Isolasi Saponin dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Tanaman

Berdasarkan hasil identifikasi tanaman yang dilakukan di Balai Pengembangan dan Promosi Agribisnis Perbenihan Tanaman Pangan, Gunung Kidul, Yogyakarta, maka dapat diperoleh kepastian bahwa tumbuhan yang diidentifikasi adalah Glycine max L. Lampiran 1

B. Pengumpulan Bahan dan Proses Perkecambahan

Bahan yang digunakan adalah biji kedelai yang diambil dari Balai Pengembangan dan Promosi Agribisnis Perbenihan Tanaman Pangan di daerah Gading, Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk membuat kecambah tidak dikhususkan menggunakan varietas tertentu. Maka dalam penelitian ini digunakan biji kedelai varietas Galunggung dengan alasan biji kedelai varietas ini lebih besar dari biji kedelai varietas lain, sehingga diharapkan saponin yang terkandung lebih banyak. Proses pembuatan kecambah dilakukan dengam menggunakan biji kedelai yang baik, artinya biji tidak busuk dan berbentuk baik. Biji kemudian dicuci bersih dan direndam dalam air secukupnya selama 1 malam. Proses perendaman ini bertujuan supaya biji menarik air dan kulit bijinya melunak, sehingga dapat berkecambah. Setelah perendaman selama 1 malam, biji disebar di atas daun pisang yang diletakkan dalam wadah bambu atau tampah dan ditutup dengan daun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pisang, kemudian disimpan dalam ruang gelap. Biji disebar supaya semua biji mendapat udara, dan disimpan dalam ruang gelap agar biji dapat berkecambah dengan baik. Biji kedelai disiram air tiap 5 jam sekali dengan alasan supaya biji tetap dalam lingkungan yang lembab, sebab jika terlalu sering disiram biji akan terlalu basah sehingga busuk dan tidak dapat berkecambah. Biji kedelai mulai berkecambah setelah 1 hari, dan kecambah dapat digunakan setelah 3 hari.

C. Pemeriksaan Organoleptik dan Makroskopik

Pemeriksaan oganoleptik dan makroskopik kecambah kedelai dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri dari kecambah kedelai berdasarkan pengamatan terhadap bentuk, rasa, warna, dan bau dari kecambah kedelai Tabel I. Tabel I : Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik terhadap kecambah kedelai Pemeriksaan Kecambah kedelai Rasa Tawar, agak pahit Warna Putih kekuningan Bau Langu Bentuk Radikel berwarna putih dengan panjang ± 4 cm ; kotiledon berwarna kekuningan dengan bentuk cembung pada satu sisi dan rata pada sisi lain, jumlah dua, dan duduk berhadapan pada sisi yang rata ; ruas batang lembaga di atas kotiledon internodium epicotylum Kecambah yang digunakan pada penelitian ini dipilih yang baik. Sebelumnya, kulit biji dibersihkan. Tidak ada definisi spesifik mengenai kecambah yang baik, karena itu pada penelitian ini kecambah yang dipilih adalah yang segartidak layu, kotiledon tidak rusak, utuh, tidak lembek, serta tidak ada noda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI