58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Proses Penelitian
1. Pra Tindakan
Pada tahap pratindakan peneliti melakukan identifikasi masalah dengan cara menganalisis prestasi belajar siswa pada tahun sebelumnya pada materi
sub bab sistem pernapasan manusia. Berdasarkan data yang telah dipaparkan oleh guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul
diketahui bahwa siswa kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul tahun sebelumnya pada materi sub bab sistem pernapasan manusia mengalami
kesulitan menguasai sub bab tersebut. Hasil rata-rata yang dicapai siswa adalah 65,4 dan hanya 46 siswa yang mencapai standar KKM yang telah
ditetapkan sekolah. Penyebab terjadinya hal tersebut adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang maksimal dan kurangnya motivasi siswa
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mendiskusikan keadaan tersebut bersama dosen pembimbing kemudian menentukan metode pembelajaran yang
dianggap tepat dan mampu meningkatkan pretasi belajar dan motivasi belajar siswa.
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut.
59 1
Pengolahan data awal karakteristik siswa untuk membagi siswa dalam kelompok berdasarkan kemampuan akademik, jenis kelamin,
suku, dan ras. 2
Penyusunan silabus dan RPP siklus I yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT dan disesuaikan dengan
materi pembelajaran siklus I yaitu tentang alat-alat pernapasan manusia dan mekanisme pernapasan manusia. RPP ini digunakan
sebagai acuan dalam pembelajaran yang dilaksanakan. 3
Selain penyusunan silabus dan RPP, peneliti juga menyiapkan LKS yang digunakan sebagai bahan diskusi kelompok dan penyusunan serta
persiapan soal permainan akademik dan perangkatnya seperti kartu undi, kartu soal, kartu jawab, dan tabel skoring.
4 Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari soal tes, angket,
dan lembar observasi. a
Soal Tes Penyusunan soal tes dilakukan dengan terlebih dahulu
berdiskusi dengan dosen pembimbing. Soal pre test terdiri atas 20 soal pilihan ganda sedangkan soal post test terdiri atas 20 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian. b
Angket Lembar angket disusun dengan terlebih dahulu berdiskusi
dengan dosen. Angket ini terdiri atas 14 pernyataan positif dan 12 pernyataan negatif.
60 c
Lembar Observasi Seperti halnya soal tes dan angket, penyusunan lembar
observasi juga dilakukan dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan selesai, proses penelitian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus I. Pembelajaran siklus I dilaksanakan
dalam 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul. Materi pembelajaran siklus I adalah alat-
alat pernapasan manusia dan mekanisme pernapasan manusia. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing
dan mengarahkan siswa. Setiap siswa juga mendapat nomor dada yang juga merupakan nomor presensi siswa. Berikut ini kegiatan yang
dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan. 1
Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama Pembelajaran siklus I pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Senin, tanggal 25 Februari 2013 pada saat jam pelajaran pertama yaitu pukul 07.15 sampai jam pelajaran ketiga yaitu pada pukul 09.15.
Siswa yang hadir pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama adalah sebanyak 46 orang siswa. Berikut kegiatan yang dilakukan pada
pelaksanaan siklus I pertemuan pertama:
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan siklus I pertemuan pertama diawali dengan peneliti menyapa siswa, perkenalan, menyampaikan
61 kontrak selama proses pembelajaran yang dilanjutkan dengan
mengabsen siswa satu persatu. Untuk mengecek dan menggali pemahaman awal siswa, peneliti menyampaikan apersepsi sesuai
dengan yang telah dituangkan dalam RPP. Setelah menyampaikan apersepsi, peneliti menyampaikan motivasi, Kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sebelum pelaksanaan pembelajaran lebih lanjut, terlebih dahulu dilaksanakan pre test
yang mencakup materi pembelajaran siklus I maupun materi pembelajaran siklus II yaitu materi alat-alat pernapasan manusia,
mekanisme pernapasan, volume pernapasan manusia, frekuensi pernapasan, proses pertukaran gas di dalam tubuh, dan gangguan
atau penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia. Pre test
dilaksankan selama 45 menit dan dikerjakan secara individu.
