pisang, kemudian disimpan dalam ruang gelap. Biji disebar supaya semua biji mendapat udara, dan disimpan dalam ruang gelap agar biji dapat berkecambah
dengan baik. Biji kedelai disiram air tiap 5 jam sekali dengan alasan supaya biji tetap dalam lingkungan yang lembab, sebab jika terlalu sering disiram biji akan
terlalu basah sehingga busuk dan tidak dapat berkecambah. Biji kedelai mulai berkecambah setelah 1 hari, dan kecambah dapat digunakan setelah 3 hari.
C. Pemeriksaan Organoleptik dan Makroskopik
Pemeriksaan oganoleptik dan makroskopik kecambah kedelai dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri dari kecambah kedelai berdasarkan pengamatan
terhadap bentuk, rasa, warna, dan bau dari kecambah kedelai Tabel I.
Tabel I : Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik terhadap kecambah kedelai
Pemeriksaan Kecambah kedelai
Rasa Tawar, agak pahit
Warna Putih kekuningan
Bau Langu
Bentuk
Radikel berwarna putih dengan panjang ± 4 cm ; kotiledon berwarna kekuningan dengan bentuk cembung pada satu sisi
dan rata pada sisi lain, jumlah dua, dan duduk berhadapan pada sisi yang rata ; ruas batang lembaga di atas kotiledon
internodium epicotylum
Kecambah yang digunakan pada penelitian ini dipilih yang baik. Sebelumnya, kulit biji dibersihkan. Tidak ada definisi spesifik mengenai
kecambah yang baik, karena itu pada penelitian ini kecambah yang dipilih adalah yang segartidak layu, kotiledon tidak rusak, utuh, tidak lembek, serta tidak ada
noda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Uji Saponin
1. Uji buih
Pemeriksaan uji saponin secara sederhana dilakukan terhadap kecambah kedelai yang telah dihancurkan. Hasil uji buih pada awal menit pertama timbul
buih dengan tinggi lebih kurang 1,5 cm dan setelah dibiarkan 10 menit, buih tetap ada dengan tinggi yang sama. Hasil yang diperoleh sesuai dengan ketentuan
Anonim, 1995. Ini menunjukkan bahwa kecambah kedelai mengandung saponin. Buih dapat terbentuk karena saponin mempunyai sifat dapat menurunkan
tegangan permukaan air. Seperti sabun, saponin mempunyai molekul besar yang mengandung gugus hidrofilik dan lipofilik. Dalam air, molekul saponin
mensejajarkan diri secara vertikal pada permukaannya, dengan gugus lipofilik menjauhi air gambar 4.
OH COO H
R
2
R
1
H
A B
C D
E
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1 0
1 1 1 2
1 3 1 4
1 5 1 6
1 7 1 8
1 9 2 0
2 1 2 2
2 3 2 4
2 5 2 6
2 7 2 8
2 9 3 0
O H
H
g u gu s h id ro filik
g u g u
s l ip o
fil ik
gu gu s hid
ro fili k
O H
H
Gambar 5 : Mekanisme terbentuknya buih Adsorpsi molekul saponin pada permukaan air dapat mengakibatkan penurunan
tegangan permukaan air yang dapat menimbulkan buih. Buih merupakan suatu struktur yang relatif stabil yang terdiri dari kantong-kantong udara terbungkus