Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Berat Jenis BJ susu murni, maka: BPA UCL
= R .D
4
= 30,52 2,574 = 78,56
Garis Tengah CL R = 30,52
BPB LCL = R .D
3
= 30,52 0 = 0
Di mana harga D
3
dan D
4
diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.2.
Gambar 5.1 Diagram Kontrol Rata-rata
X
Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Gambar 5.2 Diagram Kontrol Rentang R
Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 5 titik sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 3 titik yang
melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 2 titik yang melampaui dari batas pengendali bawah,
yaitu pada bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau
Control Chart: Rata-rata Berat Jenis
Rata-rata Berat Jenis
grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik
sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik
sampel bulan April turun mendekati daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Agustus di mana berada pada daerah terkendali menuju ke bulan
September rentang titik sampelnya jauh menurun sampai titik terendah pada batas pengendali bawah. Titik sampel bulan Oktober mulai naik menunjukkan
peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan
Maret, bulan April ke bulan Mei, dan bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis BJ susu murni tersebut
tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4 Sampel yang Keluar Batas Pengendali
Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
No. Urut
Sampel Bulan
Rata-Rata
x
Penyebab Keterangan
Penyebab 1
Januari 1.836,55
Tidak ada keterangan -
2 Februari
1.844,93 Tidak ada keterangan
-
3 Maret
1.872,72 Kurang terjaga
ketelitian dalam proses sterilisasi susu murni
Terkait dengan sterilisasi susu
murni
4 April
1.861,64 Tabung penampung
susu murni masih bercampur dengan air
tawar Terkait dengan
tabung penampung susu murni
5 September
1.749,29 Tabung penampung
susu murni masih bercampur dengan air
tawar Terkait dengan
tabung penampung susu murni
6 Oktober
1.772,05 Tidak ada keterangan
-
Gambar 5.2 Diagram Kontrol Rentang R
Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada
bulan Juli. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol
bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari
Control Chart: Rentang Berat Jenis
Rentang Berat Jenis
terlihat menurun, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain
adalah posisi sampel bulan Juni ke bulan Juli, terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali
atas. Posisi titik sampel bulan Juli ke bulan Agustus mengalami penurunan yang rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Agustus
ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel menurun dan kemudian naik tetap masih berada pada daerah terkendali.
Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Juni ke bulan Juli jauh dan terlihat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas
pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis BJ susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel
penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.5 Sampel yang Keluar Batas Pengendali
Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
No. Urut
Sampel Bulan
Rentang R
Penyebab Keterangan
Penyebab 1
Juli 99,21
Tidak ada keterangan -
Tabel 5.6 Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni
Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Tahun 2006 – Desember 2006
Minggu Kadar Lemak
FAT Rata-rata
x
Rentang R
Jan 3,90 3,95 3,82
3,89 0,13
Feb 3,92 3,93 3,89
3,91 0,04
Mar 4,04 4,02 4,05
4,03 0,03
Apr 4,01 3,98 3,94
3,98 0,07
Mei 3,77 3,86 3,68
3,77 0,18
Juni 3,60 3,58 3,65
3,61 0,07
Juli 3,70 3,65 3,50
3,62 0,2
Agust 3,55 3,58 3,60
3,58 0,05
Sept 3,51 3,45 3,57
3,51 0,12
Okt 3,58 3,60 3,58
3,58 0,02
Nov 3,60 3,76 3,63
3,66 0,16
Des 3,75 3,74 3,69
3,73 0,06
Jumlah 44,87
1,13 Dari tabel 5.6 diperoleh
x = 44,87
X =
n x
= 12
44,87 = 3,74
R
= 1,13
R =
n R
= 12
1,13
= 0,09
Untuk membuat diagram kontrol rata-rata X tiga sigma Kadar Lemak FAT susu murni, maka:
BPA UCL = X + A
2.
R = 3,74 + 1,023 0,09
= 3,74 + 0,09 = 3,83
Garis Tengah CL X = 3,74
BPB LCL = X - A
2.
R = 3,74 - 1,023 0,09
= 3,74 - 0,09 = 3,65
Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit n=3 diperoleh
A
2
= 1,023. Diagram kontrol rata-rata X ditunjukkan pada gambar 5.3.
Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Kadar Lemak FAT susu murni, maka:
BPA UCL = R .D
4
= 0,09 2,574 = 0,23
Garis Tengah CL R = 0,094
BPB LCL = R .D
3
= 0,09 0 = 0
Di mana harga D
3
dan D
4
diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.4.