Kegiatan Inti
Memasuki kegiatan inti, peneliti menyampaikan masalah yang menjadi perdebatan dalam dunia kedokteran tentang bahaya
merokok dan siswa merespon masalah yang dipaparkan oleh peneliti. Pada tahap ini, peneliti mengkoordinasikan siswa menjadi
9 kelompok yang merupakan kelompok diskusi. Setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang memiliki kemampuan akademik, jenis
kelamin dan sukuras yang berbeda. Peneliti menyebutkan nama siswa berdasarkan kelompok masing masing-masing dan
mempersilahkan siswa duduk berdasarkan kelompok dan nama yang telah disebutkan. Selanjutnya, peneliti memberikan
62 penjelasan materi dengan memberikan penekanan-penekanan pada
konsep penting. Setelah selesai penyampaian materi, peneliti kemudian
membagikan LKS pada setiap kelompok. Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan materi yang sama. Siswa diberi waktu
30 menit untuk mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk dan pertanyaan pada LKS. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan LKS, dilakukan pembahasan LKS. Pembahasan dilakukan secara klasikal dimana guru menarik lotere untuk
menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan pada LKS. Setiap nomor pertanyaan pada LKS dijawab oleh salah satu siswa
yang mendapat nomor lotere yang kemudian akan ditanggapi oleh siswa lainnya.
Kegiatan Penutup
Peneliti mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dan menulis di papan tulis. Setelah membuat kesimpulan, peneliti juga
mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama.
Gambar 4.1. Kelompok Diskusi Mengerjakan LKS Siklus I
63 2
Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua Pembelajaran siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Jumat, tanggal 1 Maret 2013 pada saat jam pelajaran ke lima yaitu pukul 09.30 sampai jam pelajaran ke enam yaitu pukul 11.00. Siswa
yang hadir pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua adalah adalah sebanyak 45 siswa. Berikut kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan
siklus I pertemuan kedua.
Kegiatan Pendahuluan
Peneliti menyapa siswa kemudian mengecek kesiapan siswa dan mengabsen siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran pada
tahap permainan akademik, peneliti memberikan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa yang bertujuan untuk menggali kembali
ingatan siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Adapula beberapa siswa yang bertanya tentang materi
yang belum dipahami. Kemudian peneliti melemparkan pertanyaan kepada siswa lainnya dan ditanggapi positif dengan menjawab
pertanyaan yang belum dipahami oleh temannya.
Kegiatan Inti
Setelah proses tanya jawab, proses pembelajaran pelaksanaan siklus I dilanjutkan dengan turnamen. Sebelum turnamen dimulai,
peneliti membagi siswa ke dalam kelompok turnamen yang terdiri atas 9 kelompok turnamen dengan anggota yang berasal dari setiap
kelompok diskusi yang berbeda berdasarkan kemampuan akademik yang berbeda pula. Setiap kelompok turnamen terdiri atas 6 siswa.
Setelah semua siswa telah berada dalam kelompok masing-masing,
64 peneliti membagikan lembar aturan permainan akademik dan tata
tertib selama
permainan akademik
berlangsung. Peneliti
membacakan aturan permainan poin demi poin agar siswa lebih jelas. Beberapa siswa merasa kurang jelas dengan aturan
permainan tersebut, sehingga peneliti menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang lebih dipahami oleh siswa.
Permainan akademik memiliki satu set alat yaitu kartu soal, kartu jawab, dan kartu undi. Setiap kelompok mendapat 24 nomor
soal permainan akademik, artinya setiap kelompok bermain dalam 4 putaran permainan. Selain itu, setiap anggota kelompok juga
memiliki tugas masing-masing secara bergilir searah jarum jam yaitu pembaca soal, penjawab, dan penantang. Permainan di mulai
saat penjawab 1 mengambil kartu undi yang menentukan soal ke berapa yang akan dijawab olehnya. Setelah mengetahui nomor
soal, pembaca soal mengambil kartu soal sekaligus dengan kartu jawab kemudian membacakan soal sehingga penjawab dan
penantang mendengar. Pada kartu soal juga terdapat skor jawaban dan waktu menjawab. Apabila penjawab tidak dapat menjawab
sesuai waktu yang telah ditetapkan maka penantang 1 akan mencoba menjawab, apabila penantang 1 juga tidak dapat
menjawab, maka akan coba di jawab oleh penantang 2, dan seterusnya. Selain adanya alat permainan dan pemain, peneliti juga
memberikan lembar skor. Setiap kali siswa menjawab, skor yang telah ditentukan berdasarkan nomor soal akan dicatat pada lembar
skor.
65 Setelah permainan selesai dan penskoran telah dilakukan,
peneliti mengumumkan skor setiap kelompok dan memberikan predikat setiap kelompok. Kelompok 3 adalah kelompok yang
memperoleh skor tinggi diantara kelompok lainnya dengan predikat tim super. Peneliti memanggil kelompok 3 untuk maju ke
depan dan memberikan penghargaan. Berikut hasil perolehan skor kelompok pada permainan akademik siklus I.
Tabel 4.1. Skor dan Kategori Permainan Akademik Siklus I No Kelompok Skor Rata-Rata Siklus I
Kategori 1
1 29
TIM BAIK 2
2 41
TM SANGAT BAIK 3
3 47
TIM SUPER 4
4 33
TIM BAIK 5
5 28
TIM BAIK 6
6 42
TIM SANGAT BAIK 7
7 37
TIM BAIK 8
8 26
TIM BAIK 9
9 45
TIM SANGAT BAIK Hasil penskoran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23
Gambar 4.2. Proses Pelaksanaan Permainan Akademik Siklus
66
Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada semua kelompok dan mengajak siswa untuk membuat
kesimpulan berdasarkan pertemuan sebelumnya dan permainan yang dilaksanakan. Setelah terbentuk kesimpulan, peneliti
mengajak siswa untuk melakukan refleksi tentang pengalaman proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan pertemuan
hari ini.
c. Observasi
Pada tahap observasi ini, dilakukan observasi terhadap motivasi aspek afektif siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif dengan
metode TGT. Observasi dilakukan oleh guru biologi kelas XI IPA sebagai observer I dan dibantu oleh salah satu guru lainnya yaitu guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kristen Waibakul sebagai observer II. Observer I dan observer II mengikuti setiap proses pembelajaran yang
berlangsung dari awal perkenalan hingga refleksi. Selain sebagai observer II, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia juga membantu dalam
mengobservasi menggunakan kamera digital untuk mengambil gambar kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Observer I dan observer II mengamati
kelompok yang sama selama proses diskusi berlangsung. Indikator motivasi belajar yang dimati oleh observer yang diamati adalah mencakup
perhatian, relevansi, keyakinan diri, dan kepuasan.
\
67 d.
Evaluasi Untuk mengevaluasi penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
siklus I dan untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa, dilaksanakan post test
. Post test dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 4 Maret 2013 berlangsung selama 90 menit, dimulai pukul 07.15 dan berakhir pukul
08.45, yang dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul. Post test
dikerjakan secara individu. Pada pelaksanaan post test, beberapa siswa bertanya tentang bebrapa soal yang dianggap kurang dimengerti,
kemudian peneliti menjelaskan maksud soal tersebut dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan dipahami oleh siswa. Penjelasan
dilakukan secara klasikal untuk mengantisipasi apabila ada siswa lain yang juga tidak memahami soal tersebut namun tidak berani bertanya. Post test
berlangsung dengan tertib dan menyelesaikan soal tepat waktu. Dalam mengawasi siswa yang melaksanakan post test, peneliti dibantu oleh guru
mata pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul. Untuk mengevaluasi dan mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa pada siklus I, diberikan angket yang diisi oleh masing-masing siswa pada setiap akhir siklus, yaitu setelah siswa selesai mengerjakan soal post
test . Setelah siswa selesai mengerjakan soal post test dan mengumpulkan,
peneliti membagikan angket kepada setiap siswa dan diisi oleh siswa. Sebelum siswa mengisi lembar angket, peneliti mengajak siswa untuk
bersama-sama memperhatikan petunjuk pengisian angket dan menjelaskan secara singkat secara klasikal. Kemudian siswa mulai mengisi lembar
angket dan dikumpulkan apabila siswa telah selesai mengisi.
