Motivasi diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpuakan bahwa fungsi motivasi dalam
belajar adalah mendorong seseorang dalam kegiatan belajar untuk melakukan suatu tugas atau perbuatan yang serasi, guna mencapai tujuan
yang dikehendaki dengan menghindari dan atau menolak perbuatan- perbuatan yang tidak mendukung pelaksanaan dari tujuan tersebut.
2. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
Menurut Winkel 1991 belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan. Aktivitas ini
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Misalnya seorang anak yang sedang belajar
berbicara. Ia akan melalui beberapa tahap yang diawali bahasa permulaan
melalui interaksi dengan lingkungan sekitar secara visual, meniru pengucapan dari apa yang didengar, menggunakan kalimat yang
mengandung unsur pertanyaan, sampai ia dapat mengungkapkan apa yang dilihatnya.
Darmansyah 2006:13 menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk
angka. Sedangkan menurut Sudjana 2004:22 hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengetahuan dan pengalaman dalam proses belajar. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah keseluruhan
kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar disekolah maupun secara mandiri saat di rumah, yang dinyatakan dengan
angka melalui pengukuran dengan menggunakan tes hasil belajar. Contoh di atas dapat dijelaskan dalam teori belajar konstruktivisme.
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis
bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita dapat
membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Landasan pemikiran konstruktivisme adalah
pengetahuan bukanlah sesuatu yang diberikan oleh alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi merupakan hasil konstruksi aktif
manusia itu sendiri Suyono dkk, 2011. Menurut Brook Brooks dalam Marpaung, 2005 karakteristik
pendekatan konstruktivisme adalah sebagai berikut: 1.
Mengajarkan masalah-masalah yang menimbulkan relevansi pada siswa.
2. Menyusun struktur belajar di sekitar konsep-konsep primer.
3. Mengungkap dan menilai valuing sudut pandang siswa.
4. Menguji assessing belajar siswa dalam konteks pengajaran.
Menurut Bruner 1960 seiring dengan terjadinya pertumbuhan kognitif para pelajar harus melalui tiga tahapan pembelajaran. Ketiga
tahapan pembelajaran itu meliputi:
a. Enaktif
Seseorang belajar tentang dunia melalui respon atau aksi-aksi terhadap suatu objek. Seorang anak menggunakan keterampilan motorik seperti
meraba, memegang, menyentuh dan lain-lain agar dapat memahami bagaimana bahanalat itu bekerja. Anak-anak harus diberi kesempatan
bermain dengan berbagai bahan alat pembelajaran tertentu. b.
Ikonik Pembelajaran terjadi melalui penggunaan model-model dan gambar-
gambar serta visualisasi verbal. Anak-anak mencoba memahami dunia sekitar tempat ia tinggal melalui berbagai bentuk perbandingan
komparasi dan perumpamaan tamsil sehingga tidak lagi memerlukan manipulasi objek-objek pembelajaran secara langsung.
c. Simbolis
Anak sudah mampu menggambarkan kapasitas berpikir dalam istilah- istilah yang abstrak. Anak-anak belajar melalui simbol-simbol bahasa,
logika, matematika dan lain-lain. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan banyak sistem simbol. Huruf dan lambang bilangan
merupakan contoh sistem simbol. Fase simbolik merupakan tahap final dalam pembelajaran.
Menurut Bloom 2001 hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif meliputi knowledge
pengetahuan,ingatan, comprehension
memahami, menjelaskan,
meringkas, application
menerapkan, analysis
menguraikan,
menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru dan evaluation menilai.
Kemampuan afektif meliputi receiving sikap menerima, responding memberikan respon, valuing nilai, organization organisasi,
characterization karakterisasi. Kemampuan psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized, keterampilan produktif, teknik,
fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Berdasarkan penjelasan diatas, diperoleh kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan siswa dalam memahami, merencanakan, melaksanakan dan melihat kembali suatu masalah sampai menemukan
penyelesaian terhadap masalah tersebut. Pengertian hasil belajar ini yang kemudian digunakan penulis untuk pembahasan selanjutnya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar