Pengertian Motivasi Belajar Motivasi Belajar

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Syah Muhibbin 2004 motivasi berasal dari kata dasar motif. Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif merupakan daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dari pengertian tersebut, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Menurut Pintrich 2003 kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak move. Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku pilihan, intensitas perilaku usaha, berkelanjutan, dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya. Menurut Santrock 2007 motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai. Brophy 2004 menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Contoh: Seorang siswa ingin menjadi juara olimpiade matematika. Untuk mencapai keinginan tersebut berbagai usaha dilakukannya seperti, belajar dengan sungguh-sungguh, banyak mengerjakan latihan soal-soal olimpiade matematika tahun sebelumnya, latihan soal-soal dari berbagai sumber buku, dan bertanya kepada guru atau pihak lain yang dapat membantu jika mendapatkan kesulitan dalam menyelesaikan dan memahami soal. Keinginan siswa menjadi juara olimpiade matematika mendorongnya untuk melakukan berbagai tindakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ada motivasi pada diri siswa untuk menjadi juara olimpiade. Melihat dari contoh di atas, motivasi memiliki pengaruh besar terhadap usaha siswa untuk mencapai suatu tujuan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan berusaha untuk memahami materi pelajaran dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Menurut Brophy 2004 siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar. Di dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk melakukan tindakan dan memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan dapat tercapai Sardiman, 2001. Seperti contoh di atas yaitu siswa yang memiliki keinginan menjadi juara olimpiade. Menurut Martin Handoko 1992 berdasarkan pada datangnya penyebab suatu tindakan, motivasi dibedakan menjadi 2 yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. a Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan, yang dapat berupa rasa ingin tahu, rasa ingin dihargai ataupun kesadaran, contoh: seorang siswa senang belajar matematika karena ingin mendapat nilai baik. Siswa termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, dan senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuannya. Motivasi intrinsik muncul karena seseorang memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya untuk melakukan sesuatu, misalnya dalam belajar seorang siswa memiliki keinginan untuk menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan luas dan ahli dalam bidang tertentu. Motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri. Melalui contoh tersebut dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berpengaruh besar terhadap usaha untuk meraih suatu kemauan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Lepper Hodell 1989, dalam Dale H.Schunk dkk yang mengatakan bahwa motivasi intrinsik adalah kekuatan yang kuat dan positif dalam kehidupan manusia. b Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang untuk melakukan tindakan, yang dapat berupa sugesti, perintah, paksaan atau bujukan dari orang lain, contoh: siswa menyelesaikan tugas-tugas matematika, agar tidak dimarahi oleh guru. Berdasarkan penjelasan di atas, ada perbedaan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Meskipun demikian masih sulit untuk menentukan suatu tindakan apakah digerakkan oleh suatu sebab yang berasal dari dalam atau luar diri seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara faktor dalam dan faktor luar yang mendorong untuk melakukan suatu tindakan. Hubungan antara faktor dalam dan faktor luar dapat menentukan apakah suatu tindakan digerakkan oleh motivasi intrinsik atau ekstrinsik. Menurut Martin Handoko 1992 di dalam motivasi intrinsik proses terjadinya tindakan adalah sebagai berikut: “Inisiatif dari dalam faktor dalam, kemudian inisiatif tersebut merangsang individu untuk bergerak mencari objek yang relevan dalam bertindak f aktor luar.” Di dalam motivasi ekstrinsik proses terjadinya tindakan adalah sebagai berikut: “Rangsangan dari luar faktor luar, kemudian rangsangan tersebut menggerakkan individu untuk berbuat faktor dalam.” Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa selain perbedaan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terdapat pula hubungan yang begitu erat antara faktor-faktor yang mempengaruhinya.

b. Teori-teori motivasi

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Efektivitas remediasi dengan metode tugas yang direpresentasikan dalam meningkatkan hasil belajar fisika: Studi Eksperimen pada siswa kelas II cawu II pokok bahasan cahaya di SLTP Negeri 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 2 87

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika pada siswa MTsN Parung-Bogor

8 31 88

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150