68
Gambar 4.3. Post test Siklus I
e. Refleksi
Serangkaian proses pelaksanaan siklus I telah berjalan dengan baik. Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan siklus I serta persiapan
peneliti dalam melaksanakan penelitian dipersiapkan dengan baik. Akan tetapi hasil pencapaian kognitif maupun afektif yang diharapkan masih
belum tercapai sesuai dengan yang ditargetkan dalam penelitian ini. Hasil tersebut adalah 0 siswa yang mencapai KKM pada tes pre test materi
siklus I dan siklus II, 44,4 siswa yang mencapai KKM pada tes post test siklus I, dan 88,9 siswa berdasarkan hasil angket termasuk dalam
kategori termotivasi. Oleh karena itu, tindakan dilanjutkan ke siklus II. Meskipun demikian, 100 kelompok termotivasi berdasarkan hasil
observasi pada siklus I. Hasil yang diharapkan pada penelitian belum tercapai pada siklus I
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebanyak 8 siswa tidak mengikuti pembelajaran pada siklus I sehingga siswa tersebut tidak mengikuti proses
awal yang berlangsung terutama siswa tidak memahami materi yang disampaikan oleh peneliti. Faktor lainnya adalah siswa belum mengenal
secara dekat kepada peneliti dan belum terbiasa dengan cara penyampaian
69 materi oleh peneliti sehingga terkesan adanya kecanggungan dari pihak
siswa. Dalam penyelesaian soal pre test siswa belum mempelajari materi sistem pernapasan manusia sehingga tidak seorangpun siswa yang
mencapai KKM. Dalam menyelesaikan soal post test, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal uraian terutama dalam menyelesaikan
soal yang membutuhkan jawaban yang panjang, sementara itu jika siswa menyelesaikan soal tersebut dengan baik maka akan membantu
meningkatkan nilai siswa menjadi lebih tinggi, akan tetapi kebanyakan siswa tidak dapat menyelesaikan soal tersebut dengan baik.
3. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus I, diadakan siklus II untuk meningkatkan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa. Oleh
karena itu, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Berikut ini kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan.
1 Mengidentifikasi hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I
untuk mengenali karakteristik siswa. 2
Penyusunan silabus dan RPP siklus II yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT dan juga disesuaikan
dengan materi pembelajaran siklus II yaitu tentang volume udara dan frekuensi pernapasan, proses pertukaran gas di dalam tubuh dan
gangguan sistem pernapasan pada manusia. RPP ini digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
70 3
Selain penyusunan silabus dan RPP, peneliti juga menyiapkan LKS yang digunakan sebagai bahan diskusi kelompok dan penyusunan serta
persiapan soal permainan akademik dan perangkatnya seperti kartu undi, kartu soal, kartu jawab, dan tabel skoring.
4 Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari soal tes, angket,
dan lembar observasi. a
Soal tes Penyusunan soal tes dilakukan dengan terlebih dahulu
berdiskusi dengan dosen pembimbing. Soal post test terdiri atas 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
b Angket
Lembar angket disusun dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan dosen. Angket ini terdiri atas 14 pernyataan positif dan 12
pernyataan negatif. c
Lembar Observasi Seperti halnya soal tes dan angket, penyusunan lembar
observasi juga dilakukan dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan selesai, proses penelitian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II. Seperti halnya pelaksanaan siklus I,
pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul.
Materi pembelajaran siklus II yaitu tentang volume udara dan frekuensi
71 pernapasan, proses pertukaran gas di dalam tubuh dan gangguan sistem
pernapasan pada manusia. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa. Setiap siswa
juga mendapat nomor dada yang juga merupakan nomor presensi siswa. Berikut ini kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan.
1 Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama
Pembelajaran siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 4 Maret 2013 pada saat jam pelajaran pertama yaitu
pukul 07.15 sampai jam pelajaran ketiga yaitu pada pukul 09.15. Siswa yang hadir pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama adalah
sebanyak 54 orang siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan pertama, berlangsung selama 45 menit karena waktu yang
lainnya digunakan untuk pelaksanaan post test siklus I. Berikut kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II pertemuan
pertama.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan siklus II pertemuan pertama diawali dengan peneliti menyapa siswa dan mengecek kesiapan siswa.
Untuk mengecek dan menggali pemahaman awal siswa, peneliti menyampaikan apersepsi sesuai dengan yang telah dituangkan
dalam RPP.
Setelah menyampaikan
apersepsi, peneliti
menyampaikan motivasi,
kompetensi dasar
dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
72
Kegiatan Inti
Memasuki kegiatan inti, peneliti menyampaikan masalah dengan bertanya tentang mengapa penderita asma tidak boleh
bekerja terlalu berat?. Siswa merespon masalah yang dipaparkan oleh peneliti dengan memberikan jawaban berdasarkan pemikiran
masing-masing. Selanjutnya, peneliti mengkoordinasikan siswa menjadi 9 kelompok yang merupakan kelompok diskusi yang sama
denga kelompok diskusi pada siklus I. Setiap kelompok teridiri atas 6 siswa yang memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin dan
sukuras yang berbeda. Peneliti menyebutkan nama siswa berdasarkan kelompok masing-masing dan mempersilahkan siswa
duduk berdasarkan kelompok dan nama yang telah disebutkan. Selanjutnya, peneliti memberikan penjelasan materi dengan
memberikan penekanan-penekanan pada konsep penting. Setelah selesai penyampaian materi, peneliti kemudian
membagikan LKS pada setiap kelompok. Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan materi yang sama. Siswa diberi waktu
30 menit untuk mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk dan pertanyaan pada LKS. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan LKS, dilakukan pembahasan LKS yang di laksanakan pada pertemuan berikutnya yaitu pada pelaksanaan siklus II
pertemuan kedua.