Gambar 5.3 Diagram Kontrol Rata-rata
X
Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 9
sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 4 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Januari, bulan Februari,
bulan Maret dan bulan April dan terdapat 5 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus,
bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan
Control Chart: Rata-rata Kadar Lemak FAT
Rata-rata Kadar Lemak
penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui,
maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi
titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas terkendali,
bulan April ke bulan Mei jauh menurun ke daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan tersebut jauh dari batas pengendali atas
ke daerah terkendali. Posisi letak sampel bulan Mei ke bulan Juni mengalami kemerosotan atau penurunan menuju luar batas pengendali bawah. Posisi titik
sampel penelitian bulan September sangat jauh berada pada titik maksimal batas pengendali bawah. Posisi titik sampel pada bulan Oktober di mana
berada pada batas pengendali bawah menuju ke bulan November di mana pada daerah terkendali menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu
menuju ke daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan
Maret, bulan April ke bulan Mei, bulan Mei ke bulan Juni, bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kadar Lemak
FAT susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.7 Sampel yang Keluar Batas Pengendali
Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
No. Urut
Sampel Bulan
Rata-Rata
x
Penyebab Keterangan
Penyebab 1
Januari 3,89
Tidak ada keterangan -
2 Februari
3,91 Tidak ada keterangan
-
3 Maret
4,03 Sanitasi karyawan
Terkait dengan karyawan
4 April
3,98 Tabung penampung
susu murni masih bercampur dengan air
tawar Terkait dengan
tabung penampung susu murni
5 Juni
3,61 Tidak ada keterangan
-
6 Juli
3,62 Sanitasi ruangan
Terkait dengan ruangan
7 Agustus
3,58 Tidak ada keterangan
-
8 September
3,51 Tabung penampung
susu murni masih bercampur dengan air
tawar Terkait dengan
tabung penampung susu murni
9 Oktober
3,58 Tidak ada keterangan
-
Gambar 5.4 Diagram Kontrol Rentang R
Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.4 di atas dapat dilihat bahwa semua posisi titik-titik ke- 12 sampel penelitian berada pada daerah terkendali. Walaupun rentang dari
masing-masing posisi titik sampel yang tidak sama dengan pola grafiknya selalu turun-naik, tetapi hal ini menunjukkan bahwa grafik rentang kadar
lemak FAT susu murni terkendali dengan baik.
Control Chart: Rentang Kadar Lemak FAT
Rata-rata Kadar Lemak
Tabel 5.8 Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni
Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Bulan Januari 2006 – Desember 2006
Bulan Solid Non Fat
SNF Rata-rata
x
Rentang R
Jan 7,67 7,69 7,71
7,69 0,04
Feb 7,72 7,72 7,72
7,72 Mar
7,79 7,78 7,73 7,77
0,06 Apr
7,80 7,72 7,75 7,76
0,08 Mei
7,68 7,75 7,68 7,70
0,07 Juni
7,70 7,61 7,39 7,57
0,31 Juli
7,65 7,63 7,55 7,61
0,1 Agust
7,61 7,50 7,44 7,52
0,17 Sept
7,55 7,55 7,55 7,55
Okt 7,61 7,60 7,61
7,61 0,01
Nov 7,60 7,55 7,61
7,59 0,06
Des 7,69 7,56 7,56
7,60 0,13
Jumlah 91,69
1,03
Dari tabel 5.8 diperoleh x
= 91,69 X
=
n x
= 12
91,69 = 7,64
R
= 1,03
R =
n R
= 12
1,03
= 0,09
Untuk membuat diagram kontrol rata-rata X tiga sigma Solid Non Fat SNF susu murni, maka:
BPA UCL =
x
+ A
2.
R = 7,64 + 1,023 0,09
= 7,64 + 0,09 = 7,73
Garis Tengah CL X = 7,64
BPB LCL = X - A
2.
R = 7,64 - 1,023 0,09
= 7,64 – 0,09 = 7,55
Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit n=3 diperoleh A
2
= 1,023. Diagram kontrol rata-rata X ditunjukkan pada gambar 5.5.
Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Solid Non Fat SNF susu murni, maka:
BPA UCL = R .D
4
= 0,09 2,574 = 0,23
Garis Tengah CL R = 0,09
BPB LCL = R .D
3
= 0,09 0 = 0
Di mana harga D
3
dan D
4
diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.9.
Gambar 5.5 Diagram Kontrol Rata-rata
X
Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 3
sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 2 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Maret dan bulan April dan
terdapat 1 titik yang melampaui batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Agustus. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini
diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak
Control Chart: Rata-rata Solid Non Fat
Rata-rata Solid Non Fat
terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke
bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April
menurun ke bulan April mendekati batas pengendali atas. Pada bulan Mei ke bulan Juni pola grafik menunjukkan penurunan yang rentangnya sangat jauh,
akan tetapi masih tetap dalam daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Juli ke bulan Agustus terlihat mengalami
penurunan yang melampaui batas pengendali bawah dengan rentang yang jauh. Titik sampel pada bulan Agustus ke bulan September terlihat mengalami
kenaikan yang lebih baik menuju ke daerah terkendali. Oleh karena adanya titik-titik sampel penelitian yang tidak terkendali dalam batas pengendali atas
maupun batas pengendali bawah, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat SNF susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik.
Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9 Sampel yang Keluar Batas Pengendali
Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
No. Urut
Sampel Bulan
Rata-Rata
x
Penyebab Keterangan
Penyebab 1
Maret 7,77
Sanitasi ruangan Terkait dengan
ruangan 2
April 7,76
Tidak ada keterangan -
3 Agustus
7,52 Tidak ada keterangan
-
Gambar 5.6 Diagram Kontrol Rentang R
Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada
bulan Juni. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol
bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari
Control Chart: Rentang Solid Non Fat
Rata-rata Solid Non Fat
terlihat menurun sampai pada batas pengendali bawah, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei terlihat mengalami kenaikan yang tetap
masih pada daerah terkendali. Hal lain posisi titik sampel bulan Mei ke bulan Jui terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya sangat jauh naik ke posisi
titik tertinggi pada batas pengendali atas melampaui daerah terkendali. Posisi titik sampel bulan Juni ke bulan Juli mengalami penurunan yang menunjukkan
keadaan lebih baik dengan rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Juli ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel tetap
masih berada pada daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Mei ke bulan Juni
sangat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat SNF susu murni
tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10 Sampel yang Keluar Batas Pengendali
Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni
Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
No. Urut
Sampel Bulan
Rentang R
Penyebab Keterangan
Penyebab 1
Juni 0,31
Tidak ada keterangan -
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian One-Sample
Kolmogorov-Smirnov untuk biaya kualitas, nilai asymtot siginificant 0,721. Oleh karena nilai asymtot siginificant 0,721
α
=0,05, maka disimpulkan distribusi variabel biaya kualitas susu murni Koperasi Susu
Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 adalah berdistribusi normal. Hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk variabel volume
penjualan nilai asymtot siginificant 0,579. Oleh karena nilai asymtot siginificant 0,579
α
=0,05, maka disimpulkan distribusi variabel volume penjualan susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama
tahun 2006 adalah berdistribusi normal. Hasil perhitungan tersaji pada lampiran 5 halaman 114.
b. Pengujian Linearitas
Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Variabel yang dimaksud dalam hal ini adalah variabel biaya kualitas dengan variabel volume penjualan. Pengujian linearitas dilakukan
berdasarkan statistik uji F dengan taraf signifikansi 5. Kriteria pengambilan kesimpulan hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat dikatakan linear jika F
hitung
F
tabel
, dan begitu pula sebaliknya.
Pengujian linearitas hubungan antara biaya kualitas dengan volume penjualan diperoleh hasil sebagai berikut: F
hitung
sebesar 3,799 sedangkan F
tabel
pada dk pembilang 8 dan dk penyebut 2 taraf signifikansi 5 diperoleh F
tabel
sebesar 19,37. Berdasarkan hasil pengujian ini diketahui bahwa F
hitung
dari F
tabel
atau 3,79919,37. Dengan demikian disimpulkan hubungan variabel biaya kualitas dengan variabel volume penjualan adalah
linear.
c. Pengujian Hipotesis
1. Rumusan Hipotesis H
= Tidak ada pengaruh positif antara biaya kualitas terhadap volume penjualan
H
1
= Ada pengaruh positif antara biaya kualitas terhadap volume penjualan
2. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan t lampiran 7 halaman 116
menunjukkan nilai dari t
hitung
adalah 2,350 sedangkan nilai pada t
tabel
adalah 1,78. Oleh karena t
hitung
t
tabel
, maka Ho: ditolak. Artinya, ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan. Persamaan
regresi linear
sederhana dapat
disusun sebagai
berikut: Y=85253,5978943+0,008475225153041
.
X. Artinya setiap kenaikan 1 satuan X, maka Y meningkat sebesar
0,008475225153041.