Penetapan Data Input Metode Komputerize

57

3.4 Metode Komputerize

Metode komputerize merupakan metode penelitian yang menggunakan software sebagai alat penelitinya untuk mempersingkat proses penelitian dengan hasil yang sama akuratnya dengan penelitian menggunakan perhitungan manual, pada penelitian ini software yang digunakan adalah solidworks. Penggunaan metode tersebut ditujukan untuk penelitian crack pada lift arm dengan tahapan sebagai berikut:

3.4.1 Penetapan Data Input

Penetapan data input merupakan penentapan atau pembatasan yang digunakan sebagai data mengenai lift arm, yang kemudian akan diproses dengan metode komputerize. Penetapan tersebut berguna untuk menetapkan macam atau kriteria data yang diperoleh dari metode perolehan data. Beberapa macam penetapan data input yang dilakukan adalah sebagai berikut: a Posisi Posisi pembebanan diperoleh berdasarkan jarak antara center point bore pin bucket dengan permukaan tanah. Terdapat lima posisi pembebanan yang digunakan pada pengujian dengan metode komputerize, kelima posisi tersebut diharapkan cukup untuk mewakili posisi-posisi lainya yang dibentuk oleh pergerakan lift arm, serta untuk mempermudah dalam proses penelitian crack. Untuk mempermudah dalam proses penginputan data dan pembacaan hasil pengujian, maka pada setiap posisi pembebanan digantikan dengan kode angka sebagai berikut: 1. Jarak 0.3 meter Gambar 3.21 dengan kode : 1 2. Jarak 0,5 meter Gambar 3.22 dengan kode : 2 3. Jarak 0,7 meter Gambar 3.23 dengan kode : 3 4. Jarak 2 meter Gambar 3.24 dengan kode : 4 5. Jarak 4,104 meter Gambar 3.25 dengan kode : 5 Kelima posisi diatas dapat digolongkan kedalam dua tipe posisi kerja lift arm yaitu digging dan loading, dimana posisi 1 dan 2 adalah posisi digging, sedangkan posisi 3 hingga 5 adalah posisi loading. 58 Gambar 3.21. Posisi center point bore pin bucket 0,3 meter dari permukaan tanah Gambar 3.22. Posisi center point bore pin bucket 0,5 meter dari permukaan tanah Gambar 3.23. Posisi center point bore pin bucket 0,7 meter dari permukaan tanah 59 Gambar 3.24. Posisi center point bore pin bucket 2 meter dari permukaan tanah Gambar 3.25. Posisi center point bore pin bucket 4,014 meter dari permukaan tanah b Beban Beban yang digunakan adalah kapasitas pengangkutan nominal ditambah dengan berat bucket standar, hasil perhitungan gaya, serta pengangsumsian beban lainnya, diantaranya adalah: 1. Beban pengangkutan nominal : 12,500 kg 122625 N 2. Berat bucket standar : 5600 kg 54936 N 3. Beban akibat tumbukan : 5000 N berdasarkan asumsi 4. Beban akibat digging diperoleh berdasarkan perhitungan gaya digging yang tersedia untuk posisi kerja digging. 60 5. Beban akibat komponen gaya diperoleh berdasarkan perhitungan komponen gaya silinder lift pada saat retrack untuk masing-masing posisi. Jika ditinjau dari sumbu dan titik bekerjanya beban, maka dapat dibagi menjadi berikut: 1. Beban pengangkutan nominal dan berat bucket standar. Bekerja pada bore pin bucket dalam arah sumbu negatif Y, dapat dilihat pada Gambar 3.27. 2. Beban akibat komponen gaya Bekerja pada bore pin silinder lift dalam arah sumbu negatif Y pada Gambar 3.28 dan sumbu positif X pada Gambar 3.29. Berdasarkan pada pengertian bahwa komponen gaya terbagi dalam arah sumbu X dan Y, maka pada saat pengujian, gaya yang bekerja dalam arah sumbu Y negatif Y posisi 2, positif Y posisi 1 dan sumbu positif X diaplikasikan secara bersamaan. 3. Beban akibat digging Bekerja pada bore pin bucket dalam arah sumbu positif X, dapat dilihat pada Gambar 3.30. 4. Beban akibat tumbukan Bekerja pada sisi samping bore pin bucket dalam arah sumbu negatif Z, dapat dilihat pada Gambar 3.31. Dimana dapat dilihat pada Gambar 3.26, lift arm berada pada sumbu positif Y untuk tinggi, sumbu positif X untuk panjang, dan sumbu positif Z untuk lebar. Keseluruhan beban yang digunakan dalam pengujian memiliki satuan newton, agar sesuai dengan spesifikasi gaya input pada software solidworks. Untuk mempermudah dalam proses penginputan data dan pembacaan hasil pengujian, maka pada setiap posisi pembebanan digantikan dengan kode huruf sebagai berikut: a. Beban pengangkutan nominal dan berat bucket standar pada bore pin bucket sumbu negatif Y dengan kode A. b. Beban akibat tumbukan pada sisi samping bore pin bucket sumbu negatif Z dengan kode CX. c. Beban akibat digging pada bore pin bucket sumbu positif X dengan kode C. d. Beban akibat komponen gaya pada bore pin silinder lift sumbu positif X dengan kode D dan pada sumbu negatif Y dengan kode B. 61 Gambar 3.26. Posisi lift arm dilihat berdasarkan sumbu X, Y, dan Z Gambar 3.27. Letak beban pada bore pin bucket sumbu negatif Y Gambar 3.28. Letak beban pada bore pin silinder lift sumbu negatif Y 62 Gambar 3.29. Letak beban pada bore pin silinder lift sumbu positif X Gambar 3.30. Letak Beban Pada Bore Pin Bucket Sumbu Positif X Gambar 3.31. Letak beban pada sisi samping bore pin bucket sumbu negatif Z 63 c Model Terdapat dua model lift arm yang digunakan pada metode komputerize, yaitu Assembly lift arm tanpa plat dan Assembly lift arm dengan plat. Assembly lift arm tanpa plat dapat dilihat pada Gambar 3.27 atau Gambar L.18 merupakan model sebenarnya dari lift arm underground loader R1700G SBR, sedangkan Assembly lift arm dengan plat dapat dilihat pada Gambar 3.32 atau Gambar L.19 merupakan model lift arm yang telah memperoleh tambahan plat samping yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya crack pada lift arm. Gambar 3.32. Assembly lift arm dengan plat

3.4.2 Pengolahan Data Input