Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Berat Jenis BJ susu murni, maka: BPA UCL = R .D 4 = 30,52 2,574 = 78,56 Garis Tengah CL R = 30,52 BPB LCL = R .D 3 = 30,52 0 = 0 Di mana harga D 3 dan D 4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.2. Gambar 5.1 Diagram Kontrol Rata-rata X Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Gambar 5.2 Diagram Kontrol Rentang R Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Dari gambar 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 5 titik sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 3 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 2 titik yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau Control Chart: Rata-rata Berat Jenis Rata-rata Berat Jenis grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan April turun mendekati daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Agustus di mana berada pada daerah terkendali menuju ke bulan September rentang titik sampelnya jauh menurun sampai titik terendah pada batas pengendali bawah. Titik sampel bulan Oktober mulai naik menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, dan bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis BJ susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut: Tabel 5.4 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No. Urut Sampel Bulan Rata-Rata x Penyebab Keterangan Penyebab 1 Januari 1.836,55 Tidak ada keterangan - 2 Februari 1.844,93 Tidak ada keterangan - 3 Maret 1.872,72 Kurang terjaga ketelitian dalam proses sterilisasi susu murni Terkait dengan sterilisasi susu murni 4 April 1.861,64 Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air tawar Terkait dengan tabung penampung susu murni 5 September 1.749,29 Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air tawar Terkait dengan tabung penampung susu murni 6 Oktober 1.772,05 Tidak ada keterangan - Gambar 5.2 Diagram Kontrol Rentang R Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Dari gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada bulan Juli. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari Control Chart: Rentang Berat Jenis Rentang Berat Jenis terlihat menurun, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain adalah posisi sampel bulan Juni ke bulan Juli, terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Posisi titik sampel bulan Juli ke bulan Agustus mengalami penurunan yang rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Agustus ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel menurun dan kemudian naik tetap masih berada pada daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Juni ke bulan Juli jauh dan terlihat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis BJ susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut: Tabel 5.5 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No. Urut Sampel Bulan Rentang R Penyebab Keterangan Penyebab 1 Juli 99,21 Tidak ada keterangan - Tabel 5.6 Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Tahun 2006 – Desember 2006 Minggu Kadar Lemak FAT Rata-rata x Rentang R Jan 3,90 3,95 3,82 3,89 0,13 Feb 3,92 3,93 3,89 3,91 0,04 Mar 4,04 4,02 4,05 4,03 0,03 Apr 4,01 3,98 3,94 3,98 0,07 Mei 3,77 3,86 3,68 3,77 0,18 Juni 3,60 3,58 3,65 3,61 0,07 Juli 3,70 3,65 3,50 3,62 0,2 Agust 3,55 3,58 3,60 3,58 0,05 Sept 3,51 3,45 3,57 3,51 0,12 Okt 3,58 3,60 3,58 3,58 0,02 Nov 3,60 3,76 3,63 3,66 0,16 Des 3,75 3,74 3,69 3,73 0,06 Jumlah 44,87 1,13 Dari tabel 5.6 diperoleh x = 44,87 X = n x = 12 44,87 = 3,74 R = 1,13 R = n R = 12 1,13 = 0,09 Untuk membuat diagram kontrol rata-rata X tiga sigma Kadar Lemak FAT susu murni, maka: BPA UCL = X + A 2. R = 3,74 + 1,023 0,09 = 3,74 + 0,09 = 3,83 Garis Tengah CL X = 3,74 BPB LCL = X - A 2. R = 3,74 - 1,023 0,09 = 3,74 - 0,09 = 3,65 Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit n=3 diperoleh A 2 = 1,023. Diagram kontrol rata-rata X ditunjukkan pada gambar 5.3. Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Kadar Lemak FAT susu murni, maka: BPA UCL = R .D 4 = 0,09 2,574 = 0,23 Garis Tengah CL R = 0,094 BPB LCL = R .D 3 = 0,09 0 = 0 Di mana harga D 3 dan D 4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.4. Gambar 5.3 Diagram Kontrol Rata-rata X Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Dari gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 9 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 4 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 5 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan Control Chart: Rata-rata Kadar Lemak FAT Rata-rata Kadar Lemak penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas terkendali, bulan April ke bulan Mei jauh menurun ke daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan tersebut jauh dari batas pengendali atas ke daerah terkendali. Posisi letak sampel bulan Mei ke bulan Juni mengalami kemerosotan atau penurunan menuju luar batas pengendali bawah. Posisi titik sampel penelitian bulan September sangat jauh berada pada titik maksimal batas pengendali bawah. Posisi titik sampel pada bulan Oktober di mana berada pada batas pengendali bawah menuju ke bulan November di mana pada daerah terkendali menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, bulan Mei ke bulan Juni, bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kadar Lemak FAT susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut: Tabel 5.7 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No. Urut Sampel Bulan Rata-Rata x Penyebab Keterangan Penyebab 1 Januari 3,89 Tidak ada keterangan - 2 Februari 3,91 Tidak ada keterangan - 3 Maret 4,03 Sanitasi karyawan Terkait dengan karyawan 4 April 3,98 Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air tawar Terkait dengan tabung penampung susu murni 5 Juni 3,61 Tidak ada keterangan - 6 Juli 3,62 Sanitasi ruangan Terkait dengan ruangan 7 Agustus 3,58 Tidak ada keterangan - 8 September 3,51 Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air tawar Terkait dengan tabung penampung susu murni 9 Oktober 3,58 Tidak ada keterangan - Gambar 5.4 Diagram Kontrol Rentang R Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Dari gambar 5.4 di atas dapat dilihat bahwa semua posisi titik-titik ke- 12 sampel penelitian berada pada daerah terkendali. Walaupun rentang dari masing-masing posisi titik sampel yang tidak sama dengan pola grafiknya selalu turun-naik, tetapi hal ini menunjukkan bahwa grafik rentang kadar lemak FAT susu murni terkendali dengan baik. Control Chart: Rentang Kadar Lemak FAT Rata-rata Kadar Lemak Tabel 5.8 Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Bulan Januari 2006 – Desember 2006 Bulan Solid Non Fat SNF Rata-rata x Rentang R Jan 7,67 7,69 7,71 7,69 0,04 Feb 7,72 7,72 7,72 7,72 Mar 7,79 7,78 7,73 7,77 0,06 Apr 7,80 7,72 7,75 7,76 0,08 Mei 7,68 7,75 7,68 7,70 0,07 Juni 7,70 7,61 7,39 7,57 0,31 Juli 7,65 7,63 7,55 7,61 0,1 Agust 7,61 7,50 7,44 7,52 0,17 Sept 7,55 7,55 7,55 7,55 Okt 7,61 7,60 7,61 7,61 0,01 Nov 7,60 7,55 7,61 7,59 0,06 Des 7,69 7,56 7,56 7,60 0,13 Jumlah 91,69 1,03 Dari tabel 5.8 diperoleh x = 91,69 X = n x = 12 91,69 = 7,64 R = 1,03 R = n R = 12 1,03 = 0,09 Untuk membuat diagram kontrol rata-rata X tiga sigma Solid Non Fat SNF susu murni, maka: BPA UCL = x + A 2. R = 7,64 + 1,023 0,09 = 7,64 + 0,09 = 7,73 Garis Tengah CL X = 7,64 BPB LCL = X - A 2. R = 7,64 - 1,023 0,09 = 7,64 – 0,09 = 7,55 Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit n=3 diperoleh A 2 = 1,023. Diagram kontrol rata-rata X ditunjukkan pada gambar 5.5. Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Solid Non Fat SNF susu murni, maka: BPA UCL = R .D 4 = 0,09 2,574 = 0,23 Garis Tengah CL R = 0,09 BPB LCL = R .D 3 = 0,09 0 = 0 Di mana harga D 3 dan D 4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.9. Gambar 5.5 Diagram Kontrol Rata-rata X Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Dari gambar 5.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 3 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 2 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Maret dan bulan April dan terdapat 1 titik yang melampaui batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Agustus. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak Control Chart: Rata-rata Solid Non Fat Rata-rata Solid Non Fat terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas pengendali atas. Pada bulan Mei ke bulan Juni pola grafik menunjukkan penurunan yang rentangnya sangat jauh, akan tetapi masih tetap dalam daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Juli ke bulan Agustus terlihat mengalami penurunan yang melampaui batas pengendali bawah dengan rentang yang jauh. Titik sampel pada bulan Agustus ke bulan September terlihat mengalami kenaikan yang lebih baik menuju ke daerah terkendali. Oleh karena adanya titik-titik sampel penelitian yang tidak terkendali dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat SNF susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut: Tabel 5.9 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No. Urut Sampel Bulan Rata-Rata x Penyebab Keterangan Penyebab 1 Maret 7,77 Sanitasi ruangan Terkait dengan ruangan 2 April 7,76 Tidak ada keterangan - 3 Agustus 7,52 Tidak ada keterangan - Gambar 5.6 Diagram Kontrol Rentang R Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Dari gambar 5.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada bulan Juni. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari Control Chart: Rentang Solid Non Fat Rata-rata Solid Non Fat terlihat menurun sampai pada batas pengendali bawah, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain posisi titik sampel bulan Mei ke bulan Jui terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya sangat jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas melampaui daerah terkendali. Posisi titik sampel bulan Juni ke bulan Juli mengalami penurunan yang menunjukkan keadaan lebih baik dengan rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Juli ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel tetap masih berada pada daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Mei ke bulan Juni sangat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat SNF susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut: Tabel 5.10 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No. Urut Sampel Bulan Rentang R Penyebab Keterangan Penyebab 1 Juni 0,31 Tidak ada keterangan - 2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk biaya kualitas, nilai asymtot siginificant 0,721. Oleh karena nilai asymtot siginificant 0,721 α =0,05, maka disimpulkan distribusi variabel biaya kualitas susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 adalah berdistribusi normal. Hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk variabel volume penjualan nilai asymtot siginificant 0,579. Oleh karena nilai asymtot siginificant 0,579 α =0,05, maka disimpulkan distribusi variabel volume penjualan susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 adalah berdistribusi normal. Hasil perhitungan tersaji pada lampiran 5 halaman 114. b. Pengujian Linearitas Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel yang dimaksud dalam hal ini adalah variabel biaya kualitas dengan variabel volume penjualan. Pengujian linearitas dilakukan berdasarkan statistik uji F dengan taraf signifikansi 5. Kriteria pengambilan kesimpulan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linear jika F hitung F tabel , dan begitu pula sebaliknya. Pengujian linearitas hubungan antara biaya kualitas dengan volume penjualan diperoleh hasil sebagai berikut: F hitung sebesar 3,799 sedangkan F tabel pada dk pembilang 8 dan dk penyebut 2 taraf signifikansi 5 diperoleh F tabel sebesar 19,37. Berdasarkan hasil pengujian ini diketahui bahwa F hitung dari F tabel atau 3,79919,37. Dengan demikian disimpulkan hubungan variabel biaya kualitas dengan variabel volume penjualan adalah linear. c. Pengujian Hipotesis 1. Rumusan Hipotesis H = Tidak ada pengaruh positif antara biaya kualitas terhadap volume penjualan H 1 = Ada pengaruh positif antara biaya kualitas terhadap volume penjualan 2. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan t lampiran 7 halaman 116 menunjukkan nilai dari t hitung adalah 2,350 sedangkan nilai pada t tabel adalah 1,78. Oleh karena t hitung t tabel , maka Ho: ditolak. Artinya, ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan. Persamaan regresi linear sederhana dapat disusun sebagai berikut: Y=85253,5978943+0,008475225153041 . X. Artinya setiap kenaikan 1 satuan X, maka Y meningkat sebesar 0,008475225153041.

C. Pembahasan

1. Pengendalian Kualitas Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta a. Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni Berdasarkan hasil analisis sebagaimana tersaji pada diagram kontrol rata-rata X gambar 5.1 untuk variabel Berat Jenis BJ susu murni terlihat bahwa adanya titik-titik jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan Februari, Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan September dan bulan Oktober. Titik-titik sampel selama tahun 2006 terlihat bahwa bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei dan bulan Agustus ke bulan September terlihat rentang dan polanya yang jauh serta posisi titik-titik penelitian tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Berat Jenis BJ susu murni tidak terkendali dengan baik. Adanya titik-titik yang tidak terkendali, baik dalam batas atas maupun batas bawah tersebut disebabkan antara lain pada proses sterilisasi, kebersihan tabung penampungan susu murni yang kurang kering masih bercampur antara susu dengan air tawar. Pengujian kualitas yang kurang baik maka tentu saja akan berdampak pada hasil akhir kualitas susu murni yang diproduksi. Berdasarkan hasil analisis variabel Berat Jenis BJ susu murni selama tahun 2006 tersebut, secara umum persentase kerusakannya masih dalam batas kontrol atau masih dalam batas terkendali. Hal ini terlihat bahwa adanya 3 tiga letak titik-titik yang berada di atas batas atas pengendali atau batas kontrol, adanya 7 tujuh letak titik-titik yang berada dalam batas pengendali atau batas kontrol, dan adanya 2 dua letak titik- titik yang berada dalam batas bawah pengendali atau batas kontrol. Berdasarkan pengamatan peneliti, penyebab tidak terkendalinya variabel Berat Jenis BJ kualitas produk susu murni baik yang berada dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit. b. Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni Dari gambar 5.3, yang menunjukkan diagram kontrol rata-rata X untuk variabel Kadar Lemak FAT susu murni terlihat bahwa adanya titik-titik jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September, dan bulan Oktober. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadaan tidak terkendali. Titik-titik sampel selama tahun 2006 terlihat bahwa bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, bulan Mei ke bulan Juni, dan bulan Agustus ke bulan September terlihat rentang dan polanya yang jauh serta posisi titik-titik penelitian tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kadar Lemak FAT susu murni tidak terkendali dengan baik. Adanya titik-titik yang tidak terkendali, baik dalam batas atas maupun batas bawah tersebut disebabkan antara lain kurangnya sanitasi ruangan, sanitasi kebersihan karyawan yang kurang terjaga, kurang terjaganya dalam proses sterilisasi, kebersihan tabung penampungan susus murni yang kurang kering masih bercampur antara susu dengan air tawar. Proses pengujian kualitas yang kurang baik maka tentu saja akan berdampak pada hasil akhir kualitas susu murni yang diproduksi. Berdasarkan hasil analisis variabel Kadar Lemak FAT susu murni selama 1 satu tahun tersebut, secara umum persentase kurang dapat terkontrol atau kurang terkendali. Hal ini terlihat bahwa hanya ada 3 tiga titik yang berada batas pengendali atau batas kontrol, yaitu pada bulan Mei, November, dan Desember. Berdasarkan pengamatan peneliti, penyebab tidak terkendalinya variabel Kadar Lemak FAT kualitas produk susu murni baik yang berada dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan. c. Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni Dari gambar 5.5, yang menunjukkan diagram kontrol rata-rata X untuk variabel Solid Non Fat SNF susu murni terlihat bahwa adanya titik-titik jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada Batas Pengendali Atas, yaitu terlihat pada bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada Batas Pengendali Bawah adalah pada bulan Agustus. Titik-titik sampel selama tahun 2006 terlihat bahwa bulan Februari ke bulan Maret, bulan Maret ke bulan April, bulan Mei ke bulan Juni terlihat rentang dan polanya yang jauh serta posisi titik-titik penelitian tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Solid Non Fat SNF susu murni tidak terkendali dengan baik. Adanya titik-titik yang tidak terkendali, baik dalam batas atas maupun batas bawah tersebut disebabkan antara lain kurangnya sanitasi ruangan, sanitasi kebersihan karyawan yang kurang terjaga, kurang terjaganya dalam proses sterilisasi, kebersihan tabung penampungan susus murni yang kurang kering masih bercampur antara susu dengan air tawar. Proses pengujian kualitas yang kurang baik maka tentu saja akan berdampak pada hasil akhir kualitas susu murni yang diproduksi. Berdasarkan hasil analisis variabel Solid Non Fat SNF susu murni selama 1 satu tahun tersebut, secara umum persentase terkontrol atau terkendali. Hal ini terlihat bahwa hanya ada 9 sembilan letak titik-titik yang berada pada batas pengendali atau batas kontrol, yaitu pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Mei, bulan Juni, bulan Juli, bulan Oktober, bulan November, dan bulan Desember. Berdasarkan pengamatan peneliti, tidak terkendalinya variabel Solid Non Fat SNF kualitas produk susu murni baik yang berada dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan. Dari hasil analisis kualitas susu murni selama 1 satu tahun pada variabel Berat Jenis BJ, Kadar Lemak FAT, dan Solid Non Fat SNF, maka dapat digambarkan dalam diagram sebab-akibat diagram Fish Bone sebagai berikut: kurang teliti kualitas tidak terkendali air bahan kotor metode temperatur tangki alatmesin kurang pengontrolan kurang cekatan penyaringan tenaga kerja kurang kebersihan pendinginan pakan ternak sapi sanitasi tabung penampungan