terkendali. Hal ini terlihat bahwa hanya ada 9 sembilan letak titik-titik yang berada pada batas pengendali atau batas kontrol, yaitu pada bulan
Januari, bulan Februari, bulan Mei, bulan Juni, bulan Juli, bulan Oktober, bulan November, dan bulan Desember.
Berdasarkan pengamatan peneliti, tidak terkendalinya variabel Solid Non Fat SNF kualitas produk susu murni baik yang berada dalam
batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada
saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu
murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan.
Dari hasil analisis kualitas susu murni selama 1 satu tahun pada variabel Berat Jenis BJ, Kadar Lemak FAT, dan Solid Non Fat SNF,
maka dapat digambarkan dalam diagram sebab-akibat diagram Fish Bone sebagai berikut:
kurang teliti
kualitas tidak
terkendali
air
bahan
kotor
metode
temperatur tangki
alatmesin
kurang pengontrolan kurang cekatan
penyaringan
tenaga kerja
kurang kebersihan pendinginan
pakan ternak sapi sanitasi
tabung penampungan
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Produk Susu Murni
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan variabel biaya kualitas terhadap volume penjualan t
hitung
sebesar 2,350 t
tabel
sebesar 1,78. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut, memberikan gambaran bahwa besar kecilnya biaya kualitas yang dikeluarkan dalam
memproduksi produk susu murni berpengaruh terhadap kualitas produk susu murni yang dihasilkan. Semakin besar biaya kualitas yang dikeluarkan, maka
diharapkan kualitas produk dihasilkan menjadi lebih baik. Dengan kualitas yang baik, maka diharapkan jumlah permintaan dan penjualan produk susu
murni meningkat. Biaya kualitas merupakan biaya yang berkaitan dengan memproduksi,
mengidentifikasi, menghindari, atau memperbaiki produk yang tidak memenuhi persyaratan. Biaya kualitas digolongkan menjadi 4 empat
golongan, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan dari dalam, dan biaya kegagalan dari luar. Berikut ini disajikan komponen biaya
kualitas yang diterapkan di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta: a.
Biaya Pencegahan, meliputi: 1. Biaya untuk mengkomunikasikan kualitas kepada karyawan
2. Biaya pelatihan karyawan 3. Biaya untuk peningkatan kualitas pendidikan para operator
b. Biaya Penilaian, meliputi: 1. Biaya pemeriksaan bahan baku yang diterima dari pemasok
2. Biaya pengujian produk Laborat
3. Biaya survei 4. Biaya pemeriksaan peralatan
5. Biaya mengevaluasi persediaan material dan barang jadi c. Biaya Kegagalan Internal, meliputi:
1. Biaya pengerjaan ulang 2. Biaya lembur untuk perbaikan
d. Biaya Kegagalan Eksternal, meliputi: 1. Biaya penanganan keluhan
2. Biaya jaminan pertanggungan
Perlunya Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta menerapkan biaya kualitas dimaksudkan untuk mengkomunikasikan biaya-biaya yang berkaitan
dengan penciptaan produk susu murni yang berkualitas sampai kepada jaminan atau pertanggungan kualitas kepada konsumen. Kualitas yang baik dari produk
susu murni yang diproduksi merupakan suatu tuntutan dari para konsumen yang meliputi PT Sari Husada, para agen maupun konsumen lainnya.
Didukung dengan adanya jaminan kualitas susu murni, maka diharapkan para konsumen benar-benar mempunyai kepercayaan untuk membeli maupun
mengkonsumsi produk susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta. Biaya kualitas yang dikeluarkan dalam memproduksi susu murni tersebut
diharapkan mampu menciptakan produk susu murni yang berkualitas, yang meliputi variabel Berat Jenis BJ, variabel Kadar Lemak FAT, dan variabel
Solid Non Fat SNF susu murni. Dengan penerapan biaya-biaya kualitas secara tepat dan cermat, maka dapat dipastikan produk yang dihasilkan
mempunyai kualitas baik dan bermutu. Dengan produk yang benar-benar berkualitas baik, maka diharapkan jumlah permintaan semakin meningkat dan
dipastikan volume penjualanpun akan meningkat. Hal ini didukung fakta empiris penelitian di Koperasi Susu Warga Mulya
Yogyakarta bahwa terdapat kecenderungan peningkatan biaya kualitas yang diikuti dengan adanya peningkatan volume penjualan. Hal ini didukung oleh
persamaan regresi sederhana, yang menujukkan koefisien regresi bernilai positif b = 0,008475225153041.Artinya
setiap kenaikan 1 satuan X, maka Y meningkat sebesar 0,008475225153041.
101
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengendalian Kualitas Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta a. Variabel Berat Jenis BJ Susu Murni
Secara umum pengendalian kualitas untuk jenis variabel Berat Jenis BJ susu murni tidak terkendali dengan baik. Hal ini tampak dengan
adanya letak titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan
Februari, bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik sampel penelitian yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada
bulan September dan bulan Oktober. Rentang dan pola titik-titik sampel penelitian tersebar tidak merata. Hal ini disebabkan kurang telitinya dalam
pengujian sterilisasi kualitas susu pada saat peneriman awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu milk can, kurangnya pengawasan oleh
adanya campuran air tawar dengan susu murni. b. Variabel Kadar Lemak FAT Susu Murni
Secara umum pengendalian kualitas untuk jenis variabel Kadar Lemak FAT susu murni tidak terkendali dengan baik. Hal ini tampak
dengan adanya letak titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada
bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
letak titik-titik sampel yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September, dan
bulan Oktober. Rentang dan pola titik-titik sampel penelitian tersebar tidak merata. Hal ini disebabkan kurangya sanitasi ruangan, sanitasi
kebersihan karyawan
yang kurang
terjaga, kebersihan
tabung penampungan susu murni yang kurang kering susu murni msih
bercampur dengan air tawar. c. Variabel Solid Non Fat SNF Susu Murni
Secara umum pengendalian kualitas untuk jenis variabel Solid Non Fat SNF susu murni tidak terkendali dengan baik. Hal ini tampak dengan
adanya letak titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu pada bulan Maret,
dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada Batas Pengendali Bawah adalah pada bulan Agustus. Rentang dan pola
titik-titik sampel penelitian tersebar tidak merata. Hal ini disebabkan kurang terjaganya sanitasi ruangan.
