235
menyebabkan menurunya kekuatan struktur dalam menahan tegangan yang terjadi akibat pembebanan, sehingga memungkinkan terjadinya crack dengan beban yang
lebih rendah.
4.4.3 Analisa Faktor Keamanan
Analisa faktor keamanan atau prediksi kegagalan bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanan struktur lift arm saat pembebanan diberikan. Analisa dilakukan dengan dua
metode, yaitu kriteria von misses dan tresca. Hasil analisa diperoleh berdasarkan pengolahan data input pada solidworks simulation metode komputerize.
Keamanan suatu struktur akan tercapai bila nilai faktor keamanan ≥ 1 yang berdasarkan
persamaan von misses serta
tresca, data hasil metode komputerize dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Tabel 4.13.
Tabel 4.12a. Nilai faktor keamanan assembly lift arm tanpa plat posisi 1 hingga posisi 3 Pembebanan
Posisi 1 Posisi 2
Posisi 3 Von misses
Tresca Von misses
Tresca Von misses
Tresca A
14 13,99
C 13,034
11,85 12,898
11,68 BD
7,43 6,66
7,333 6,53
CX 45,956
40,79 43,69
38,79 40,549
36,23
Tabel 4.12b. Nilai faktor keamanan assembly lift arm tanpa plat posisi 4 dan posisi 5
Pembebanan Posisi 4
Posisi 5 Von misses
Tresca Von misses
Tresca A
13,116 12,96
15,395 13,97
C BD
CX
236
Tabel 4.13a. Nilai faktor keamanan assembly lift arm dengan plat posisi 1 hingga posisi 3 Pembebanan
Posisi 1 Posisi 2
Posisi 3 Von misses
Tresca Von misses
Tresca Von misses
Tresca A
14,361 14,35
C 15,746
14,34 13,973
12,72 BD
7,09 6,37
7,333 6,49
CX 51,7
46,64 54,421
48,11 51,273
47,42
Tabel 4.13b. Nilai faktor keamanan assembly lift arm dengan plat posisi 4 dan posisi 5
Pembebanan Posisi 4
Posisi 5 Von misses
Tresca Von misses
Tresca A
13,458 13,45
16,997 15,37
C BD
CX
Berdasarkan Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa keamanan struktur assembly
lift arm tanpa plat dan assembly lift arm dengan plat memenuhi syarat, oleh karena itu dapat dikatakan lift arm aman terhadap pembebanan yang diberikan atau lift arm
tidak akan mengalami kerusakan apabila kriteria yang bekerja sesuai dengan prinsip pengujian pengolahan data input, akan tetapi jika dilakukan perbandingan antara
assembly lift arm tanpa plat dan assembly lift arm dengan plat diperoleh penurunan faktor
keamanan pada pembebanan BD untuk posisi 1 dan 2 saat lift arm diberi tambahan plat, dapat dikatakan penambahan plat tidak dapat mengurangi tegangan yang terjadi saat
pembebanan BD diberikan, sehingga penanggulangan terjadinya crack pada daerah bore silinder lift tidak efektif walaupun syarat faktor keamanan lift arm memenuhi syarat.
Peningkatan faktor keamanan lift arm setelah diberi penambahan plat pun kurang efektif, karena peningkatan terbesar adalah 10,73 yang terjadi saat pembebanan CX untuk
posisi 2 dan 3. Jika dilihat dari keseluruhan data dapat dikatakan bahwa peningkatan faktor keamanan ≥ 5 dialami saat pembebanan CX untuk seluruh posisi, sedangkan peningkatan
faktor keamanan ≤ 5 dialami saat pembebanan A, C, dan BD untuk seluruh posisi.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa penambahan plat efektif untuk
237
menanggulangi tegangan yang dihasilkan oleh pembebanan CX, dan tidak efektif untuk menanggulangi tegangan yang dihasilkan oleh pembebanan A, C, dan BD, oleh karena itu
secara singkat dapat dinyatakan kembali penambahan plat pada lift arm tidak efektif untuk menanggulangi terjadinya tegangan maupun crack.
4.4.4 Faktor-faktor Penyebab Crack