pengobatan medis Mann, 1994. Solasodin dari Solanum sp. dan diosgenin biasa digunakan untuk obat kontrasepsi Yuliani, 2001.
2. Saponin triterpenoid
Saponin triterpenoid jarang terdapat pada tumbuhan monokotil. Mereka banyak terdapat pada tumbuhan dikotil. Saponin triterpenoid sering dimanfaatkan
sebagai ekspektoran karena dapat merangsang keluarnya sekret dari bronkial. Menurut beberapa penelitian, saponin triterpenoid mempunyai aktivitas
antiinflamasi, larvasida, serta dapat meningkatkan eksekresi kolesterol Anonim, 2006.
Menurut Harborne 1987, banyak triterpenoid dikenal dalam tumbuhan dan secara berkala senyawa baru ditemukan dan dicirikan. Sampai saat ini hanya
beberapa saja yang diketahui tersebar luas. Senyawa tersebut adalah triterpena pentasiklik
α-amirin dan β-amirin serta asam turunannya, yaitu asam ursolat dan asam oleanolat. Senyawa ini dan senyawa sekerabatnya terutama terdapat dalam
lapisan malam daun dan dalam buah, seperti apel dan per, dan mungkin mereka berfungsi sebagai pelindung untuk menolak serangga dan serangan mikroba
Harborne, 1987. Saponin triterpenoida dapat dibedakan ke dalam tiga golongan yang
diwakili oleh α-amirin, β-amirin, dan lupeol.
OH COOH
R
2
R
1
H
A B
C D
E
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1 0
11 12
13 14
15 16
1 7 1 8
19 20
2 1 2 2
23 24
25 26
27 28
29 30
1
C H
3
H
3
C
C H
3
C H
3
D
H
3
C C H
3
C H
3
C H
3
C H
3
C H
3
C H
3
H
2
C
1 3 1 4
1 7 1 9
2 0 E
2 3 4
Gambar 2 : Kerangka triterpenoid 1, α-amirin 2, β-amirin 3, dan Lupeol 4
Adanya saponin dalam tanaman juga dapat ditunjukkan dengan beberapa cara antara lain:
a . indeks buih foam index indeks buih menunjukkan angka pengenceran dari zat atau obat yang
diperiksa yang akan memberikan suatu lapisan buih yang tingginya 1 cm sampai 10 cm, bila larutan digojok dalam gelas ukur selama 15 detik dan selanjutnya
dibiarkan dulu selama 10 menit sebelum dilakukan pembacaan Anonim, 1995a. b. haemolisa
campur bahan yang akan diperiksa dengan larutan dapar fosfat pH 7,4 , panaskan, dinginkan, dan saring. Ambil filtrat campur dengan suspensi darah.
Diamkan selama 30 menit, terjadi haemolisa total berarti menunjukkan adanya saponin Anonim, 1995a.
c. reaksi warna reaksi warna dapat digunakan untuk menggolongkan saponin sapogenin
yang digunakan untuk membuktikan identitas dari suatu obat, dan jika perlu untuk memonitor pada waktu pemisahan. Tidak ada reaksi warna yang secara spesifik
untuk tiap jenis saponin. Reaksi berikut ini dapat digunakan yaitu: 1 dengan menggunakan asam asetat anhidrat dan asam sulfat disebut reaksi
Liebermannn-Burchard. Hasilnya ditunjukkan dengan adanya perubahan warna yang bergantung dari aglikonnya yaitu, merah muda sampai merah
berarti termasuk golongan triterpenoid. Sedangkan jika warnanya biru hijau maka menunjukkan adanya senyawa golongan steroid Bruneton,1999.
2 dengan menggunakan vanillin, anisaldehid, dan aldehid aromatik lainnya yang ditambah dengan asam mineral kuat. Senyawa yang mengandung saponin
akan berwarna kuat, yang kemungkinan hasil reaksi antara aldehid dan aglikon Bruneton,1999.
Uji saponin di atas juga ditunjang dengan cara kromatografi lapis tipis KLT atau pengukuran spektrum Harborne, 1987.
D. Kecambah
Kecambah merupakan tumbuhan kecil yang baru tumbuh dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat dalam biji Tjitrosoepomo,