sodium yang direkomendasikan oleh World Health Organization WHO yaitu tidak lebih dari 100 mmol sekitar 2,4 g sodium atau 6 g garam perhari.
Aldosteron dapat mengurangi ekskresi NaCl garam dengan cara absorpsi dari tubulus ginjal Wahdah, 2011.
Mengkonsumsi makanan berlemak yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Obesitas akan menyebabkan peningkatan frekuensi denyut
jantung dan meningkatkan pembentukan kolesterol yang berlebihan yang dapat menyebabkan aterosklerosis dan hal ini dapat memicu terjadinya penyakit tertentu,
seperti penyakit jantung, darah tinggi dan lain-lain Kumar, et al., 2005.
5. Aktivitas fisik olahraga
Olahraga dihubungkan dengan faktor obesitas, pada umumnya orang yang jarang olahraga memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami obesitas. Orang yang
tidak aktif memiliki kecenderungan frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantung akan bekerja lebih keras setiap kali kontraksi. Jantung yang
bekerja lebih keras akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah Kumar, et al., 2005.
Stamford pada penelitiannya mengatakan bahwa olahraga, memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada tekanan
darah tinggi tingkat ringan. Aerobic menimbulkan efek seperti beta blocker yang dapat menenangkan sistem saraf simpatis dan melambatkan denyut jantung.
Olahraga juga dapat menurunkan jumlah keluarnya noradrenalin dan hormon-
hormon lain yang menyebabkan stress dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah dan menaikkan tekanan darah Sadoso, 1995.
Aerobic memilik manfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan daya tahan jantung, paru, peredaran darah, otot-otot, dan sendi-sendi. Peningkatan tekanan darah dapat terjadi pada saat melakukan aerobic dan ketika
istirahat tekanan darah akan mengalami penurunan. Penurunan tekanan darah ini disebabkan karena pembuluh darah mengalami pelebaran, relaksasi dan terjadinya
penurunan aktivitas memompa jantung ketika beristirahat. Olahraga memiliki kemampuan menurunkan tahanan perifer dan menurunkan denyut jantung
sehingga menurunkan cardiac output dan menurunkan tekanan darah Syatria, 2006.
6. Kebiasaan merokok
Merokok merupakan faktor penyebab peningkatan tekanan darah tinggi karena dalam tembakau ada kandungan nikotin. Kebiasaan merokok lebih dari 1
bungkus memiliki risiko hipertensi 2 kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok Wahdah, 2011. Kandungan nikotin pada rokok menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan darah. Zat nikotin yang diserap oleh pembuluh darah di dalam paru-paru dan diedarkan keseluruh aliran darah di tubuh, sampai ke otak.
Otak akan bereaksi terhadap nikotin dengan cara memberi sinyal pada kelenjar adrenal agar melepaskan epinefrin adrenalin. Penyempitan pembuluh darah,
peningkatan kerja jantung sehingga tekanan darah meningkat disebabkan oleh
reaksi antara nikotin dan otak yang merangsang pelepasan adrenalin. Karbon monoksida CO memiliki kemampuan menarik sel darah merah lebih kuat dari
kemampuan menarik oksigen, menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah pembawa oksigen ke jantung dan jaringan lainnya Sheps and Sheldon, 2005.
7. Mengkonsumsi alkohol.