Hasil pengujian diagram kontrol rata-rata
X
kualitas terhadap variabel Berat Jenis BJ, Kadar Lemak FAT, Solid Non Fat SNF,
setiap pengambilan sampel sebanyak 3 tiga setiap bulan selama tahun 2006, maka setelah tampak adanya penyimpangan-penyimpangan yang
tidak terkendali yang ditunjukkan pada titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol. Jika dilihat dari dispersi atau variasinya setelah
dibuat diagram kontrol Rentang R, tampak hampir seluruh letak titik- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
titik sampel penelitian berada dalam batas kontrol. Dalam keadaan lain, terdapat 2 dua titik yang berada pada luar batas kontrol pada variabel
Berat Jenis BJ di bulan Juli dan pada variabel Solid Non Fat SNF di bulan Juni. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kualitas susu murni selama tahun 2006 tersebut dispersinya di luar batas kontrol, artinya bahwa dispersi variasi untuk jenis variabel Berat Jenis
BJ, Kadar Lemak FAT, dan Solid Non Fat SNF selama tahun 2006 tidak terkendali.
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni Ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan susu
murni. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian t
hitung
= 1,350 t
tabel
= 1,78.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian ini, penulis tidak dapat menunjukkan secara pasti tentang faktor-faktor yang menyebabkan produk susu murni menyimpang atau tidak.
Hal demikian disebabkan karena data-data produksi yang tercatat di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 kurang lengkap, kurang
rapi, dan kurang teliti sehingga apabila mau membutuhkan atau mencari informasi, maka kurang dapat diperoleh sumber data dengan tepat, cepat
dalam kondisi data yang sebenarnya selama tahun 2006. 2. Pelaksanaan penelitian bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan RAT
bulan April 2007, karenanya pengumpulan data menjadi terhambat. Di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
samping itu, peneliti hanya diberikan data penelitian oleh pengurus Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta, yaitu data jumlah produksi susu murni, data
biaya kualitas, dan data volume penjualan susu untuk tahun 2006 saja.
C. Saran
1. Sehubungan dengan analisis dan pembahasan pengujian kualitas produk susu murni yang diproduksi, meliputi variabel Berat Jenis BJ, variabel Kadar
Lemak FAT, dan variabel Solid Non Fat SNF selama tahun 2006 yang hasil keseluruhannya adalah kurang dapat terkendali dengan baik, maka dapat
diuraikan beberapa saran sebagai berikut: a. Perlu adanya pengawasan atau pengendalian kualitas bahan baku susu
murni dari para pemasok dengan lebih cermat, lebih teliti dengan menggunakan peralatan yang berkualitas dan modern, tidak hanya secara
manual. Kegiatan-kegiatan pengawasan atau pengendalian bahan baku tersebut meliputi penyaringan susu, dan tes kebersihan susu dari para
pemasok. b. Koperasi susu Warga Mulya Yogyakarta perlu meningkatkan pengawasan
kualitas proses produksi dengan melakukan pencatatan administrasi secara lengkap dan teratur terhadap jumlah penerimaan bahan baku dari para
pemasok, berbagai keadaan selama proses produksi berlangsung sampai dengan jumlah penjualan produk selesai yang dipasarkan ke PT Sari
Husada Yogyakarta, kepada para agen maupun kepada para konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal tersebut menuntut adanya ketelitian, dan tanggungjawab para karyawannya.
c. Koperasi susu Warga Mulya Yogyakarta perlu melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap pemberian pakan ternak sapi kepada para
anggota yang tergabung dalam kelompok-kelompok peternak sapi perah, baik yang berupa rumput maupun konsentrat serta pemberian minum.
Berkaitan dengan perubahan musim dan keadaan alam yang selalu berubah, maka hal tersebut sangat perlu dilakukan untuk menghasilkan
dan menjamin bahwa produk susu murni dari ternak sapi yang benar-benar berkualitas sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
d. Koperasi susu Warga Mulya Yogyakarta perlu melakukan pengawasan dan pengontrolan kondisi kandang para anggota yang tergabung dalam
kelompok-kelompok ternak sapi secara rutin yang berkaitan dengan kebersihan kandang, dan kondisi lingkungan sekitar kandang ternak.
Kualitas produksi susu murni yang dihasilkan tidak lepas dari keadaan kandang ternak, oleh sebab itu kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk
menjamin kualitas susu murni yang berkualitas. e. Karena hasil pengujian kualitas susu murni tersebut yang tidak terkendali
dengan baik, maka perlu adanya kecermatan dan ketelitan dalam melakukan pencatatan terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya
ketidakterkendalinya kualitas susu murni yang nantinya dapat dievaluasi pada periode berikutnya. Beberapa faktor tersebut dapat dikategorikan dari
segi mesin, tenaga kerja, bahan, metode, dan lain-lain. Dengan adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI