91
= 4,061 cm = 812245,7 N = 3,632 cm = 726440 N
= 2,87 cm = 574040 N = 2,209 cm = 441960 N
α = 52,59°
Dikarenakan perhitungan belum diketahui, maka akan dicari
dengan bantuan sudut
α yang dibentuk oleh garis kerja gaya dan perhitungan komponen gaya
yaitu atau
sebagai berikut: =
= = 724782,6 N = 725 kN
Berdasarkan hasil data perhitungan serta grafis dapat diketahui besar gaya yang bekerja pada lift arm pada posisi 5 akibat distribusi gaya silinder lift. Selisih yang
terjadi antara kedua data perhitungan dapat dikarenakan pembulatan nilai atau rugi metode grafis.
3. Gaya Silinder Lift yang Tersedia
Pada perhitungan ini akan diketahui gaya silinder lift yang tersedia untuk masing-
masing posisi pengujian saat beban diberikan, perhitungan dilakukan dengan
menggunakan Persamaan kesetimbangan gaya, beban =146500 N diperoleh dari
perhitungan distribusi gaya akibat gaya yang dihasilkan silinder lift, dimana gaya yang digunakan merupakan gaya tertinggih dari perhitungan tersebut. Gaya-gaya yang dihitung
adalah ,
dan .
a. Posisi 1
Pada posisi 1 perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan kesetimbangan momen pada titik C untuk mengetahui nilai
, kemudian dilanjutkan persamaan kesetimbangan gaya untuk mengetahui nilai komponen gaya
.
92
Σ = 0
+ = 0
538,58=1465002986,07 =
= 812245,7 N = 812 kN
Gaya-gaya dan
diperoleh dari perhitungan komponen gaya ,
dapat dilihat pada Tabel 4. 3 untuk posisi 1 saat silinder lift dalam kondisi head end, diketahui
= 812245,7 N sehingga = 47888,31 N, dan
= 810832,8 N. Σ
= 0 = 0
= = 146500
47888,31 = 194388,31 N = 194 kN
Gambar 4.17. Gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 1
Menggambarkan poligon gaya untuk mengetahui gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 1, dengan kriteria sebagai berikut:
= 146500 N �
� �
�
� �
Σ� = 0 � � = 0
� = � � = 810832,8 N
� = 811 kN
93
Skala penggambaran : 1 cm mewakili 5 N atau 5
kN
Gambar 4.18. a Poligon gaya, b Free body diagram akibat distribusi gaya silinder lift pada posisi 1
Berdasarkan Gambar 4.18 dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: = 0,7325 cm = 146500 N
= 4,064 cm = 812800 N = 4,1656 cm = 833120 N
= 0,9652 cm = 193040 N = 4,0386 cm = 807720 N
α = 13,48°
karena dari hasil perhitungan belum diketahui, maka akan dicari
dengan bantuan sudut
α yang dibentuk oleh garis kerja gaya dan perhitungan komponen
gaya yaitu
atau sebagai berikut:
=
� �
� �
�
� �
� �
� α
1298,8 mm
2986,04 mm 47 mm
542,3 mm 538,58 mm
60,41 mm
a
b
94
= = 833905,5 N
Berdasarkan hasil data perhitungan serta grafis dapat diketahui besar gaya yang bekerja pada lift arm pada posisi 1 akibat distribusi gaya silinder lift. Selisih yang
terjadi antara kedua data perhitungan dapat dikarenakan pembulatan nilai atau rugi metode grafis.
b. Posisi 2
Pada posisi 2 perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan kesetimbangan momen pada titik C untuk mengetahui nilai
, kemudian dilanjutkan persamaan kesetimbangan gaya untuk mengetahui nilai komponen gaya
. Σ
= 0 +
= 0
542,74=1465003083,08 =
= 832205,5 N = 832 kN
Gaya-gaya dan
diperoleh dari perhitungan komponen gaya ,
dimana besar sudut α dan β dapat dilihat pada Tabel 4.3 untuk posisi 2, sedangkan untuk besarnya
adalah 832205,5 N, sehingga dapat diperoleh = 8278,96 N
dan = 832164,32 N.
Σ = 0
= 0 =
= 146500 8278,96
= 138221,04 N = 138 kN Σ� = 0
� � = 0 � = �
� = 832164,32 N � = 832 kN
95
Gambar 4.19. Gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 2
Menggambarkan poligon gaya untuk mengetahui gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 2, dengan kriteria sebagai berikut:
= 146500 N Skala penggambaran : 1 cm mewakili 5
N atau 5 kN
Gambar 4.20. a Poligon gaya, b Free body diagram akibat distribusi gaya silinder lift pada posisi 2
� �
� �
� �
� �
� �
� α
1336,55 mm
3083,17 mm 47 mm
542,3 mm 542,74 mm
60,41 mm �
� �
� �
a
b
96
Berdasarkan Gambar 4.20 dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: = 0,7325 cm = 146500 N
= 4,1402 cm = 828040 N = 4,191 cm = 838200 N
= 0,7112 cm = 142240 N = 4,1402 cm = 828040 N
α = 9,43°
karena dari hasil perhitungan belum diketahui, maka akan dicari
dengan bantuan sudut
α yang dibentuk oleh garis kerja gaya dan perhitungan komponen
gaya yaitu
atau sebagai berikut:
= =
= 843621,4 N = 844 kN Berdasarkan hasil data perhitungan serta grafis dapat diketahui besar gaya yang
bekerja pada lift arm pada posisi 2 akibat distribusi gaya silinder lift. Selisih yang terjadi antara kedua data perhitungan dapat dikarenakan pembulatan nilai atau rugi
metode grafis.
c. Posisi 3
Pada posisi 3 perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan kesetimbangan momen pada titik C untuk mengetahui nilai
, kemudian dilanjutkan persamaan kesetimbangan gaya untuk mengetahui nilai komponen gaya
. Σ
= 0 +
= 0
544,3=1465003164,71
97
= = 851791,32 N = 852 kN
Gaya-gaya dan
diperoleh dari perhitungan komponen gaya ,
dimana besar sudut α dan β dapat dilihat pada Tabel 4.3 untuk posisi 3, sedangkan untuk besarnya
adalah 851791,32 N, sehingga dapat diperoleh = 64014,5N
dan = 849382,5 N.
Σ = 0
= 0 =
= 146500 64014,5
= 82485,5 N = 83 kN Σ
= 0 = 0
= = 849382,5 N = 849 kN
Gambar 4.21. Gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 3
Menggambarkan poligon gaya untuk mengetahui gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 3, dengan kriteria sebagai berikut:
� �
� �
� �
98
= 0,7325 cm = 146500 N Skala penggambaran : 1 cm mewakili 5
N atau 5 kN
Gambar 4.22. a Poligon gaya, b Free body diagram akibat distribusi gaya silinder lift pada posisi 3
Berdasarkan Gambar 4.22 dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: = 0,7325 cm = 146500 N
= 4,2418 cm = 848360 N = 4,2672 cm = 853440 N
= 0,4318 cm = 86360 N = 4,2418 cm = 848360 N
α = 5,55°
karena dari hasil perhitungan belum diketahui, maka akan dicari
dengan bantuan sudut
α yang dibentuk oleh garis kerja gaya dan perhitungan komponen
gaya yaitu
atau sebagai berikut:
� �
� �
� α
1367,67 mm
3164,72 mm 47 mm
542,3 mm 544,3 mm
60,41 mm �
� �
� �
a
b
99
= =
= 852877,5 N = 853 kN Berdasarkan hasil data perhitungan serta grafis dapat diketahui besar gaya yang
bekerja pada lift arm pada posisi 3 akibat distribusi gaya silinder lift. Selisih yang terjadi antara kedua data perhitungan dapat dikarenakan pembulatan nilai atau rugi
metode grafis. d.
Posisi 4 Pada posisi 4 perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan
kesetimbangan momen pada titik C untuk mengetahui nilai , kemudian dilanjutkan
persamaan kesetimbangan gaya untuk mengetahui nilai komponen gaya .
Σ = 0
+ = 0
510,24=1465003373,03 =
= 968463,7 N = 968 kN
Gaya-gaya dan
diperoleh dari perhitungan komponen gaya ,
dimana besar sudut α dan β dapat dilihat pada Tabel 4.3 untuk posisi 4, sedangkan untuk besarnya
adalah 968463,7 N, sehingga dapat diperoleh = 414491,7 N
dan = 875281,9 N.
Σ = 0
= 0 =
= 414491,7 146500
= 267991,7 N = 268 kN Σ� = 0
� � = 0 � = �
� = 875281,9 N � = 875 kN
100
Gambar 4.23. Gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 4
Menggambarkan poligon gaya untuk mengetahui gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 4, dengan kriteria sebagai berikut:
= 146500 N Skala penggambaran : 1 cm mewakili 5
N atau 5 kN
Gambar 4.24. a Poligon gaya, b Free body diagram akibat distribusi gaya silinder lift pada posisi 4
Berdasarkan Gambar 4.24 dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: = 0,7325 cm = 146500 N
�
� �
�
� �
� �
� �
� α
1433,05 mm 3373,03 mm
47 mm 542,3 mm
510,24 mm 60,41 mm
� �
�
� �
a
b
101
= 4,826 cm = 965200 N = 4,572 cm = 914400 N
= 1,3462 cm = 269240 N = 4,3688 cm = 873760 N
α = 17,02°
karena dari hasil perhitungan belum diketahui, maka akan dicari
dengan bantuan sudut
α yang dibentuk oleh garis kerja gaya dan perhitungan komponen
gaya yaitu
atau sebagai berikut:
= =
915567,7 N = 916 kN Berdasarkan hasil data perhitungan serta grafis dapat diketahui besar gaya yang
bekerja pada lift arm pada posisi 4 akibat distribusi gaya silinder lift. Selisih yang terjadi antara kedua data perhitungan dapat dikarenakan pembulatan nilai atau rugi
metode grafis. e.
Posisi 5 Pada posisi 5 perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan
kesetimbangan momen pada titik C untuk mengetahui nilai , kemudian dilanjutkan
persamaan kesetimbangan gaya untuk mengetahui nilai komponen gaya .
Σ = 0
+ = 0
333,46=1465002533,88 =
= 1113217,2 N = 111 kN
Gaya-gaya dan
diperoleh dari perhitungan komponen gaya ,
dimana besar sudut α dan β dapat dilihat pada Tabel 4.3 untuk posisi 4, sedangkan
102
untuk besarnya adalah 1113217,2 N, sehingga dapat diperoleh
= 935522,6 N dan
= 603365,5 N. Σ
= 0 = 0
= = 935522,6
146500 = 789022,6 N = 789 kN
Σ = 0
= 0 =
= 603365,5 N = 603 kN
Gambar 4.25. Gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 5
Menggambarkan poligon gaya untuk mengetahui gaya silinder lift yang tersedia pada posisi 5, dengan kriteria sebagai berikut:
= 0,7325 cm = 146500 N �
� �
�
� �
103
Skala penggambaran : 1 cm mewakili 5 N atau 5
kN
Gambar 4.26. a Poligon gaya, b Free body diagram akibat distribusi gaya silinder lift pada posisi 5
Berdasarkan Gambar 4.26 dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: = 0,7325 cm = 146500 N
= 5,4864 cm = 1097280 N
�
�
� �
� α
1433,05 mm 3373,03 mm
47 mm 542,3 mm
60,41 mm �
� �
� �
a
b
104
= 4,8768 cm = 975360 N = 3,8608 cm = 772160 N
= 2,9178 cm = 594360 N α
= 52,59° karena
dari hasil perhitungan belum diketahui, maka akan dicari dengan
bantuan sudut α yang dibentuk oleh garis kerja gaya
dan perhitungan komponen gaya
yaitu atau
sebagai berikut: =
= 993345,2 N = 993 kN
Berdasarkan hasil data perhitungan serta grafis dapat diketahui besar gaya yang bekerja pada lift arm pada posisi 5 akibat distribusi gaya silinder lift. Selisih yang
terjadi antara kedua data perhitungan dapat dikarenakan pembulatan nilai atau rugi metode grafis.
4. Gaya Digging yang Tersedia