73
Gambar 4.4. Kelompok Diskusi Mengerjakan LKS Siklus II
Kegiatan Penutup
Peneliti mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dan menulis di papan tulis. Setelah membuat kesimpulan, peneliti juga
mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran pada pelaksanaan siklus II pertemuan pertama.
2 Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua
Pembelajaran siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 8 Maret 2013 pada saat jam pelajaran ke lima yaitu
pukul 09.30 sampai jam pelajaran ke enam yaitu pukul 11.00. Siswa yang hadir pada pembelajaran siklus II pertemuan kedua adalah adalah
sebanyak 50 orang siswa. Berikut kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II pertemuan kedua.
Kegiatan Pendahuluan
Peneliti menyapa siswa kemudian mengecek kesiapan siswa dan mengabsen siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran ke
tahap pembahasan LKS, peneliti memberikan pertanyaan-
74 pertanyaan kepada siswa yang bertujuan untuk menggali kembali
ingatan siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Inti
Setelah proses tanya jawab, proses pembelajaran selanjutnya adalah peneliti kembali memberitahukan siswa untuk duduk ke
dalam kelompok masing-masing dan dilakukan pembahasan LKS . Pembahasan dilakukan secara klasikal dimana guru menarik lotere
untuk menetukan siswa yang akan menjawab pertanyaan pada LKS. Setiap nomor pertanyaan pada LKS di jawab oleh salah satu
siswa yang mendapat nomor lotere yang kemudian akan ditanggapi oleh siswa lainnya. Kemudian pelaksanaan siklus II dilanjutkan
dengan turnamen. Sebelum turnamen di mulai, peneliti membagi siswa ke dalam kelompok turnamen yang terdiri atas 9 kelompok
turnamen dengan anggota yang berasal dari setiap kelompok diskusi yang berbeda berdasarkan kemampuan akademik yang
berbeda pula sama seperti kelompok turnamen pada siklus I. Setiap kelompok turnamen terdiri atas 6 siswa. Setelah semua siswa telah
berada dalam kelompok masing-masing, peneliti membagikan lembar aturan permainan akademik dan tata tertib selama
permainan akademik berlangsung. Peneliti membacakan aturan permainan poin demi poin agar siswa lebih jelas. Beberapa siswa
meras kurang jelas dengan aturan permainan tersebut, sehingga peneliti menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang lebih
dipahami oleh siswa.
75 Permainan akademik memiliki satu set alat yaitu kartu soal,
kartu jawab, dan kartu undi. Setiap kelompok mendapat 24 nomor soal permainan akademik, artinya setiap kelompok bermain dalam
4 putaran permainan. Selain itu, setiap anggota kelompok juga memiliki tugas masing-masing secara bergilir searah jarum jam
yaitu pembaca soal, penjawab, dan penantang. Permainan di mulai saat penjawab 1 mengambil kartu undi yang menentukan soal ke
berapa yang akan dijawab olehnya. Setelah mengetahui nomor soal, pembaca soal mengambil kartu soal sekaligus dengan kartu
jawab kemudian membacakan soal sehingga penjawab dan penantang mendengar. Pada kartu soal juga terdapat skor jawaban
dan waktu menjawab. Apabila penjawab tidak dapat menjawab sesuai waktu yang telah ditetapkan maka penantang 1 akan
mencoba menjawab, apabila penantang 1 juga tidak dapat menjawab, maka akan coba di jawab oleh penantang 2, dan
seterusnya. Selain adanya alat permainan dan pemain, peneliti juga memberikan lembar skor. Setiap kali siswa menjawab, skor yang
telah ditentukan berdasarkan nomor soal akan dicatat pada lembar skor.
Setelah permainan selesai dan penskoran telah dilakukan, peneliti mengumumkan skor setiap kelompok dan memberitahukan
kategori setiap kelompok. Pada pelaksanaan siklus II, semua kelompok mendapat kategori sebagai tim baik. Oleh karena itu
semua kelompok mendapat penghargaan yang sama. Berikut hasil perolehan skor kelompok pada permainan akademik siklus II.
