79 peningkatan motivasi belajar siswa dibandingkan hasil yang dicapai pada
siklus I. Hasil tersebut adalah 81,5 siswa yang mencapai KKM pada post test
siklus II, dan 100 siswa yang termotivasi pada siklus II berdasarkan hasil observasi. Berdasarkan hasil angket, 96,3 siswa
termotivasi. Target yang diharapkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, telah dicapai pada pelaksanaan siklus II, oleh karena itu,
penelitian dihentikan. Keberhasilan pencapaian prestasi belajar dan motivasi siswa pada
siklus II dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah penggunaan metode pembelajaran TGT. Selain itu, siswa juga telah
terbiasa dengan peneliti sehingga siswa mulai berani untuk lebih banyak bertanya. Selain itu penguasaan siswa pada materi yang diajarkan telah
maksimal karena ketekunan siswa dalam mencatat hal-hal yang penting dan membuat ringkasan materi pembelajaran.
B. Hasil Penelitian dan Analisis Data
1. Prestasi Belajar Aspek Kognitif Siswa
Pada pelaksanaan penelitian ini, untuk mengukur prestasi awal siswa terhadap materi sub bab sistem pernapasan manusia diadakan pre test yang
mencakup materi pembelajaran siklus I dan siklus II sebelum pembelajaran siklus I di mulai.
Adapun nilai yang diperoleh siswa pada pre test dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Analisis Nilai Pre test Siswa
No Jenis Data yang Diamati
Hasil yang Diperoleh 1
Nilai tertinggi 65
2 Nilai terendah
15 3
Jumlah siswa yang tuntas ≥ 74
80 No
Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh
4 Jumlah siswa yang belum tuntas 74
46 5
Skor rata-rata kelas 41
6 ketuntasan kelas
Hasil analisis nilai pre test selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25 Berdasarkan tabel tersebut di atas, sebanyak 46 siswa yang mengikuti pre
test tidak seorangpun siswa yang dapat mencapai KKM, artinya nilai yang
dicapai siswa adalah 74. Pencapaian nilai tertinggi adalah 65 dan pencapaian nilai terendah adalah 15, dimana skor rata-rata yang diperoleh adalah 41
menunjukkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa pada materi sub bab sistem pernapasan manusia.
Data awal prestasi belajar siswa telah diperoleh, kemudian dilanjutkan pembelajaran dan pelaksaan siklus I yang diadakan sebanyak tiga kali
pertemuan, dimana pada pertemun ketiga hanya diadakan post test. Adapun nilai yang diperoleh siswa pada post test sklus I dapat dilihat pada
tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Analisis Nilai Post test Siswa siklus I
No Jenis Data yang Diamati
Hasil yang Diperoleh 1
Nilai tertinggi 98
2 Nilai terendah
29 3
Jumlah siswa yang tuntas ≥ 74
24 4
Jumlah siswa yang belum tuntas 74 30
5 Skor rata-rata kelas
65,7 6
ketuntasan kelas 44,4
Hasil analisis nilai post test siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26
Pada siklus I, pencapaian nilai tertinggi siswa adalah 98 dan nilai terendah adalah 29, dengan skor rata-rata kelas adalah 65,7 dan ketuntasan kelas 44,4.
Dari post test siklus I 30 siswa tidak tuntas artinya memperoleh nilai 74 dan 24 siswa tuntas artinya memperoleh nilai
≥ 74. Demikian pula pada pelaksanaan siklus II, diadakah post test.
81 Adapun nilai yang diperoleh siswa pada post test siklus II dapat dilihat pada
tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Analisis Nilai Post test Siswa siklus II
NO Jenis Data yang Diamati
Hasil yang Diperoleh 1
Nilai tertinggi 86
2 Nilai terendah
20 3
Jumlah siswa yang tuntas ≥ 74
44 4
Jumlah siswa yang belum tuntas 74 10
5 Skor rata-rata kelas
74,6 6
ketuntasan kelas 81,5
Hasil analisis nilai post test siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27
Pada siklus I, pencapaian nilai tertinggi siswa adalah 86 dan nilai terendah
adalah 20, dengan skor rata-rata kelas adalah 74,6 dan ketuntasan kelas 81,5. Dari post test siklus II 10 siswa tidak tuntas artinya memperoleh nilai 74 dan
44 siswa tuntas artinya memperoleh nilai ≥ 74.
2. Motivasi Belajar Siswa Aspek Afektif
Dalam penelitian ini, motivasi siswa pada aspek afektif dapat dilihat dari dua hasil yang diperoleh yaitu berdasarkan hasil observasi kelompok selama
proses pembelajaran dan hasil angket yang diisi oleh siswa pada setiap akhir siklus, yang dipeoleh berdasarkan indikator perhatian, relevansi, keyakinan
diri, dan kepuasan. a.
Hasil Angket Untuk mengukur motivasi belajar siswa sebagai aspek afektif secara
individu, digunakan angket yang diisi oleh setiap siswa. Adapun skor yang diperoleh siswa berdasarkan angket pada siklus II dapat dilihat pada tabel
4.6.
82 Tabel 4.6. Hasil Analisis Skor Angket Motivasi Siswa Siklus I
No Jenis Data yang Diamati
Hasil yang Diperoleh
1 Skor tertinggi
96,2 2
Skor terendah 70,2
3 Jumlah siswa yang kategori motivasi baik sekali
22 4
Jumlah siswa yang kategori motivasi baik 31
5 Jumlah siswa yang kategori motivasi cukup
1 6
Jumlah siswa yang kategori motivasi kurang 7
Jumlah siswa yang kategori motivasi kurang sekali
8 Jumlah siswa yang termotivasi
≥ 75 48
9 Jumlah siswa yang belum termotivasi 75
6 10 Skor rata-rata kelas
83,5 11 motivasi kelas
88,9 Hasil analisis skor angket motivasi siswa siklus I selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 28 Berdasarkan tabel 4.6, skor tertinggi motivasi siswa adalah 96,2 dan
skor terendah adalah 70,2. Pada tabel 4.6, menunjukkan bahwa 22 siswa termasuk dalam kategori motivasi baik sekali, 31 siswa termasuk dalam
kategori motivasi baik, dan 1 siswa termasuk dalam kategori motivasi cukup. Jumlah siswa yang termotivasi adalah 48 siswa sedangkan 6 siswa
lainnya belum termotivasi. Skor rata-rata kelas adalah 83,5 dengan presentase siswa yang termotivasi adalah 88,9.
Pada pelaksanaan siklus II juga diberikan angket yang dapat diisi oleh siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada siklus II.
Adapun skor yang diperoleh siswa berdasarkan angket pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Analisis Skor Angket Motivasi Siswa Siklus II No
Jenis Data yang Diamati Hasil yang
Diperoleh 1
Skor tertinggi 94,2
2 Skor terendah
74,03 3
Jumlah siswa yang kategori motivasi baik sekali 31
4 Jumlah siswa yang kategori motivasi baik
22 5
Jumlah siswa yang kategori motivasi cukup 1
83 No
Jenis Data yang Diamati Hasil yang
Diperoleh 6
Jumlah siswa yang kategori motivasi kurang 7
Jumlah siswa yang kategori motivasi kurang sekali
8 Jumlah siswa yang termotivasi
≥ 75 52
9 Jumlah siswa yang belum termotivasi 75
2 10
Skor rata-rata kelas 84,9
11 motivasi kelas
96,3 Hasil analisis skor angket motivasi siswa siklus II selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 29 Berdasarkan tabel 4.7, skor tertinggi motivasi siswa adalah 94,2 dan
skor terendah adalah 74,03. Pada tabel 4.7, menunjukkan bahwa 31 siswa termasuk dalam kategori motivasi baik sekali, 22 siswa termasuk dalam
kategori motivasi baik, dan 1 siswa termasik dalam kaetgori motivasi cukup. Jumlah siswa yang termotivasi adalah 52 siswa sedangkan 2 siswa
lainnya belum termotivasi. Skor rata-rata kelas adalah 84,9 dengan presentase siswa yang termotivasi adalah 96,3.
b. Hasil Observasi
Hasil observasi motivasi belajar siswa siklus I oleh observer I dan observer II dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Hasil Analisis Observasi Motivasi Belajar Kelompok Siklus I
NO Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 Skor tertinggi
77,5 2
Skor terendah 75,9
3 Jumlah kelompok yang kategori motivasi baik sekali
4 Jumlah kelompok yang kategori motivasi baik
9 5
Jumlah kelompok yang kategori motivasi cukup 6
Jumlah kelompok yang kategori motivasi kurang 7
Jumlah kelompok yang kategori motivasi kurang sekali
8 Jumlah kelompok yang termotivasi
≥ 75 9
9 Jumlah kelompokyang belum termotivasi 75
84 NO
Jenis data yang diamati Hasil yang
diperoleh 10
Skor rata-rata kelas 76,7
11 motivasi kelas
100 Hasil analisis skor observasi motivasi siswa siklus I selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 30 Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa 100 kelompok termotivasi
artinya skor setiap kelompok ≥ 75 dan 9 kelompok dari 9 kelompok yang
ada termasik dalam kategori motivasi baik artinya skor yang diperoleh kelompok berkisar pada skor 70-84. Skor tertinggi adalah 77,5 dan skor
terendah adalah 75,9 dengan skor rata-rata kelas yaitu 76,7. Demikian pula pada pelaksaan siklus II, juga diadakan observasi dan
hasil observasi motivasi belajar kelompok siklus II oleh observer I dan observer II dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Hasil Analisis Observasi Motivasi Belajar Kelompok Siklus II
NO Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 Skor tertinggi
83,3 2
Skor terendah 78,3
3 Jumlah kelompok yang kategori motivasi baik sekali
4 Jumlah kelompok yang kategori motivasi baik
9 5
Jumlah kelompok yang kategori motivasi cukup 6
Jumlah kelompok yang kategori motivasi kurang 7
Jumlah kelompok yang kategori motivasi kurang sekali
8 Jumlah kelompok yang termotivasi
≥ 75 9
9 Jumlah kelompokyang belum termotivasi 75
10 Skor rata-rata kelas
81,3 11
motivasi kelas 100
Hasil analisis skor observasi motivasi siswa siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31
Berdasarkan tabel 4.9, menunjukkan diketahui bahwa 100 kelompok
termotivasi artinya skor setiap kelompok ≥ 75 dan 9 kelompok dari 9
kelompok yang ada termasik dalam kategori motivasi baik artinya skor
85 yang diperoleh kelompok berkisar pada skor 70-84. Skor tertinggi adalah
83,3 dan skor terendah adalah 78,3 dengan skor rata-rata kelas yaitu 81,3.
C. Pembahasan