Tegangan Geser Maksimum Hasil Perhitungan

116 Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa konstruksi bantalan lift arm yang digunakan aman terhadap tekanan permukaan dan kecepatan linier yang terjadi akibat perubahan posisi lift arm dan gaya yang bekerja saat underground loader melakukan fungsinya, atau dapat dikatakan bantalan lift arm tidak akan mengalami kerusakan apabila gaya yang bekerja sesuai dengan prinsip perhitungan metode perolehan data. Nilai pV perhitungan lebih rendah dibanding nilai pV acuan, jika disesuaikan dengan proses perhitungan maka dapat dikatakan pV acuan terlalu tinggi sehingga agar lebih optimal dengan kostruksi bantalan, material acuan diubah menjadi perunggu berpori atau berisi minyak dengan nilai pV 1750 kPa.mdetik.

4.1.5 Tegangan Geser Maksimum

Pada perhitungan ini akan diketahui besar tegangan geser maksimum yang terjadi pada pin lift arm akibat gaya maksimum yang bekerja pada masing-masing pin lift arm, diantaranya adalah pada front 1V-8033, center lift 4V-2119, dan rear 1V-8031. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Persamaan 2.17, dengan spesifikasi data yang berdasarkan pada Tabel 4.8, dimana besar gaya yang bekerja merupakan gaya maksimum yang diperoleh dari beberapa perhitungan gaya silinder hidrolik dan distriusi gaya pada pin . Contoh perhitungan tegangan geser maksimum pada lift arm front 1V-8033: Diketahui: = 376634,9 N = 126,9 mm = 37,98 mm Menghitung luas penampang pin yang menerima gaya geser: = = 126,9²-37,98² = 16103,61-1442,48 = 11508,98 mm Menghitung tegangan geser maksimum: 117 = 1,3316,36 = 21,81686 Nmm² = 21816,86 kPa untuk mempermudah proses pengolahan data, maka data perhitungan dibentuk kedalam Tabel 4.8, pada Tabel tersebut dapat diketahui hasil perhitungan yang berdasarkan pada urutan contoh perhitungan tegangan geser maksimum pada lift arm front 1V-8033. Tabel 4.8. Tegangan geser maksimum pada pin lift arm Pin Dimensi Gaya Maksimum N Tegangan Geser maksimum kPa mm mm Front 1V-8033 126,9 37,98 376634,9 21816,86 Rear 1V-8031 165,16 37,86 833905,5 27402,41 Center lift 4V-2119 114,22 33,94 812245,7 57994,68 Berdasarkan pada nilai tegangan geser maksimum yang diperoleh dari Tabel 4.8, maka dapat diketahui faktor keamanan pin lift arm dari Persamaan 2.19, dimana perbandingan dilakukan berdasarkan kriteria tresca atau dapat disebut maximum Shear Stress criterion, dimana untuk material yang digunakan adalah alloy stell dengan spesifikasi yield strength = 620422 kPa diperoleh dari Tabel 3.13. Perbandingan atau pengecekan keamanan pin lift arm dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Pemeriksaan keamanan pin lift arm. Pin Tegangan Geser maksimum kPa Perbandingan yield strength 2 kPa Keterangan Front 1V-8033 21816,86 310211 Pin aman Rear 1V-8031 27402,41 Pin aman Center lift 4V-2119 57994,68 Pin aman 118 Pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa konstruksi pin lift arm yang digunakan aman terhadap tegangan geser maksimum yang terjadi akibat bekerjanya gaya saat underground loader melakukan fungsinya, atau dapat dikatakan pin lift arm tidak akan mengalami kerusakan apabila gaya yang bekerja sesuai dengan prinsip perhitungan metode perolehan data. Sesuai dengan pernyataan pada perhitungan nilai pV, dimana dapat dilihat bahwa material yang digunakan memiliki kriteria yang sangat aman, oleh karena itu dapat pula diaplikasikan dengan material lain yang memiliki yield strength lebih rendah dari alloy stell, akan tetapi nilai yield strengthnya tetap akan lebih tinggi dibanding tegangan geser maksimum yang diperoleh dari hasil perhitungan. Hal tersebut pula dapat menyebabkan menurunnya biaya produksi sehingga harga komponen lebih terjangkau dengan keamanan konstruksi atau kualitas tetap terjamin.

4.2 Hasil Pengujian

Hasil pengujian merupakan hasil yang diperoleh dari pengujian metode komputerize yang menunjukkan besar dan letak terjadinya tegangan, serta faktor keamanan yang terjadi pada lift arm akibat bekerjanya variasi beban, posisi, serta assembly yang berdasarkan pada penetapan data input dan tabel 3.3. Hasil hasil pengujian akan digunakan untuk membantu dalam proses analisa pada lift arm sehingga dapat diketahui penyebab atau faktor terjadinya crack dan dapat diketahui solusi penanggulangan yang memungkinkan untuk diaplikasikan pada lift arm agar terjadinya crack dapat diminimalkan secara optimum. Hasil pengujian terbagi menjadi dua yaitu assembly lift arm tanpa plat dan assembly lift arm dengan plat, seperti yang telah ditetapkan pada penetapan data input metode komputerize.

4.2.1 Assembly Lift arm Tanpa Plat

Assembly lift arm tanpa plat merupakan kondisi lift arm yang tidak mengalami perubahan apapun atau dapat dikatakan bentuk lift arm underground loader yang sebenarnya. Pada model assembly lift arm tanpa plat dilakukan beberapa pengujian metode komputerize seperti yang telah ditetapkan pada tabel 3.3. a. Hasil pengujian Kode 1 C