27 5.
Gangguan Sistem Pernapasan Manusia Beberapa gangguan pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai
berikut.
a. Sinusitis yaitu infeksi pada bagian sinus, infeksi ini terjadi ketika
saluran hidung yang mnegarah ke sinus tersumbat. b.
Laryngitis yaitu infeksi pada daerah laring yang menyebabkan suara parau atau serak.
c. Bronkitis akut yaitu infeksi pada daerah bronkus yang biasanya
didahului olaeh infeksi saluran respirasi bagian atas oleh virus yang kemudian diikuti dengan infeksi bakteri.
d. Pneumonia yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus
dan bakteri sehingga bronkus dan alveolus berisi banyak cairan. Kondisi ini menyebabkan terganggunya proses pertukaran udara.
e. Tuberkolosis TB yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. f.
Bronkitis kronis yaitu tersumbatnya saluran udara oleh cairan mukus sehingga suplai udara ke paru-paru terganggu.
G. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan antara lain sebagai berikut. 1.
Daniel Sirilus Edo 2008 dalam skripsinya yang berjudul penggunaan model pembelajaran kooperatif metode TGT Team Games Tournament
dengan topik bahasan logika matematika pada kelas XB SMA ST. Mikael- Sleman. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan penelitian ini
terdiri atas tiga siklus dengan 2 kali tes individual. Hasil tes pertama
28 menunjukkan bahwa siswa yang berhasil dalam kegiatan belajar sebanyak 21
siswa 80,7. Hasil tersebut merupakan akumulasi dari kriteria penilaian sangat baik 4 siswa 15,4, kriterium baik sebanyak 7 siswa 26,9, dan
kriteria cukup sebanyak 10 siswa 38,4. Sedangkan siswa yang mengalami kekurang sekalian sebanyak 5 siswa 19,3 yang merupakan akumulasi dari
kriteria kurang sebanyak 4 siswa 15,4 dan kurang sekali 1 siswa 3,9. Pada tes kedua tingkat keberhasilan siswa bertambah mencapai 96,1. Hasil
tersebut merupakan akumulasi dari kriteria penilaian sangat baik, baik, dan cukup masing-masing sebanyak 53,4, 30,8, dan 11,5. Data tersebut
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode TGT.
2. Suchi Nuvita Rahayu Wangi 2010 dalam skripsinya yang berjudul studi
komparasi model pembelajaran kooperatif metode jigsaw terhadap model pembelajaran kooperatif metode TGT Team Games Tournament terkait
dengan sikap, minat dan motivasi berprestasi siswa kelas X SMA N 11 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara keseluruhan sikap, minat, dan motivasi berprestasi siswa dalam belajar matematika menggunakan metode jigsaw untuk sebagian besar
indikator pada seluruh sesi adalah baik. Kecuali motivasi berprestasi dalam belajar matematika pada kelompok asal seluruh indikatornya adalah cukup.
Sikap, minat dan motivasi berprestasi siswa dalam matematika menggunakan TGT dengan seluruh indikator yang diperiksa pada sesi presentasi guru,
presentasi siswa, kelompok kerja dan turnamen, menyatakan bahwa siswa memiliki sikap, minat, dan motivasi berprestasi yang baik. Terdapat perbedaan
sikap, minat, dan motivasi berprestasi siswa dalam belajar matematika saat
29 menggunakan metode jigsaw dengan saat menggunakan metode TGT. Secara
keseluruhan sikap, minat, dan motivasi berpresatsi siswa dalam belajar matematika menggunakan TGT dikatakan lebih baik dalam menumbuhkan
sikap, minat dan motivasi berprestasi siswa dalam belajar matematika dibandingkan belajar matematika menggunakan metode jigsaw.
H. Kerangka Berpikir