Hasil Observasi HASIL DAN PEMBAHASAN

229

4.3 Hasil Observasi

Hasil observasi merupakan hasil yang diperoleh berdasarkan proses perolehan data dengan cara wawancara kepada karyawan PT.Trakindo Devisi Tembagapura, hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: a. Terdapat 34 unit underground loader R1700G SBR dimiliki PT. Trakindo Utama Devisi Tembagapura dan digunakan oleh PT. Freeport Indonesia, dua diantaranya termasuk unit baru yang belum digunakan data diperoleh pada tanggal 10 Agustus 2012. b. Terdapat 5 unit underground loader R1700G SBR yang telah mengalami crack dan patah data diperoleh pada tanggal 10 Agustus 2012. c. Dari keseluruhan unit underground loader R1700G SBR yang telah digunakan PT. Freeport Indonesia, 16 nya mengalami crack dan patah pada lift arm data diperoleh pada tanggal 10 Agustus 2012. d. Telah dilakukan modifikasi terhadap lift arm, yaitu dengan menambahkan plat pada sisi-sisi lift arm SBR 1 unit untuk menanggulangi terjadinya crack. e. Underground loader seri SBR dapat dioperasikan dengan menggunakan remote control tanpa adanya modifikasi tambahan. f. Pengoperasian underground loader dalam proses penambangan dilakukan dengan dua cara yaitu manual dan remote control. g. Pengoperasian underground loader dengan menggunakan remote control dalam proses penambangan difungsikan pada daerah minegem. h. Dalam proses penambangan underground loader dioperasikan hingga lebih dari 20 jam sehari sudah termasuk ganti shift operator serta istirahat makan. i. Proses rebuild underground loader dilakukan sesuai permintaan konsumen atau sesuai ketetapan waktu rebuild yaitu setiap 12.000 jam operasi. j. Terjadi perlakuan panas pada permukaan lift arm yaitu dengan cara case hardening. k. Pengoperasian underground loader pada proses penambangan tidak sesuai dengan standar operasional, dikarenakan mengejar target produksi. l. Terkadang untuk mengambil material dilakukan dengan cara mengikis permukaan dinding maupun bagian atas terowongan. m. Beban yang diangkut oleh underground loader cenderung tidak tetap dan melebihi standar nominal payload. n. Penggunaan underground loader pada proses penambangan tergolong high impact. 230 o. Pada proses dumping untuk membersihkan material didalam bucket underground loader , dilakukan dengan cara menghentak-hentakkan implement. p. Material tambang yang diangkut oleh lift arm underground loader adalah lumpur, tanah, batuan tambang yang tersusun dari emas, tembaga, perak, besi, dan logam lainya, serta beberapa material padatan lainya. q. Pada saat pengoperasian underground loader sering terjadi tumbukan antara bucket atau frame dengan dinding terowongan. r. Sistem tambang yang digunakan untuk underground adalah block caving. s. Terowongan mempunyai lebar ± 4 meter dan tinggi ± 5 meter. t. Underground loader dioperasikan dibawah tanah dengan kriteria suhu sebagai berikut, untuk daerah yang berventilasi kurang baik pada daerah tunnel caving bersuhu ± 27° C, untuk area yang berventilasi baik bersuhu ± 9-12°C, sedangkan suhu diluar terowongan adalah -8° C. u. Permukaan jalan yang dilalui oleh underground loader tergolong kurang rata karena masih berupa tanah. v. Underground loader juga digunakan untuk proses pengangkutan traveling hingga jarak lebih dari 2 km, serta dalam proses pengangkutan dapat juga dioperasikan hingga keluar terowongan.

4.4 Analisa