5
BAB II DASAR TEORI
2.1 Alat Berat
Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala besar. Tujuan penggunaan alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dan pada waktu yang relatif lebih singkat.
2.1.1 Klasifikasi Alat Berat
Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.
1 Klasifikasi fungsional alat berat
Klasifikasi fungsional alat berat adalah pembagian alat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi sebagai berikut:
a. Alat pengolah lahan, seperti dozer, scraper, dan motor grader.
b. Alat penggali, seperti excavator, front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
c. Alat pengangkut material, seperti belt truck dan wagon.
d. Alat pemindah material, seperti loader dan dozer.
e. Alat pemadat, seperti tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan
lain-lain. f.
Alat penempatan akhir material, seperti concrete spreader, asphalt paver, motor grader
, dan alat pemadat. 2
Klasifikasi operasional alat berat Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain atau tidak dapat digerakkan statis. Jadi klasifikasi alat berat berdasarkan penggeraknya dapat dibagi sebagai berikut:
a. Alat dengan penggerak, seperti crawler atau roda kelabang dan ban karet.
b. Alat statis, seperti tower crane, batching plant, dan crusher plant.
6
2.1.2 Loader
Pada penelitian ini alat berat yang menjadi obyek adalah salah satu jenis dari loader, dimana loader merupakan alat berat yang umumnya digunakan dalam proyek konstruksi
dan pertambangan untuk melakukan pekerjaan seperti memuat, mengakut, dan memindahkan material hasil penggalian dari stockpile tempat penimbunan kedalam truk
atau membuat timbunan material. Selain itu loader juga digunakan untuk cleaning ringan, menggusur bongkaran, menggusur tonggak kayu kecil, menggali fondasi basement dan
memuat material yang telah diledakkan. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya disebut front-end loader. Pada saat pengangkatan material,
bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut berada, selain itu bagian yang diangkat haruslah material yang lepas, karena
dibagian bawah loader tidak terdapat alat pemutar maka pada saat pembongkaran muatannya, loader harus melakukan banyak gerakan.
Pada Gambar 2.1 dan 2.2 terdapat dua jenis loader merek Caterpillar yang dibedakan berdasarkan daerah pengoperasian atau penggunaannya. Gambar 2.1 terlihat jenis loader
earth moving dengan seri 992K yang digunakan pada pertambangan atau pekerjaan
tambang terbuka, dan untuk Gambar 2.2 merupakan jenis underground loader dengan seri R1700G SBR yang digunakan pada pertambangan atau pekerjaan tambang bawah tanah,
dan digunakan sebagai obyek utama yang diteliti pada penelitian ini.
Gambar 2.1. Caterpillar loader 992K. Sumber
:
http:www.aggman.comfiles201101RO52-Cat1.jpg
7
Gambar 2.2. Underground loader R1700G SBR. Atas ijin PT.Trakindo Utama Devisi Tembagapura
2.2 Sistem Hidrolik