Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan merupakan bidang yang sangat luas. Pendidikan dapat diartikan secara khusus dan dapat pula diartikan secara meluas. Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala cirinya, maka pendidikan dianggap selesai Sadulloh, 2011. Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat Sadulloh, 2011. Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian pendidikan di antaranya menurut Islamuddin 2012:3, “pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan pelatihan”. Dalam usaha tersebut terdapat suatu proses belajar mengajar. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi antara guru dengan anak didik Djamarah dan Zain, 2010. Kesiapan Guru dan kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar juga menentukan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan standar keberhasilan yang ditetapkan. Dengan seperangkat teori yang telah disiapkan oleh guru, perlu juga dipersiapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Di sinilah kita juga dapat melihat salah satu peranan penting guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran mempunyai peranan yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan dalam suatu tujuan pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran tersebut mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam meningkatkan pembelajaran biologi, dikenal berbagai macam metode pembelajaran salah satunya adalah metode Team Games Tournament TGT. Metode pembelajaran TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah dan sangat relevan diterapkan karena metode pembelajaran ini melibatkan keaktifan seluruh siswa tanpa adanya pembedaan status dengan mengimplementasikan unsur permainan dan penguatan. Dalam metode ini siswa berperan sebagai tutor sebaya. Berdasarkan pengamatan dan penuturan guru mata pelajaran biologi, pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul menerapkan metode pembelajaran inquiry. Metode inquiry adalah salah satu metode pembelajaran dengan cara guru memunculkan suatu peristiwa yang menimbulkan teka-teki, dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah. Metode inquri merupakan metode pembelajaran yang sangat dianjurkan penggunaannya pada penerapan kurikulum 2013 karena dapat membantu siswa memiliki sikap ilmiah, membantu siswa mandiri, dan dapat membantu dalam menghindari cara-cara belajar tradisional. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode ini, dapat memakan waktu yang cukup panjang dan proses pemecahan masalah tersebut memerlukan pembuktian secara ilmiah. Selain penerapan metode pembelajarn inquiry yang memakan waktu yang lama, metode ini juga masih belum maksimal diterapkan pada pembelajaran biologi materi sistem pernapasan manusia pada kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul karena keterbatasan fasilitas sekolah. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik mampu memecahkan masalah tanpa memerlukan waktu yang lama contohnya permainan akademik yang akan diterapkan melalui metode pembelajaran TGT. Kemampuan siswa dalam memahami materi sistem pernapasan pada manusia dengan penerapan metode inquiry tidak sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 74 dan tidak mencapai standar nasional yang ditetapkan yaitu 75. Nilai rata-rata yang dicapai adalah 65,4 dan hanya 46 yang mencapai standar KKM yang telah ditetapkan. Selain pencapaian kognitif yang tidak maksimal, siswa juga kurang memiliki motivasi dalam pembelajaran. Karena siswa dituntut untuk mencari dan menemukan konsep sendiri.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan metode TGT pada materi sistem pernapasan manusia pada kelas XI IPA di SMA Kristen Waibakul.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

0 1 246

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan dengan metode Team Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul pada sub bab sistem pernapasan manusia

0 1 239

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMAK STELLA MARIS SURABAYA KELAS XI IPA 2 PADA POKOK BAHASAN IMPULS, MOMENTUM, DAN TUMBUKAN

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

0 0 12