Umur Jenis kelamin Faktor Risiko Hipertensi

1. Umur

Faktor umur dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpati serta penurunan sensitivitas pada fungsi fisiologis. Pertambahan usia menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah Kumar, Abbas, and Fausto, 2005. Menurut survei tahun 2002, diperoleh angka prevalensi penyakit hipertensi tanpa pengobatan di Indonesia adalah 37,32 dari populasi dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun yang berasal dari berbagai pulau besar di Indonesia Setiati and Sutrisna, 2005. Pasien usia ≥60 tahun, 50–60 memiliki tekanan darah lebih besar atau sama dengan 14090mmHg Wahdah, 2011. Pada usia 45 tahun ke atas, dinding arteri mengalami penebalan akibat adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan menyempit dan menjadi kaku. Hal ini disebabkan karena pengaturan metabolisme zat kapur kalsium mengalami gangguan dengan pertambahan usia yang semakin tua, sehingga banyak zat kapur yang ada di dalam darah hypercalcidemia menyebabkan darah menjadi kental dan peningkatan tekanan darah. Endapan kalsium pada pembuluh darah arteriosclerosis, menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu hal ini yang memacu adanya peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah sistolik disebabkan karena adanya penurunan kelenturan pembuluh darah besar arteri. Penurunan elastisitas arteri dan cenderung kaku menyebabkan darah mengalir kurang lancar, agar kebutuhan darah di jaringan tercukupi maka jantung memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan darah meningkat. Penurunan fungsi fisiologis menyebabkan sensitivitas kerja organ berkurang sehingga aliran darah keginjal dan laju glomerulus terjadi penurunan Kumar, et al., 2005.

2. Jenis kelamin

Perempuan lebih banyak memiliki potensi menderita hipertensi dibanding dengan pria, hal ini disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen pada wanita sebelum terjadi menopouse. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan prevalensi terjadinya hipertensi pada laki-laki dan perempuan, lebih banyak pada perempuan. Perempuan terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Sebelum menopause perempuan dilindungi dengan hormon estrogen yang memiliki peranan dalam peningkatan kadar HDL. Peningkatan HDL dapat sebagai faktor pelindung pencegah terjadinya aterosklerosis. Pada saat perempuan premenopause mulai mengalami penurunan adanya hormon estrogen yang memberikan perlindungan pada pembuluh darah Kumar, et al., 2005.

3. BMI

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93