. 27 4. Biaya Kegagalan dari Luar Biaya kegagalan dari luar ini terjadi apabila produk tidak berfungsi dengan memuaskan setelah disampaikan kepada konsumen. Biaya ini akan hilang apabila setiap unit produk memenuhi persyaratan. Bagian-bagian dari biaya kegagalan dari luar meliputi: a. Biaya penyesuaian pengaduan atau keluhan Biaya penyesuaian pengaduan atau keluhan merupakan biaya penyelidikan dan penyesuaian pengaduan yang dibenarkan, yang disebabkan karena produk yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. b. Biaya produk atau barang yang dikembalikan Biaya produk atau barang yang dikembalikan merupakan biaya yang berkaitan dengan penerimaan, penanganan, dan penggantian produk atau bahan yang tidak sesuai yang dikembalikan dari lapangan. c. Biaya ongkos garansi Biaya ongkos garansi merupakan semua biaya yang termasuk dalam pelayanan kepada konsumen karena perjanjian garansi. d. Biaya jaminan Biaya jaminan merupakan biaya atau hadiah yang diadakan sebagai akibat dari suatu masalah jaminan produk. e. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung merupakan biaya yang diadakan karena ketidakpuasan konsumen dengan tingkat kualitas produk yang dikirim. Biaya tidak langsung dapat mencerminkan sikap konsumen terhadap perusahaan, yang meliputi biaya kehilangan nama baik bisnis, 28 kehilangan bisnis yang akan datang, dan kehilangan bagian pasaran sebagai akibat yang tidak dapat dihindarkan dari produk dan pelayanan yang disampaikan, yang tidak sesuai dengan harapan konsumen mengenai kelayakan untuk digunakan.

H. Volume Penjualan

Salah satu hal atau kondisi yang mempengaruhi tingkat volume penjualan suatu produk perusahaan diantaranya adalah penilaian konsumen terhadap hasil produksi. Hal ini berarti bahwa apabila perusahaan dapat memberikan harapan atau apa yang dituntut oleh konsumen, maka pembeli akan memberikan penilaian baik pada produk yang dihasilkan tersebut. Bagian pemasaran memegang peranan penti1ng terhadap penjualan produk suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa bagian pemasaran menentukan berhasil tidaknya suatu usaha atau aktivitas perusahaan. Dengan hasil produk perusahaan yang berkualitas baik dengan didukung pemasaran yang baik pula, maka akan mempengaruhi tingkat volume penjualan suatu produk kepada konsumen.

I. Kerangka Teoretik

1. Pengaruh biaya kualitas terhadap harga pokok produk Biaya kualitas merupakan biaya yang berkaitan dengan memproduksi, mengidentifikasi, menghindari, atau memperbaiki produk yang tidak memenuhi persyaratan. Menurut Zulian Yamit 2005:14, biaya kualitas terdiri dari 4 empat kategori, yaitu: 29 a. Biaya pencegahan Biaya pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak terulamg kembali. b. Biaya inspeksi deteksi penilaian Biaya inspeksi deteksi penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa pelayanan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. c. Biaya produk gagal internal Biaya produk gagal internal merupakan biaya yang terjadi karena ketidak sesuaian produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar yang telah ditentukan dan terdeteksi sebelum produk dikirim ke konsumen. d. Biaya produk gagal eksternal Biaya produk gagal eksternal merupakan biaya yang terjadi karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan diketahui setelah produk tersebut dikirim kepada konsumen. Koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta adalah koperasi yang bergerak dalam usaha penampungan susu sapi perah dari para peternak di wilayah Sleman yang kemudian melakukan proses produksi susu murni dan susu pasteurisasi. Dari keempat kategori biaya kualitas tersebut, maka perusahaan ini menetapkan semua kategori tersebut demi hasil produk yang optimal. Biaya kualitas merupakan salah satu komponen dari biaya produksi sehingga jika biaya kualitas meningkat, diduga harga pokok produknya juga akan meningkat. Sebaliknya, jika biaya kualitas menurun, diduga harga pokok produknya juga akan menurun. Jadi, dengan adanya 30 biaya kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan maka memungkinkan proses produksi dapat dilakukan secara maksimal dengan menghasilkan produk yang berkualitas baik. Hasil produksi yang berkualitas tersebut tentu saja berpengaruh terhadap minat konsumen untuk mau mendapatkan atau membeli produk yang dihasilkan sehingga volume penjualannya meningkat. Dengan pengeluaran biaya untuk menjamin kualitas, maka diharapkan produk susu murni yang dihasilkan semakin membaik. Seiring dengan membaiknya kualitas produk, maka volume penjualannya diharapkan akan meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika biaya kualitas tinggi, maka diduga volume penjualan atas produk tersebut akan tinggi. Sebaliknya, jika biaya kualitas rendah, maka diduga volume penjualannya akan rendah.

J. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dirumuskan hipotesis yaitu: Ha = Ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian dengan mengadakan penelitian secara langsung terhadap perusahaan tentang pengendalian kualitas produk susu murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan dalam analisis. Dengan demikian, hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh tersebut hanya berlaku terbatas untuk perusahaan dan manajer pengolahan susu Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil tempat di Koperasi Susu “Warga Mulya”, Pakem, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah pimpinan dan kepala bagian unit susu Koperasi Susu “Warga Mulya”, Pakem, Sleman, Yogyakarta. 2. Objek penelitian ini adalah pengendalian kualitas periode bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006, biaya kualitas dan volume penjualan susu murni periode bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI