Pengukuran tekanan darah Penjelasan hasil pemeriksaan Pengelompokan data

Mada Yogyakarta. Responden diminta mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya.

4. Seleksi responden

Subjek penelitian dilakukan setelah mendapat ijin kepala Dukuh Jragung Kabupaten Sleman. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai kegunaan dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan tanda tangan. Warga Pandukuhan Jragung yang bersedia menjadi responden akan diukur tekanan darahnya dan diwancara terkait data yang dibutuhkan berdasarkan CRF.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2012, instrumen yang memiliki validitas dan reliabel yang baik dapat dinyatakan dengan nilai CV coefficient of variation ≤5. Penelitian ini nilai CV dilakukan dengan perbandingan alat tensi peneliti dengan tensi yang sudah divalidasi milik Rumah Sakit. Untuk melihat realibel dilakukan percobaan dengan cara melakukan tensi pada 3 orang masing-masing sebanyak 5 kali, dengan jarak waktu 10 menit setiap kali pengukuran.

6. Pengukuran tekanan darah

Penelitian ini menggunakan alat Digital Sphygmomanometer pengukur tekanan darah, timbangan berat badan injak kg dan microtoise pengukur tinggi badan. Alat yang digunakan penelitian dilakukan kalibrasi, tujuan kalibrasi untuk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi hasil pengukuran yang dilakukan peneliti pada pasien menggunakan peralatan kesehatan. Pengukuran tekanan darah meliputi tekanan darah sistolik dan diastolik. Pengukuran antropometri pengukuran berat badan dan tinggipanjang badan. Pengukuran tekanan darah diukur pada posisi duduk pada lengan kanan sedikit flexi posisinya, lengan baju dinaikkan, kemudian dipasang manset yang lebarnya dapat melingkar sekurang-kurangnya 23 panjang lengan atas dan tidak menempel baju. Pengukuran dilakukan 2 kali berturut-turut dengan interval 2 menit. Apabila terdapat selisih tekanan darah 10 mmHg pada pengukuran ke 1 dan ke 2 baik pada sistolik atau pada diastolik, lakukan pengukuran ke-3 Departemen Kesehatan RI, 2007. Pengukuran tekanan darah responden penelitian yang telah menanda tangani informed consent , dilakukan pengukuran tekanan darah pada bagian lengan kiri atas dan posisi duduk tegak apabila pasien tidak bisa duduk atau perlu perlakuan khusus dapat dilakukan pengukuran tekanan darah dengan cara berbaring. Pengukuran tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer digital. Pengukuran dilakukan 2 kali berturut-turut, agar dapat menentukan tekanan darah yang spesifik Departemen Kesehatan RI, 2007.

7. Penjelasan hasil pemeriksaan

Peneliti dapat memberikan penjelasan kepada responden terkait hasil pemeriksaan untuk melayani rasa ingin tahu responden, disertai dengan penggalian informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan diolah sebagai data analisis.

8. Pengelompokan data

Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, meliputi penyusunan dan penggolongan dalam kategori-kategori kemudian dilakukan interpretasi data. Data hasil pengukuran dan wawancara secara langsung dengan responden penelitian akan dikumpulkandirekam di dalam CRF kemudian dipindahkan ke file Microsoft Excel. Gambar 6. Prosedur kerja responden di Padukuhan Jragung Observasi awal Permohonan ijin dan kerjasama diajukkan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Falkutas Kedokteran UGM Buat Informed consent Melakukan penentapan calon responden Melakukan validitas dan reliabilitas intrumen penelitian Dilakukan pengukuran tekanan darah Wawancara pada responden terkait faktor risiki kesehatan Hasil pengukuran tekanan darah dijelaskan oleh responden Pengisian CRF dan dilakukan pengelompokan data

J. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93