76 Tabel 4.2. Skor Dan Kategori Permainan Akademik Siklus II
No Kelompok
Skor Rata-rata Siklus II Kategori
1 1
16 TIM BAIK
2 2
23,3 TIM BAIK
3 3
29 TIM BAIK
4 4
21 TIM BAIK
5 5
5 TIM BAIK
6 6
25,3 TIM BAIK
7 7
25 TIM BAIK
8 8
26 TIM BAIK
9 9
19,2 TIM BAIK
Hasil penskoran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24
Gambar 4.5: Proses pelaksanaan permainan akademik siklus II
Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada semua kelompok dan mengajak siswa untuk membuat
kesimpulan berdasarkan pertemuan sebelumnya dan permainan yang dilaksanakan. Setelah terbentuk kesimpulan, peneliti
mengajak siswa untuk melakukan refleksi teantang pengalaman proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan pertemuan
hari ini
77 c.
Observasi Pada tahap observasi ini, dilakukan observasi terhadap motivasi belajar
siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT. Seperti halnya pada siklus I, observasi dilakukan oleh guru biologi
kelas XI IPA sebagai observer I dan dibantu oleh salah satu guru lainnya yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kristen Waibakul
sebagai observer II. Observer I dan observer II mengikuti setiap proses pembelajaran yang berlangsung dari awal perkenalan hingga refleksi.
Selain sebagai observer II, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia juga membantu dalam mengobservasi menggunakan kamera digital untuk
mengambil gambar kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Observer I dan observer II mengamati kelompok yang sama selama proses diskusi
berlangsung. Indikator motivasi belajar yang dimati oleh observer yang diamati adalah mencakup perhatian, relevansi, keyakinan diri, dan
kepuasan.
d. Evaluasi
Seperti halnya pada siklus I, untuk mengevaluasi penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran siklus II dilaksanakan post test. Post test
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 11 Maret 2013 berlangsung selama 90 menit, dimulai pukul 07.15 dan berakhir pukul 08.45, yang
dilaksanakan di ruang kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul. Post test berlangsung dengan tertib dan menyelesaikan soal tepat waktu. Dalam
mengawasi siswa yang melaksanakan post test, peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul.
78 Untuk mengevaluasi dan mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa pada siklus II, diberikan angket yang diisi oleh masing-masing siswa pada setiap akhir siklus, yaitu setelah siswa selesai mengerjakan
soal post test. Setelah siswa selesai mengerjakan soal post test dan mengumpulkan, peneliti membagikan angket kepada setiap siswa dan
diisi oleh siswa. Sebelum siswa mengisi lembar angket, peneliti mengajak siswa untuk bersama-sama memperhatikan petunjuk
pengisian angket dan menjelaskan secara singkat secara klasikal. Kemudian siswa mulai mengisi lembar angket dan dikumpulkan
apabila siswa telah selesai mengisi.
Gambar 4.6. Post test Siklus II
e. Refleksi
Pelaksanaan siklus II telah berjalan dengan lebih baik dibandingkan pada pelaksanaan siklus I. Peneliti tidak menemukan kesulitan yang berarti
karena peneliti telah mengenal karakter siswa dan dalam pelaksanaannya, siswa telah mengenal metode TGT sejak siklus I berlangsung. Hal tersebut
juga ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar siswa dan juga
79 peningkatan motivasi belajar siswa dibandingkan hasil yang dicapai pada
siklus I. Hasil tersebut adalah 81,5 siswa yang mencapai KKM pada post test
siklus II, dan 100 siswa yang termotivasi pada siklus II berdasarkan hasil observasi. Berdasarkan hasil angket, 96,3 siswa
termotivasi. Target yang diharapkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, telah dicapai pada pelaksanaan siklus II, oleh karena itu,
penelitian dihentikan. Keberhasilan pencapaian prestasi belajar dan motivasi siswa pada
siklus II dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah penggunaan metode pembelajaran TGT. Selain itu, siswa juga telah
terbiasa dengan peneliti sehingga siswa mulai berani untuk lebih banyak bertanya. Selain itu penguasaan siswa pada materi yang diajarkan telah
maksimal karena ketekunan siswa dalam mencatat hal-hal yang penting dan membuat ringkasan materi pembelajaran.
B. Hasil Penelitian dan Analisis Data